Akhirnya. Setelah sekian lama bisa update lagi.
Makasih buat teman-teman yang sabar menunggu.
^^
_______________
Kediaman baru Raras dan Wisnu siang ini diramaikan dengan berkumpulnya keluarga dari keduanya. Sepulangnya dari pemeriksaan di dokter kandungan, Wisnu tidak membuang banyak waktu untuk segera menyebarkan informasi mengenai kehamilan Raras yang memang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga mereka.
Meskipun masih ada sekitar tiga bulan lagi sampai mereka bisa mengecek jenis kelamin janin di kandungan Raras, keluarga mereka sudah sibuk menetukan bagaimana jika bayinya adalah laki-laki atau perempuan, seperti siapa namanya hingga akan lebih mirip siapa nantinya.
Raras yang masih merasa lemas hanya duduk menyandar pada Wisnu yang tidak berhenti tersenyum melihat kehebohan keluarga mereka. Untuk kedua orang tua Raras, ini adalah cucu pertama. Namun. Untuk orang tua Wisnu yang sudah lebih dulu memiliki cucu baik perempuan maupun laki-laki, Wisnu masih dibuat takjub dengan antusiasme orang tuanya.
Karena kondisi Raras yang memang masih lemas, orang tua keduanya tidak tinggal lama. Akhirnya, keduanya memiliki waktu untuk membicarakan dengan serius perihal masa depan anak mereka.
"Kamu lebih suka perempuan atau laki-laki?" Tanya Raras dengan kepala yang masih bersandar pada lengan Wisnu.
Wisnu tersenyum. Dia tidak buru-buru menjawab dan mengambil waktu untuk berpikir. Setelah meyakinkan diri untuk memilih jawaban yang tepat, Wisnu mendahului dengan mengecup ujung kepala Raras.
"Bagi aku, laki-laki atau perempuan nggak masalah. Karena anak ini adalah anak kita. Buah hati dari cinta kita."
"Ih, kenapa kamu jadi cheesy gitu, sih?" Protes Raras, tanpa bisa menyembunyikan senyum lebarnya.
"Nggak apa-apa dong aku sekali-kali cheesy." Wisnu mengulurkan tangannya untuk mengelus-elus rambut Raras. "Aku beneran bahagia, Ras."
"Beneran bahagianya baru sekarang? Kemarin-kemarin nggak bahagia?" Tanya Raras dengan menyipitkan matanya.
Wisnu tertawa melihat kesinisan Raras, yang hanya dibalas dengan pelukan erat. Tidak cukup sampai disitu, Wisnu mencium pipi Raras beberapa kali dan membuat Raras ikut tertawa.
"Tapi, kemungkinan besar anak kita perempuan. Seperti yang dibilang sama Mama. Kamu satu-satunya anak laki-laki, sedangkan di keluarga aku, sampai punya tiga anak, Ibu dan Ayah nggak berhasil punya anak laki-laki."
"Nggak masalah. Malah bagus kalo perempuan, biar cantiknya nurun dari kamu."
Raras menyeringai. "Nggak takut kalau anak kita juteknya sama kayak aku?" Raras menggoda suaminya.
"Hmmm," Wisnu hanya memberikan jawaban berupa gumaman panjang sambil meletakkan tangannya di dagu untuk membuat pose berpikir. "Untuk masalah itu, masih bisa kita atasi. Nanti aku akan menghabiskan banyak waktu sama anak kita biar imutnya dia bisa mencontoh dari aku."
Raras tidak menduga bahwa suaminya akan memberikan jawaban yang jujur, dan entah kenapa membuat hatinya kesal. Dia menarik kepalanya dari sandaran dan menjauhkan duduknya dari Wisnu.
Melihat perubahan suasana hati Raras, Wisnu justru mengulum senyum. Sebelum mengetahui bahwa Raras hamil, Wisnu sudah melihat perubahan dari Raras. Biasanya, Raras adalah orang yang sangat rasional. Tapi, belakangan ini, Raras menjadi sangat sensitif. Hal-hal kecil yang tidak sesuai kehendaknya bisa merubah suasana hatinya seratus delapan puluh derajat. Wisnu bahkan sampai takut jika mereka bertukar kepribadian karena Raras menjadi sangat mirip dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mister Destiny
RomanceRaras dan Wisnu, dua orang dengan niat berbeda, yang bersatu atas nama pernikahan dan sama-sama belajar untuk menyatukan tujuan