bab 33 : latihan di perjalanan

478 46 0
                                    

Di pagi harinya hayami keluar dari penginapan untuk sarapan terlebih dahulu lalu pergi menuju hutan untuk melakukan pelatihannya sendiri, 'setelah pertarungan sebelumnya sudah jelas jika pengalamanku dalam pertarungan masih jauh dari cukup, mungkin jika aku melawan musuh yang lebih lemah dariku maka aku dapat mengalahkan mereka dengan mengandalkan kekuatan murni saja, tapi jika mereka berada pada level yang sama denganku maka sudah jelas jika aku akan kalah karena kurangnya pengalamanku dalam pertarungan, ketika pertarunganku melawan nidaime aku yakin jika bukan karena heaven sharinganku yang baru saja bangkit maka aku yakin jika aku sudah pasti mati, dan sekarang ketika pertemuanku dengan kisame dan itachi aku bahkan tidak bisa menghentikan mereka sepenuhnya dan harus berurusan dengan kisame dalam pertarungan pedang,' pikir hayami yang melihat tangannya yang gemetar dan mengingat kembali pertarungannya dengan kisame, dia masih ingat dengan jelas hantaman serangannya dengan hantaman milik kisame, 'aku harus menjadi lebih kuat lagi, kalau begitu akan kumulai dengan mencoba kedua kekkei genkai milikku,' pikir hayami yang membuat puluhan kage bunshin.

"Lakukan," kata hayami yang setelah semua klon hayami menyerang hayami yang asli, hayami sendiri mengaktifkan ( adamantine will ) miliknya dan menciptakan pedang putih yang terbuat dari chakra miliknya untuk bertarung melawan klon hayami yang menggunakan pedang besi yang biasa hayami gunakan, lalu hayami pun memasukkan chakra ke dalam pedangnya dan tiba-tiba api keluar dari pedang yang terbuat dari chkara tersebut, 'apa ini, aku memasukan ckakra dengan jumlah yang sama seperti biasa ketika menggunakan teknik ini, tapi efeknya 2 kali lebih kuat dari biasanya, apa jangan-jangan,' pikir hayami yang mencoba teorinya dan mengurangi chakra miliknya dan muncul api di pedangnya dengan jumlah yang sama seperti biasanya, "jadi begitu dengan begini semua akan lebih mudah," kata hayami yang menggunakan puluhan elemantal kenjutsu miliknya dan menghancurkan seluruh klonnya tanpa terluka sedikit pun.

"Adamantine no ishi, ( damantine will ), kekkei genkai ini tidak hanya kekkei genkai dimana penggunanya dapat membuat senjata penekan menggunakan chakranya tapijuga membuat serangan dan kekuatan dari penggunanya menjadi lebih kuat dari biasanya, tidak hanya itu ketika aku memasukkan chakraku aku hanya perlu memikirkan perubahan chakra api dan tiba-tiba dalam sekejap senjataku teraliri dengan api yang terbuat dari chakra, aku masih perlu melatih kemampun ini jika aku berniat untuk menguasainya," gumam hayami yang setelah itu membuat puluhan kage bunshin untuk melatih kekkei genkai miliknya yang lain, "baiklah lakukan," kata hayami yang setelah itu puluhan klon hayami menyerang kembali hayami tapi kali ini hayami tidak melakukan apa-apa dan menerima pukulan dari klonnya sampai di babak belur, "cukup," kata hayami yang menghentikan klon miliknya lalu berdiri melihat luka ditubuhnya yang telah menghilang.

"Jadi begitu, ini kemampuan khusus heaven sharingan milikku mungkin tidak sebagus amaterasu milik itachi dan sasuke, / kamui milik obito tapi ini boleh juga, dengan kemampuan ini aku dapat mengembalikan kondisi tubuhku sebelum mendapatkan luka, ini akan berguna untuk berlatih tapi sepertinya komsumsi chakranya benar-benar luar biasa ini memakan setidaknya lebih dari 10% dari chakraku padahal aku memiliki chakra yang setara dengan kage, jadi kemampuan ini akan menjadi kartu andalanku, lagipula aku yakin jika itachi akan melaporkan kepada akatsuki tentang keberadaanku, bisa dibilang jika aku cukup yakin dengan kemampuanku untuk beradu 1 lawan 1 dengan akatsuki tapi aku tidak boleh meremehkan mereka hanya karena aku tahu alur cerita anime ini," kata hayami yang setelah itu dia berdiri dan membuat beberapa segel tangan untuk melanjutkan pelatihannya, "baiklah untuk itulah aku disini, ayo kita mulai latihannya," kata hayami yang melihat klon miliknya yang bersiap untuk bertarung dengan hayami yang asli.

Di sore harinya hayami kembali ke penginapan dengan berjalan sangat pelan, bahkan ada beberapa orang yang meliriknya sampai hayami menghilang dari jangkauan mata mereka, hayami pun sampai ke penginapan dimana ketika dia membuka pintunya, dia dengan segera dihampiri oleh jiraiya dan naruto yang melihat keadaan hayami yang benar-benar lelah, ada beberapa bekas luka tebasan, bajunya compang-camping dan chakranya benar-benar terkuras habis, jiraiya tidak habis pikir latihan macam apa yang dilakukan oleh hayami sampai membuatnya menjadi selelah ini, 'sekarang aku mengerti kenapa hayami menjadi begitu kuat, shinobi berbakat menggunakan bakatnya untuk menjadi lebih kuat sedangkan untuk shinobi biasa mereka bekerja lebih keras untuk menyamai mereka, tapi ini benar-benar menakutkan, dihadapanku ada seorang shinobi yang memiliki bakat lebih hebat dari yang lain dan berlatih lebih keras dari yang lain,' pikir jiraiya yang menggendong hayami dan meletakkannya di kasur sehingga dia dapat beristhirahat.

Lalu di pagi harinya hayami terbangun dan pergi untuk melihat naruto dan jiraiya yang sedang sarapan, "h-hayami-chan kau sudah b-bangun, s-selamat pagi," kata naruto, "hm, selamat pagi naruto-kun," kata hayami yang duduk di sebelah naruto dan makan bersama, "h-hayami-chan bisakah kau t-tidak terlalu m-memaksakan diri m-mulai dari sekarang," kata naruto yang mdmbuat hayami mleihat ke arah naruto dan menjawab, "aku tidak bisa menjanjikan itu tapi aku akan memcoba," katanya yang setelah mereka sarapan mereka menuju lapangan, ketika mereka berangkat mereka sempat melihat sepasang orang tua yang membeli es krim bersama yang membuat naruto tersenyum, "baiklah kalau begitu karena kalian telah memyelesaikan tahap pertama maka kita akan melanjutkannya dengan tahap kedua," kata jiraiya yang menyerahkan kepada naruto dan hayami masing-masing bola karet, "ini adalah tahap kedua," kata jiraiya yang meledakkan bola karet di tangannya.

"Baiklah kalian boleh mulai," kata jiraiya yang meninggalkan hayami dan naruto, lalu hayami pun memusatkan energi dalam bola karet dan mencoba memasukan chakranya lebih kuat dan mencoba untuk menghancurkannya, tapi pada akhirnya bola karet di tangan hayami tidak hancur dan hanya mengempes, "ini bahkan lebih sulit dari tahap pertama," kata hayami yang terus melanjutkan pelatihan untuk menyelesaikan tahap kedua lali ketika zore harinya, "baiklah ayo kita mulai," kata hayami yang menekan lebih banyak kekuatan ke dalam tangannya dan bola karet yang ada di tangan hayami pun meledak yang mementalkan hayami dan menabrak pohon, "h-hayami-chan kau tidak apa-apa, ?" Tanya naruto yang membantu hayami berdiri, "k-kau berhasil menyelesaikan tahap kedua ya, selamat," kata naruto, "terima kasih naruto-kun, jika kau mau aku bisa memberimu tips untik menyelesaikan tahap kedua," kata hayami yang mendapatkan gelengan kepala naruto karena dia ingin untuk mencari tahunya sendiri, hayami hanya mengangguk dan meninggalkan naruto di lapangan untuk beristirahat.

Di pagi harinya hayami pun memutuskan untuk melanjutkan pelatihan kecilnya dan pergi menuju hutan agar jiraiya dan naruto tidak menhentikan pelatihan hayami, lalu hayami pun menciptakan sebanyak 500 kage bunshin untuk menyerang hayami karena saat ini hayami perlu mengembangkan pengalaman bertarungnya, "baiklah kalian maju," kata hayami yang setelah itu kelima rutsu klon hayami menggunakan berbahai macam jutsu dan menyerang hayami secara bersamaan, "aaarrrgghh," teriak hayami yang mengaktifkan heaven sharingan miliknya dan memunculkan tengkorak raksasa yang tumbuh daging di sekujur tubuh dan wajahnya yang menyerupai wanita, lalu dari tangannya muncul suatu pedang energi yang digunakan hayami untuk menangkis seluruh serangan klon, dan melakukan serangan balik, "mungkin seperti ini," kata hayami yang mengangkat tangan kanan susano miliknya dan muncul tangan lain di lengan susano miliknya yang saling berhadapan lalu muncul suatu jutsu berbentuk tomoe dari itu, 'berhasil,' pikir hayami, "kalau begitu ayo kita coba yasaka magatama ( Eight Slopes Curved Jewel )," kata hayami yang melemparkan serangan susano miliknya dan mengenai setengah dari klon hayami dan terus malesat memotong puluhan pohon di belakangnya.

"Huh, aku rasa cukup untuk hari ini," kata hayami yang kembali ke lapangan dan melihat jiraiya yang membawa es krim pisah dan memberikannya kepada naruto, hayami yang melihat pemandangan itu hanya tersenyum dan berjalan mendekati mereka, di pagi harinya jiraiya, naruto dan hayami pun melakukan perjalanan mereka menuju kota selanjutnya setelah mendapatkan info mengenai keberadaan tsunade, di waktu itu pula jiraiya menunjukkan langkah terakhir pembuatan rasengan dan memberikan masing masing dari mereka sebuah balon, hayami pun dalam perjalan menfokuskan dirinya untuk menciptakan rasengan sampai dia tidak menyadari jika dia telah berhenti berjalan, yang membuat jiraiya dan naruto menoleh ke arah hayami yang melihat balon miliknya naruto yang melihat itu itu berniat untuk memanggilnya, "h-hayami-," kata naruto tapi dihentikan oleh jiraiya, "tunggu naruto, hayami sedang menciptakan rasengan pertamanya," kata jiraiya yang melihat perkembangan hayami dalam menciptakan tasengan di dalam balon udara yang dia pegang, "berhasil," lata hayami yang berhasil menciptakan dasengan pertemanya.

"Selamat kau adalah orang pertama yang berhasil menguasai rasengan dalam waktu secepat ini," kata jiraiya, "terima kasih jiraiya-san," kata hayami yang setelah itu dia membatalkan jutsunya yang menandakan jika dia telah menyelsaikan rasengan, 'setelah dipikir-pikir aku akan mencoba untuk menciptakan eleman api rasengan, ini mungkin tidak akan terlalu sulit karena aku sudah tahu mekanisme pembuatan rasengan,' pikir hayami yang mengingat kembali jutsu elemen rassngan naruto dan berniat untuk menciptakan versinya sendiri, mereka pun berjalan sampai mencapai kota dimana mereka melihat bangunan yang hancur akibat pukulan yang kuat, "ini tanpa diduga pasti serangan miliknya," gumam jiraiya yang melihat kerusakan yang dihasilkan teman setimnya, "apa ini kekuatan dari salah satu sannin legendaris," kata hayami yang menunjukkan rasa takjubnya meskipun dia telah melihatnya dari balik kaca, tapi melihatnya secara langsung benar-benar meninggalkan kesan yang berbeda.

Lalu setelah itu mereka bertiga pergi menuju rumah makan sampai mereka bertemu dengan sosok yang familiar, "tidak kusangka aku akan bertemu denganmu disini tsunade," kata jiraiya kepada rekan lamanya yang sedang duduk di restoran.

hayami uzumaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang