15 | Tangis

533 149 44
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 15 -

Ada banyak jenis pekerjaan saat musim panas, ada pekerjaan paruh waktu hingga penuh waktu. Myungsoo memanfaatkan momen libur seperti ini untuk menabung, karenanya dia mencari pekerjaan yang benar-benar menguntungkan.

Dengan bantuan Howon, Myungsoo mendapatkan pekerjaan yang ia anggap lebih menguntungkan dari pada pekerjaan paruh waktu yang biasa ia lakukan. Mengharuskan dirinya pergi dari Seoul, Myungsoo akan berada di Gangwon selama libur musim panas. Neneknya sudah mengizinkan, selama Myungsoo terus memberi kabar.

Berada di Yangyang Provinsi Gangwon, tempat kerja Myungsoo kali ini merupakan sebuah restoran yang terletak dekat pantai Hajodae. Setiap musim panas datang, tempat tersebut selalu diramaikan oleh pengunjung― lokal serta internasional. Karenanya Myungsoo akan bekerja di sana dan mendapatkan bayaran yang pantas.

"Bagaimana? Kau sudah bicara dengan bosnya?" Myungsoo tidak menyesal kenal dengan Howon, pria Lee itu memiliki banyak koneksi sehingga kadang menguntungkan Myungsoo. Contohnya kejadian kali ini.

"Sudah. Aku akan ke Gangwon besok."

"Sudah dapat izin dari nenekmu?"

Myungsoo mengangguk.

"Kerja yang benar. Itu adalah pekerjaan terbaik yang bisa aku berikan padamu." Howon merangkul bahu Myungsoo, "tempat tinggal, makan serta pemandangan, semuanya perfect."

"Terima kasih hyung."

"Aku percaya kau akan melakukannya dengan baik." Timpal Howon kemudian, masih merangkul Myungsoo dengan senyuman hangat. Myungsoo selalu bekerja keras, jadi dia tidak ragu merekomendasikan Myungsoo pada kenalan-kenalannya yang membutuhkan pekerja.

-oOo-

Akan bekerja penuh waktu, Myungsoo tidak mungkin pulang pergi dari Seoul ke Gangwon yang memakan waktu kurang lebih dua jam. Karena itu, tempatnya bekerja menyediakan tempat tinggal untuk pekerja agar bisa maksimal bekerja. Mengingat masa liburan adalah masa yang paling sibuk untuk mereka.

Selesai memasukkan beberapa keperluan ke dalam tas, Myungsoo menaiki ranjang dengan ponsel di tangannya.

"Boleh aku mengirimimu pesan selama libur?"

Suzy bilang dia akan mengirim pesan selama libur, namun tampaknya itu hanya basa-basi. Karena setelah pertemuan singkat mereka malam itu, Suzy tidak lagi mengirimi Myungsoo pesan. Dua hari sudah berlalu.

Myungsoo tidak menunggu, tapi entah bagaimana dirinya selalu berakhir dengan menatap ponsel lama-lama. Atau― bisakah itu disebut menunggu?

"Apa yang sedang dia lakukan?" Pria itu bicara sembari menatap ponsel, lebih tepatnya bertanya pada dirinya sendiri. Beralih duduk di tepian ranjang, dia membuka riwayat chat bersama Suzy. Lama menatap, Myungsoo pun memutuskan untuk mengetik sesuatu.

[Aku akan pergi ke Gangwon besok....

Pesan itu tidak jadi dikirim, karena dengan cepat jari jempolnya menekan tanda hapus. "Apa yang aku lakukan?" Myungsoo menghempas dirinya ke ranjang. Dia tidak mengerti kenapa dia merasa perlu untuk membagikan informasi tersebut kepada Suzy. Mereka hanya teman sebangku.

Getaran ponsel membuat Myungsoo meraih kembali benda tersebut. Dia biasa saja, karena berpikir mungkin itu hanya spam; seperti yang biasa ia dapat. Namun― ketika dia menatap layar ponsel, mata pria itu membulat.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang