--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 3 -
Sesampainya di rumah, Suzy langsung mandi. Ada satu tugas yang harus ia selesaikan, lalu beberapa materi yang harus ia baca ulang. Jarum pendek jam menunjukkan angka sebelas ketika dia keluar dari kamar mandi.
Di meja belajar, sudah ada sepiring potongan buah; apel dan anggur. Suzy yakin ibunya masuk mengantar camilan malamnya itu selagi ia mandi. Duduk di pinggiran ranjang, Suzy menghela napas kecil― handuk kecil berwarna putih masih berada di atas kepalanya; untuk mengeringkan rambut yang basah.
Suzy menatap meja belajarnya yang penuh buku serta madding kecil di dinding yang terdapat banyak sticky notes. Teman-temannya bilang bahwa dia terlalu terobsesi dengan belajar, namun nyatanya― semua ini adalah obsesi sang ibu.
Lee Tae Ran ―ibu Suzy― merupakan mantan mahasiswi kedokteran, dia tidak melanjutkan pendidikannya karena hamil. Ya― dia mengandung Suzy saat sedang menempuh pendidikan dokternya. Keluarga marah besar, terutama dengan fakta bahwa sang ibu hamil dengan pria yang tidak direstui oleh keluarga.
Keluarga dari pihak ibu, sebagian besar berkecimpung di dunia kesehatan. Bahkan, dua kakak serta adik sang ibu bekerja sebagai dokter. Mereka bekerja di rumah sakit besar.
Ibu dikucilkan oleh keluarganya sendiri, sejak kehamilannya sampai sekarang― saat Suzy sudah sebesar ini. Karena alasan itulah, ibunya benar-benar menginginkan Suzy menjadi dokter seperti kebanyakan profesi yang dimiliki oleh keluarga.
Legacy pendidikan keluarga dan pride adalah hal yang membuat ibunya seperti sekarang. Dia ingin menunjukkan kepada keluarga yang telah mengucilkannya, bahwa pilihannya tidak salah.
Suzy tidak membenci sang ibu, malah dia merasa kasihan. Jika ada yang harus disalahkan, mungkin itu adalah dirinya.
Kenapa dia dilahirkan?
-oOo-
Suzy bangun pagi-pagi sekali, memulai harinya dengan belajar singkat sebelum sampai waktunya pergi ke sekolah. Memastikan tidak ada buku yang ketinggalan, Suzy meletakkan tas sekolahnya di samping meja belajar. Dia meregangkan tubuh, setelahnya berbalik ketika suara-suara terdengar dari luar kamar.
Berdiri, Suzy mendekati pintu kamar dan menempelkan kuping di daun pintu. Suara ibu dan ayahnya terdengar, pertengkaran di pagi hari bukanlah hal yang mengejutkan lagi. Suzy sudah biasa mendengarnya.
Menghela napas kecil, Suzy berjalan pelan menuju meja belajar. Wanita itu mengambil buku sakunya, membuka benda itu dan mencoba untuk tidak mendengar perdebatan demi perdebatan yang terjadi di dapur.
Ayah dan ibunya berkelahi.
Keluarganya bukanlah keluarga bahagia. Ibunya dikucilkan oleh keluarganya sendiri karena menikahi sang ayah yang hanyalah seorang pekerja kantoran, alih-alih mendapatkan pernikahan yang bahagia, yang mereka lakukan hanyalah berkelahi. Tentang keuangan, tentang perselingkuhan, semuanya kacau.
Kadang, Suzy bertanya-tanya sendiri― apakah ibunya menyesal memilih sang ayah dan mempertahankan dirinya? Bukankah hidupnya bisa jauh lebih baik jika mengugurkan kandungan dan melanjutkan pendidikan.
-oOo-
Kim Myungsoo hidup bertiga di sebuah rumah seadanya. Dia, ayahnya dan sang nenek sudah tinggal bersama sejak Myungsoo kecil. Jangan tanya ibunya ke mana, karena dia sama sekali tidak tau. Tidak ada yang boleh bicara tentang sang ibu di rumah, ayahnya akan mengamuk.