Ada yang kangen Wisnu dan Raras?
^^
______________________
Dari pertemuan kedua keluarga kecil Wisnu dan Raras, diambil keputusan bahwa mereka akan mengadakan acara lamaran resmi yang dihadiri keluarga besar dari kedua pihak. Awalnya, Wisnu dan Raras tidak begitu antusias dengan acara tersebut. Raras memiliki jadwal pekerjaan yang padat sampai lebaran. Untuk seorang wedding planer yang perfeksionis seperti Raras, tidak ada cerita dia bersedia menyerahkan pengurusan acara pentingnya pada orang lain. Dan karena dia selalu menginginkan yang terbaik, dia pasti akan semakin lelah karena beban pekerjaannya bertabah. Di sisi lain, Wisnu punya alasan yang sangat bertolak belakang. Meskipun dia juga sibuk dengan semua persiapan pembukaan kafe barunya setelah lebaran nanti, alasan utama Wisnu adalah karena dia terlalu malas.
Pendapat keduanya langsung dibantah oleh kedua orang tua mereka. Dari pihak keluarga Wisnu, meski ini bukan pernikahan pertama di keluarga mereka, Wisnu tetaplah anak sulung dan satu-satunya anak laki-laki, yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga besarnya. Untuk keluarga Raras sendiri, meski sudah pernah melakukan acara lamaran yang berujung gagal, pernikahan Raras tetap menjadi yang pertama. Kebahagiaan dan kelegaan kedua orang tuanya harus menjadi prioritas.
Sehingga diputuskan, acara lamaran mereka akan dilaksanakan pada tanggal 21 Mei, dua minggu sebelum puasa. Yang bertanggung jawab dalam semua persiapannya bukanlah orang lain melainkan ibunya Raras dan mamanya Wisnu. Ketika mendengar keputusan tersebut, Raras tidak berhenti mengerutkan keningnya. Dia tidak suka dengan ide bahwa ada orang lain yang akan menangani acara pentingnya. Tanpa sadar, Raras mengarahkan pandangan matanya pada Wisnu, seperti mencari sekutu untuk menolak. Tapi, bukannya membantu, Wisnu justru menganggukkan kepala, memberi pengertian bahwa Raras harus mengalah kali ini dan tidak merusak kebahagiaan wanita yang sudah melahirkan mereka.
Entah apa yang merasuki Raras. Melihat Wisnu tersenyum seperti itu, raras seketika tenang. Dia seperti mendapat dorongan untuk membuang semua rasa khawatirnya dan belajar untuk percaya pada kemampuan ibu mereka.
☺☺☺
Hari ini, Wisnu tidak memiliki banyak pekerjaan mendesak di kafe, sehingga dia menyempatkan berkunjung ke kantor Raras saat waktunya makan siang. Masih sama dengan sebelumnya, Wisnu membawa beberapa bungkusan makanan untuk dibagikan ke rekan kerja Raras. Dan karena semuanya sudah mengetahui identitas Wisnu, kehadiran Wisnu disambut hangat.
Sayangnya, Raras tidak berada di kantor karena belum kembali dari pertemuan dengan klien sejak pagi. Alih-alih kembali, Wisnu meminta ijin untuk menunggu Raras di ruangannya. Setelah membagi-bagikan makanan untuk yang lainnya, Wisnu membawa bungkusan khusus untuk Raras dan naik ke lantai dua, dimana ruangan Raras berada.
Jika sebelumnya Wisnu tidak terlalu memperhatikan, kali ini dia memiliki lebih banyak waktu mengamati ruangan seperti apa yang sehari-hari ditempati Raras. Luas ruangan tersebut tidak jauh berbeda dengan ruangan yang disediakan Pandu sebagai ruang kerjanya di kafe. Jumlah furnitur yang ada juga tidak berbeda jauh. Tapi, ruang kerja Raras terasa lebih berisi, rapi, teratur, dan nyaman. Tidak seperti ruang kerjanya yang terkesan kosong, namun tetap terlihat berantakan.
Karena sudah tidak ada yang bisa diamati, Wisnu menyerah. Dia mengambil laptop yang sengaja dibawanya untuk mengecek beberapa project yang dikirimkan Raga beberapa hari yang lalu namun belum sempat dikerjakannya. Raga sudah beberapa kali mendesaknya untuk segera memberikan feedback karena ada deadline yang harus dikejar.
Tidak terasa, hampir satu jam berlalu dan Raras akhirnya muncul. Raras yang tidak mendapat pemberitahuan apapun dari rekan kerjanya di bawah berhasil dibuat terkejut dengan kehadiran Wisnu. Dia bahkan terdiam di ambang pintu, memandang Wisnu yang masih fokus dengan laptopnya sampai tidak menyadari kehadiran Raras.
![](https://img.wattpad.com/cover/192672782-288-k57520.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mister Destiny
RomanceRaras dan Wisnu, dua orang dengan niat berbeda, yang bersatu atas nama pernikahan dan sama-sama belajar untuk menyatukan tujuan