--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 6 -
Tidak ada siapapun di ruang UKS ketika Suzy yang dalam gendongan Myungsoo menggeser pintu. Biasanya, ketika pintu digeser, Hye Kyo ssaem langsung terlihat di balik mejanya. Mungkin dia sedang istirahat makan, makanya tidak ada di tempat.
"Kau bisa kembali ke kelas, Song ssaem sepertinya sedang istirahat dan pasti akan kembali sebentar lagi." Suzy bicara dengan canggung. Myungsoo sudah menurunkannya di dekat ranjang UKS yang rendah.
"Aku akan di sini dulu." Myungsoo duduk di ranjang lain yang saling bersebelahan; tirai penghalang antara keduanya sudah tersibak ketika mereka masuk.
"Kau tidak perlu menungguku."
"Aku tidak menunggumu." Myungsoo membuang pandangan ke arah lain, "aku hanya mau istirahat sebentar. Kau sadar kalau kau berat, kan?"
Suzy langsung menutup rapat bibirnya. Tentu saja dia berat dan Myungsoo butuh istirahat setelah menggendongnya dari gedung satu ke gedung lainnya. Menyadari emosinya sedang tidak stabil, Suzy mencoba untuk tidak marah kepada penyelamatnya sendiri.
Masih berdiri, Suzy melepaskan jaket Myungsoo yang ada di pinggangnya. Meneliti jaket itu, Suzy menghela napas lega mengetahui dia bocor tidak banyak. Ketika dia turun dari gendongan pria itu, barulah semua dinding itu runtuh. Suzy merasakan kramnya bertambah parah.
"Kau... coba berdiri."
"Kenapa?" Myungsoo menatap lekat Suzy dari posisi duduknya itu. "Sebegitu tidak inginnya kau aku ada di sini?"
"Bukan itu." Suzy meminta Myungsoo berdiri dengan tangannya, ketika pria Kim itu berdiri, dia memutar tubuh Myungsoo. Dia hanya ingin melihat bagian belakang sang pria, apakah dia 'mengacau' di sana atau tidak.
Kembali menghela napas lega. Suzy bersyukur dia tidak bocor sampai ke tubuh Myungsoo.
"Kenapa?" Tanya Myungsoo lagi, masih tidak mengerti kenapa tubuhnya diputar balik oleh Suzy. Tidak ingin menjawab pertanyaan Myungsoo, Suzy menggeleng.
"Aku akan mengganti jaketmu dengan yang baru." Suzy kembali melingkarkan jaket itu di pinggang, dia harus mengganti bawahan. Mungkin saat Song ssaem datang nanti dia ada solusi untuk membantu.
Myungsoo menatap Suzy lagi, "tidak perlu. Kau hanya perlu mencucinya dan kembalikan padaku."
"Tapi kan―"
"Ada yang bisa aku bantu lagi?" Melihat Suzy yang tak kunjung duduk, Myungsoo tau ada hal lain yang perlu ia lakukan untuk membantu wanita itu.
"Tidak ada. Kau bisa kembali ke kelas."
"Kau terus mengeluarkan kalimat omong kosong."
Suzy menatap lekat Myungsoo, saat pria itu benar-benar menghadap ke arahnya― netra mereka benar-benar bertemu.
"Kalau kau butuh bantuan, bilang saja. Jangan terus mengatakan 'tidak' atau 'baik-baik saja', terutama disaat seperti ini." Myungsoo bergerak menuju salah satu lemari, mungkin tidak banyak yang tau, tapi Myungsoo sering ke UKS dan dia lumayan dekat dengan penjaga UKS; Song Hye Kyo ssaem.
Song ssaem lah yang sering memberikan Myungsoo obat ketika dia babak belur karena pukulan sang ayah. Hal itu bermula sejak hari pertama masuk sekolah saat Myungsoo datang babak belur sebagai siswa baru. Pihak sekolah tentu mengintrogasinya, dan mereka tau apa yang terjadi. Karena tau makanya Myungsoo tidak dikeluarkan.