Rosario + Kiva [END]

Chapter 41

ROSARIO+KIVA

Episode 41: Reuni Keluarga

Ketika Wataru dan teman-temannya kembali ke sekolah keesokan harinya, mereka menyadari bahwa tidak ada teman sekelas mereka yang bisa mengingat apa yang terjadi di museum tempo hari. Mereka tidak ingat dikendalikan oleh Mummy Legendorga. Yang mereka ingat hanyalah mengalami sakit kepala parah yang berlalu di pagi hari. Sungguh, itu adalah hal yang baik karena akan membuat orang panik, menemukan monster seperti mumi yang mampu memperbudak banyak orang hanya dengan memaksakan topeng di wajah mereka. Namun, tak satu pun dari mereka yang mengingat pertempuran itu sedang bersantai di hari-hari sejak itu terjadi. Tidak setelah apa yang mereka pelajari tentang Legendorga.

Persiapan untuk festival sekolah masih berlangsung. Sekali lagi, Wataru mencoba meyakinkan Natsuki Tsukue untuk menjadi pasangannya untuk berduet dengan biola mereka, tetapi ditolak sekali lagi. Terlepas dari keahliannya dalam biola, Natsuki tidak ingin berurusan dengan itu. Dia membenci keahliannya dan tidak ingin berurusan dengan itu, hanya untuk menemukan dirinya bermain di instrumen waktu dan waktu lagi. Wataru berpikir itu adalah pemborosan bakat. Tentu saja, Kurumu, Mizore dan Moka sedikit cemburu karena dia sangat memperhatikan Natsuki dan ingin tahu apa yang membuatnya begitu memperhatikan Natsuki. Dia telah menjelaskan kepada mereka bahwa dia hanya ingin dia sebagai pasangannya untuk penampilan mereka selama festival sekolah dan tidak lebih. Itu menenangkan ketakutan mereka,

Di kelas, Wataru tidak bisa fokus dan itu terlihat saat matanya melihat ke luar jendela, hampir seperti menunggu salah satu Legendorga muncul dan mencoba sesuatu. Dia masih khawatir tentang Klan Mazoku yang sebelumnya punah dan memang demikian. Dari informasi yang berhasil dia kumpulkan, Legendorga bermaksud untuk menggantikan semua kehidupan di Bumi dengan jenis mereka dan dia adalah penghalang utama mereka. Itu adalah Kiva pertama yang bertarung dan mengalahkan pemimpin mereka sehingga mereka melihat Kiva baru sebagai ancaman bagi tujuan mereka.

"Kurenai-san, bisakah kamu menjawab ini?" tanya sang guru sambil menunjuk papan tulis, membuat Wataru tersadar dari lamunannya. Itu adalah persamaan matematika dan Wataru menggosok bagian belakang kepalanya dengan gugup.

"Maaf, tapi sepertinya aku tidak bisa," jawab Wataru dengan wajah merona. Beberapa teman sekelasnya mencibir.

"Oh, betapa malangnya," kata guru itu. Tiba-tiba dia menembakkan tangannya ke depan dan perban panjang menyerang Wataru. Berpikir cepat, Wataru mengambil kursinya dan perban itu menghancurkannya berkeping-keping.

"Wataru-kun!" Moka terkesiap. Kurumu dan Mizore juga bangkit. Melihat guru mereka dengan heran, keterkejutan mereka hanya bertambah ketika mereka melihat apa yang terjadi selanjutnya. Wajah guru mereka mulai berubah dan digantikan oleh 'Topeng Kematian Kontrol' Mummy Legendorga. Beberapa detik kemudian, teman sekelas mereka juga memakai topeng yang sama saat mereka bangkit dari tempat duduk mereka, maju ke arah Wataru dan para gadis.

"Sial, jangan lagi!" Kurumu mengutuk.

"Kita harus pergi dari sini!" teriak Wataru. Melihat sekeliling kelas untuk mencari jalan keluar, Dia memperhatikan bahwa Natsuki tidak memiliki topeng. Tentu saja, dia tidak hadir pada hari kunjungan lapangan karena pilek. Itu telah menyelamatkannya dari perbudakan, tetapi akan membutuhkan lebih banyak untuk menyelamatkannya sekarang. Meninju salah satu teman sekelasnya yang diperbudak, dia mengulurkan tangan kepada pemain biola yang enggan itu. "Tsukue-san, ikut kami!" dia berteriak padanya.

"OKE!" teriak gadis itu saat dia meraih tangannya saat dia membawanya keluar ke tempat yang aman. Kurumu, Mizore, dan Moka bertarung melawan siswa yang dikendalikan pikiran saat mereka keluar dari kelas. Kekuatan mereka sebagai monster membuat tugas menjadi mudah karena semua budak adalah manusia. Melepaskan diri dari, musuh-musuh mereka, teman-teman berhasil melarikan diri ke aula dan mendobrak pintu.