Rosario + Kiva [END]

Chapter 28

ROSARIO+KIVA

Episode 28: Keindahan

Café Mal d'amour telah menjadi salah satu tempat nongkrong favorit grup Akademi Yokai. Kapan pun mereka punya waktu luang, mereka akan datang ke sini untuk mengobrol. Megumi akan berada di sana juga dan telah menjadi teman baik mereka. Saat ini, Moka, Kurumu dan Mizore telah menemani Wataru ke tempat nongkrong bersamanya. Yukari tidak bersama mereka karena dia jatuh sakit. Untungnya, Maya ada di rumah untuk merawat penyihir muda itu.

Di tangan Kurumu ada majalah fashion, dan memang benar gambar Megumi ada di sampulnya. Ini mengejutkan Wataru dan dia bertanya, "Megumi-san, kamu seorang model?"

"Tentu saja," kata Megumi dengan bangga. "Saya salah satu model top Jepang di sini!" Wataru tidak meragukan hal itu. Dia cantik. Megumi tentu saja menatap gadis-gadis itu dan tersenyum, "Katakan, bagaimana kalian ingin menjadi model?"

"Kita?" Moka, Kurumu dan Mizore bertanya serempak.

"Yah, ada pemotretan ini besok, tapi kebanyakan model jatuh sakit," kata Megumi dengan cemberut. "Aku mungkin akan terjebak dengan semua pekerjaan."

"Bukankah itu hal yang baik?" tanya Moka.

"Ya, memang begitu, tapi semakin banyak semakin meriah!" kata Megumi dengan senyum lebar. "Ayo, kalian terlihat sangat cantik!"

"Yah, aku suka berpikir begitu," Kurumu terkikik. Dia bisa menyukai gadis ini. Lebih baik lagi, dia tidak mengejar Wataru!

"Modeling? Oh! Um...aku...tidak tahu," gumam Moka. Dia tidak yakin apakah dia benar-benar tampan. Megumi adalah orang yang sangat cantik dan Moka berpikir bahwa dia biasa saja, meskipun siswa lain di sekolah mereka saat ini dan Akademi Yokai berpikir dia sangat menarik.

"Hmm," pikir Mizore. "Apakah Wataru akan ada di sana? Jika dia ada di sana maka saya akan dengan senang hati datang."

"Tentu!" Megumi tersenyum. "Wataru, kenapa kamu tidak membawa teman musikmu juga? Kamu menyebutkan bahwa kamu memiliki saudara laki-laki juga, kan? Dengan begitu, setiap gadis akan memiliki pengawalan. Ini membuat reporter dan penggemar mengira kamu diambil. Nago-kun melakukan itu untukku paling sering."

Wataru tersipu pada gagasan itu dan mengangguk. Dia yakin Kengo ingin ikut. Taiga...yah...itu sulit untuk disimpulkan. "Aku akan melihat apa yang bisa kulakukan, tapi Taiga-niisan adalah orang yang sangat sibuk. Mungkin tidak mudah baginya untuk menemukan waktu luang.

"Tentu aku akan datang," kata Taiga tanpa ragu.

Wataru mengerjap. Dia baru saja pulang dan menemukan Taiga. Ketika dia menyampaikan berita itu, Taiga langsung setuju untuk mengawal gadis-gadis itu. "Nii-san, kamu mau? Tapi kamu bilang kamu sibuk." Taiga dengan main-main menjentikkan hidung adiknya.

"Baka, aku tidak pernah terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu bersama kakak dan teman-temanku," kata Taiga. Sebenarnya, dia hanya tertarik karena ingin melihat seperti apa penampilan Moka sebagai seorang model. Dia memiliki penampilan dan tubuh yang tepat. Tentu saja, Moka-sama pasti akan menjadi tipe gadis yang tepat untuk menjadi model super. Dia memiliki kecantikan yang tidak dapat disaingi oleh model manusia biasa.

"Tentu saja aku akan ke sana!" kata Kengo bersemangat. Wataru dan Shizuka berada di garasi Kengo tempat mereka berlatih untuk band mereka. Wataru pada bass dengan Shizuka pada drum dan Kengo pada gitar. "Apakah menurutmu aku ingin ketinggalan melihat model seksi?"

Kengo, tentu saja, mengambil kesempatan itu, terutama jika dia harus mengawal salah satu teman wanita Wataru. Watar tersenyum. Hal-hal mulai terlihat baik.

Lagu yang ditulis Kengo terinspirasi oleh Kiva dan berjudul Destiny's Play. Wataru telah membaca liriknya dan ketika dia memainkannya di kepalanya, itu terdengar sempurna. Mereka memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi dengan Megumi menawarkan untuk membantu mereka kapan pun mereka memiliki kesempatan, mereka akan siap untuk pertunjukan pertama mereka, yang akan berlangsung sekitar satu bulan. Kengo membuat mereka manggung di klub malam tempat dia bermain dengan band lamanya.