23 | Terpisah

509 145 51
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 23 -

Beberapa tahun kemudian.

Bae Suzy melilit longgar syal abu tua ke lehernya, setelah itu menatap langit dan menghela napas. Musim gugur berakhir dan musim dingin datang. Musim demi musim berganti dan Suzy tidak tau bahwa waktu berjalan begitu cepat.

Mengalihkan pandangannya dari gelapnya langit malam Seoul, Suzy melangkah keluar dari gedung rumah sakit. Dia bergerak ke arah jalanan dan memanggil taksi. Tadi pagi dia terlalu lelah dan terburu-buru, jadi tidak membawa mobil sendiri.

Ponselnya berdering ketika dia duduk di bangku penumpang taksi.

"Ibu." Dia mengangkat panggilan dengan segera, bersamaan dengan taksi yang bergerak membelah jalanan Seoul.

"Hm. Aku baru mau kembali. Ibu mampir ke apartemen? Tiba-tiba?"

Lee Tae Ran bilang bahwa dia sempat mampir ke apartemen saat Suzy masih di rumah sakit.

"Ibu mampir sebentar untuk mengantar lauk. Hanya sebentar karena ayahmu harus segera kembali ke pabrik."

Beberapa tahun lalu ibunya menikah lagi. Dengan seorang duda tanpa anak dan hubungan keduanya berjalan baik hingga sekarang. Suzy bersyukur untuk itu.

"Ayah sudah tidur?"

Awalnya Suzy canggung memanggil pria yang ibunya nikahi itu dengan sebutan ayah, namun dengan berjalannya waktu, dia terbiasa dan menganggap itu bukan masalah.

"Ya. Ibu lihat kau tidak membawa mobil. Apakah kau pergi dengan taksi?"

"Em. Aku agak buru-buru tadi pagi." Suzy turun dari taksi setelah menyerahkan beberapa lembar uang. Apartemennya tidak jauh dari rumah sakit tempat dia bekerja, jadi tidak memakan waktu lama untuk sampai.

"Titip salam untuk ayah, maaf tidak bisa menyapa."

"Mm. Kau istirahatlah."

"Ibu juga."

Panggilan telepon terputus, bersamaan dengan Suzy yang keluar dari lift karena ia sudah sampai ke lantai apartemennya.

-oOo-

Sudah lebih dari sepuluh tahun saat Suzy lulus dari Jalim High School dan melanjutkan pendidikannya di Seoul National University jurusan Kedokteran Gigi. Beberapa tahun terakhir ini adalah masa-masa berat baginya untuk memantapkan posisi hingga akhirnya dia memiliki sedikit waktu luang seperti sekarang.

Bekerja di sebuah rumah sakit besar di Seoul, Suzy membuat ibunya bangga dan tidak kehilangan muka setiap kali ada pertemuan keluarga. Suzy kehilangan neneknya beberapa tahun lalu, saat itu dia sudah kuliah kedokteran dan hubungan mereka membaik.

Suzy menggeser penuh gorden yang menutupi kaca besar di bagian lain apartemen. Saat gorden tebal tersebut tersibak, pemandangan malam kota Seoul langsung tersaji. Lampu-lampu warna warni langsung menyapa mata. Suzy yang terbalut dengan kimono tidur menatap pemandangan itu dengan tatapan biasa.

Suzy memeluk dirinya sendiri, terus menatap pemandangan kota Seoul yang tidak pernah tidur itu tanpa kata. Kepalanya mendongak dan kakinya mendekat ke arah kaca itu ketika ada sesuatu yang menarik perhatian.

Salju turun.

Salju pertama musim dingin tahun ini turun dan masih sama seperti sebelum-sebelumnya, Suzy menyaksikan itu sendiri.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang