Layaknya daun kering di musim gugur yang jatuh tanpa arti, hati seorang Hawa di sia-siakan. Ketika masih bergantung sehat di dahan pohon, dia memperindah, mempercantik, melengkapi bagian pohon. Menjadi bagian dalam hidup, menyebarkan kebahagiaan, menarik perhatian. Bagaimana jika seorang manusia dengan segala kebodohannya, merusak, menyakiti, dan bahkan menghancurkan hati dan martabat seorang wanita layaknya daun di musim gugur?
------------------
Dengan segala keberanian dan kepercayaan terhadap diri sendiri, Gue akhirnya nge-post cerita yang masih dalam tahap pengerjaan ulang ini. Welcome to my Neverland, tempat dimana kita gak bakal menua.
So, cerita gue ini fiksi, meskipun gue agak curcol dikit di salah satu karakter, tapi tetep aja ini fiksi. Kalopun ada kesamaan nama, maafkan gue karena gak bisa lebih kreatif di umur yang ke-sekian ini. Gue cuma pengen nyeritain perjalanan tokoh idaman gue, Alexis, yang sudah bertahun-tahun hadir di otak gue tapi gak pernah gue relain dia keluar sebelum ini. Kenapa baru sekarang gue publish, karena Alexis terlalu precious buat gue, dan gue juga dulu masih belum paham dia orangnya seperti apa. Jadi setelah sekian tahun memahami soal Alexis, gue sudah kenal dia lebih baik sekarang.
Nulis cerita ini fun banget, enjoy banget, jadi gue harap, temen-temen yang baca juga bisa ngerasain apa yang gue rasain pas baca cerita gue.
Enjoy!
Nyx.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rebound
Teen FictionNama gue Alexis. Gue suka banget basket. Dalam sehari, gue bisa latihan sampe tiga jam setelah pulang sekolah, kadang lebih. Itu gak termasuk tanding setiap istirahat sama senior. Kecintaan dan skill gue inilah yang meluluhkan hati kapten tim basket...