16 | Gangwon

538 142 67
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 16 -

Bae Suzy yang Myungsoo tau adalah wanita yang penuh senyum dan sangat pekerja keras, dia disukai banyak orang dan memiliki orangtua yang mementingkan pendidikan. Sejujurnya, Myungsoo menginginkan kehidupan yang seperti itu. Mungkin karena hal tersebut lah dia mulai memperhatikan Suzy sejak mereka masih di kelas sepuluh. Suzy mencolok, kemanapun dia pergi.

Myungsoo mengakui bahwa dia benar-benar tidak tau banyak tentang wanita itu. Dia hanya mengetahui kulit luarnya saja, apa yang terjadi di balik senyum hangat itu, tidak ada yang benar-benar bisa mengetahuinya.

Beberapa kali melihat sisi Suzy yang tidak pernah ia lihat sebelumnya membuat Myungsoo meyakini sesuatu― bahwa wanita itu tidak baik-baik saja.

"Terima kasih sudah mau meminjami ku motor."

Teman kerja Myungsoo yang juga tinggal di rumah khusus pegawai itu mengangguk kecil. Dia belum bangun tidur ketika pintu kamarnya diketuk dan Myungsoo berdiri di depan pintu. Pria itu ingin meminjam sepeda motor miliknya.

"Akan aku belikan sarapan ketika kembali." Myungsoo tidak pernah benar-benar bicara dengan teman kerjanya tersebut ketika mereka selesai bekerja. Dia dan pria itu ―Seo Ji Hoon― selalu punya agenda masing-masing setelah jam kerja berakhir.

"Tidak perlu hyung." Pria yang berasal dari Daegu tersebut memang lebih muda dari Myungsoo, dia terlihat seperti anak orang kaya yang hanya bekerja untuk bersenang-senang. Karena kesan mereka yang berbeda itu lah, Myungsoo tidak bisa berbaur dengannya. Namun, untuk kali ini, Myungsoo harus meminta bantuannya. Dia harus menjemput Suzy di stasiun.

"Aku mau lanjut tidur. Hati-hati di jalan." Dia tersenyum lebar dengan wajah mengantuk. Setelah berkata demikian, pria Seo itu langsung menutup pintu kamarnya. Melanjutkan tidur.

Tidak ingin menganggu, Myungsoo pun menjauh dari pintu kamar Ji Hoon. Sepertinya dia pria yang baik, karena langsung percaya meminjamkan sepeda motornya yang terlihat mahal tersebut tanpa banyak tanya. Myungsoo bersyukur untuk itu. Lagi pula, dia tidak akan membawa lari sepeda motor orang.

-oOo-

Ada banyak cara menuju Gangwon. Taksi, kereta, bus― dan Suzy memilih bus yang berangkat 20 menit sekali. Dia tidak pernah pergi sendiri, selalu ada ibunya yang mengantar kemanapun dia pergi.

Namun untuk kali ini, Suzy memberanikan diri. Dia berangkat sendiri dengan bantuan Myungsoo yang memberi tahu perihal bus keberangkatan dan di mana dia harus menunggu.

Myungsoo terbilang orang baru yang masuk ke dalam hidupnya; meski mereka sudah saling kenal sejak kelas sepuluh. Tapi entah apa yang terjadi, Suzy mempercayainya lebih dari siapapun. Bahkan Hyeri dan Min Ah tak pernah benar-benar melihat sisi lain dari dirinya yang tidak secerah yang ia tampilkan.

Memeluk tas punggung, Suzy duduk di salah satu kursi bus. Dia mengambil rute Seoul ke Gangwon dengan waktu perjalanan satu jam sebelas menit, dan itu adalah bus pertama yang berangkat pagi itu. Jangan tanya bagaimana perasaannya, karena sampai sekarang Suzy merasakan getar di kedua tangan. Dia melarikan diri dari rumah. Mengendap-endap keluar dari kamar dan meninggalkan apartemen. Jika ibunya tau, maka dia akan―

Tidak! Jangan memikirkannya.

Suzy membatin dengan kedua mata yang tertutup rapat. Sembari menunggu di bus yang belum berangkat, Suzy mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia masih gemetaran, penuh rasa takut dan khawatir. Meski tidak tenang, dia tetap melangkahkan kaki untuk pergi.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang