25 | Menyesal?

608 143 80
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 25 -

Sup tahu sutra mulai agak dingin saat kedua manusia yang memesankan tak kunjung buka suara. Tempat makan yang mereka kunjungi pun kini tak lagi terlalu bising seperti sebelumnya, membuat suasana diantara mereka semakin canggung.

"Kau... tidak menyukai supnya?" Myungsoo berdehem dulu sebelum bicara, dia menatap mangkuk makanan Suzy. Wanita itu tidak banyak makan, sama halnya dengan dirinya.

"Tidak. Ini enak." Suzy mengaduk isi sup dalam mangkuk, "hanya saja aku sudah lumayan kenyang." Ucapnya, tidak sepenuhnya salah, dan juga tidak sepenuhnya benar.

"Ah." Myungsoo hanya merespon singkat. Setelahnya mengaduk isi mangkuknya sendiri kemudian menyeruput singkat. Keduanya kembali tak saling membuka suara.

"Kau tidak banyak berubah."

Uhuk!

Myungsoo terbatuk, dengan cepat meraih gelas minum dan meneguk. "Kau juga." Balasnya.

Suzy tersenyum kecil, "maaf tiba-tiba mengajakmu keluar makan dihari pertama kita bertemu." Dia masih mengaduk mangkuknya, hingga kini isi mangkuk itu sudah tidak seindah sebelumnya. "Aku tau ini tidak sopan."

"Tidak... tidak." Myungsoo merespon cepat.

"Kau, sudah menikah?" Suzy tidak ingin bertanya, hal kedua yang dia lihat saat bertemu dengan Myungsoo adalah keberadaan cincin di jari pria itu dan hasilnya nihil. Tidak ada cincin yang melekat. Namun, bisa saja Myungsoo bukan tipe yang suka memakai cincin. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Suzy memberanikan diri untuk bertanya.

Uhuk!

Myungsoo tersedak untuk kedua kalinya. Pria itu menggeleng.

"Kau?"

Suzy juga ikut menggeleng.

"Punya tunangan, atau mungkin― kekasih?"

Myungsoo kembali menggeleng. Untunglah Suzy bertanya, karena sejujurnya dia juga ingin tau. Apakah Suzy sudah memiliki seseorang yang spesial di hatinya?

"Kau... punya?" dia bertanya hati-hati.

Suzy menggeleng.

Kemudian, Myungsoo mengangguk.

Setelahnya tidak ada yang bicara lagi.

-oOo-

Myungsoo menyelesaikan makanannya, sedangkan Suzy hanya memakan sedikit dan menyisakan banyak. Myungsoo tidak bicara apapun tentang hal itu. Sebelum beranjak pergi, pria itu melirik Suzy lagi.

Tidak banyak yang berubah dari Suzy. Dia masih terlihat sama seperti sepuluh tahun lalu. Cantik.

"Apakah kita bisa bertemu lagi setelah ini?"

Netra mereka bertemu saat Suzy mengangkat kepala dan bertanya. Myungsoo mengangguk. "Berikan aku nomor ponselmu." Dia mengeluarkan ponsel dan siap memasukkan nomor ponsel Suzy ke sana.

"Aku masih menggunakan nomor lama." Suzy memalingkan wajah ke tempat lain, "sepertinya kau tidak memakai nomor lamamu."

Myungsoo menelan saliva sembari menatap layar ponselnya. Saat Suzy bicara seperti itu, dia sedikit merasa bersalah.

"Aku―"

"Mungkin kau lupa, jadi ini kartu nama pribadiku." Suzy memotong kalimat Myungsoo dengan menyondorkan sebuah kartu, "aku akan menunggumu menghubungiku." Ucapnya sembari berdiri. Tidak menatap Myungsoo lagi, Suzy berlalu pergi.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang