1 | Kelas

1.7K 229 59
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 1 -

Musim semi berlangsung cepat. Cuaca mulai terasa semakin panas menjelang musim panas. Bae Suzy; yang lebih menyukai musim dingin dibanding musim panas, cukup merasa terganggu dengan cuaca yang semakin hari semakin panas.

Suara bising-bising di kelas tidak mengganggunya sama sekali, dia membuka kembali buku rangkuman yang ia buat secara terpisah. Pergerakan dari kursi samping bahkan tidak membuatnya berpaling. "Suzy, kau sudah punya rencana untuk liburan musim panas?" teman sebangku Suzy― Hyeri, bertanya tentang liburan musim panas yang akan berlangsung pada bulan Agustus. Kurang lebih dua bulan lagi.

"Ibuku sudah mendaftar untuk kelas musim panas."

"Tahun ini pun kau ikut kelas musim panas?"

Suzy mengangguk berulang tanpa menatap Hyeri.

"Kau tidak lelah belajar?"

Suzy diam. Setelah beberapa saat, dia berpaling dan menatap Hyeri. "Kau akan pergi ke suatu tempat?" Kali ini giliran Hyeri yang mengangguk, "aku akan pergi ke tempat bibiku, ibuku bilang di sana adalah tempat terbaik untuk di datangi saat musim panas. Aku ingin mengajakmu."

Suzy kembali diam. Kini, meski sudah beberapa saat berlalu, dia tetap tidak membuka mulut. Tangannya membuka buku tebal yang ada di atas buku ringkasan membuat Hyeri seketika menghela napas, "ibumu pasti marah kalau kau ikut, iya kan?"

Suzy tidak menjawab.

"Minggir."

Suara pria yang agak berat terdengar jelas, membuat tidak hanya Suzy yang agak mendongak. Namun juga Hyeri.

"Tempat dudukku." Pria itu kembali bersuara. Kedua tangannya di dalam saku celana dan dia menatap Hyeri lekat-lekat. Entah kenapa, Hyeri langsung memeluk tubuhnya sendiri seakan ia seketika merinding.

"Maaf, aku lupa kalau kita sudah pindah tempat duduk." Wanita Lee itu memaksakan tawa. Mengangkat bokongnya dari kursi, Hyeri melirik Suzy― "kita bicara lagi nanti ya Suzy." sembari menjauhi meja.

Benar, dia sebelumnya adalah teman sebangku Suzy. Namun sejak tiga hari lalu, tempat duduknya sudah berpindah ke belakang. Semua itu karena pria bersuara berat itu. Dia berkelahi dengan teman sekelas; teman sebangkunya, sehingga wali kelas memindahkannya duduk paling depan; sialnya di samping Bae Suzy. Sial untuk Suzy tentu saja.

"Kenapa menatapku?'

Mata Suzy berkedip berulang, "aku tidak menatapmu."

"Apanya yang tidak menatap, matamu menatap mataku sekarang." Pria itu menunjuk mata Suzy lalu matanya sendiri dengan dua jari.

"Kim Myungsoo! Jangan memicu perkelahian lagi." Park Jinyoung; ketua kelas mereka yang duduk di baris yang sama bersuara. Membuat Myungsoo mendengus, setelahnya membenamkan wajah di lipatan kedua tangan. Sedangkan Suzy― wanita itu sudah dari tadi menatap balik buku pelajarannya.

Mereka baru menyelesaikan kelas olahraga. Sembari menunggu guru mata pelajaran berikutnya, seisi kelas sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Beberapa saat kemudian, semuanya duduk di kursi masing-masing dan mengatup rapat mulut. Guru Sejarah Korea sudah masuk.

-oOo-

Bel istirahat berbunyi, namun penghuni baris paling depan sudut kanan tidak beranjak sama sekali. Saat suara ribut-ribut meninggalkan kelas terdengar mengganggu, tampaknya tidak berdampak pada Suzy. Wanita itu tetap fokus pada buku ringkasan mata pelajaran Sejarah Korea miliknya.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang