4 | Hari Libur

650 168 82
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 4 -

Kim Myungsoo selalu menghindari yang namanya perkelahian meski kadang ada saja hal yang membuatnya kesal. Namun hari itu, mungkin karena terlalu lelah hingga dia menjadi lebih sensitif dari biasanya. Kim Myungsoo berkelahi, tidak yang benar-benar adu kekuatan karena dia hanya memukul satu kali kemudian guru sudah datang; kebetulan ada guru yang lewat.

Hari itu benar-benar hari sial baginya, atau mungkin tidak― karena setelahnya dia berganti teman sebangku yang jauh lebih tenang. Bae Suzy.

Namun, perkara perkelahian itu tidak berakhir disitu saja karena akibat dari perbuatannya, dia dan teman sebangku lamanya mendapatkan hukuman. Berupa― kerja sosial sebagai sukarelawan dalam sebuah kegiatan sosial dan itu dilakukan di hari libur. Padahal Myungsoo sudah ada jadwal lain dihari libur, tapi terpaksa batal.

Dengan selembar kertas dari pihak sekolah, Myungsoo mengambil bus pagi untuk pergi ketempat yang sudah ditetapkan. Pria itu menguap beberapa kali, kemudian menatap keluar jendela bus. Hanya ada tiga orang di dalam bus, jadi itu benar-benar tenang.

Menatap lembaran keras yang diberikan oleh wali kelas, Myungsoo membaca nama panti asuhan tempat dia akan menjadi sukarelawan. Myungsoo tidak tau sampai jam berapa dia akan selesai, belum apa-apa dia sudah menghela napas.

-oOo-

Panti asuhan HOPE adalah tujuan Myungsoo pagi itu. Setelah turun dari bus di halte, dia berjalan untuk beberapa menit sampai akhirnya tiba di tempat tujuan. Seperti yang dia duga, hal yang ia lakukan adalah membantu pekerjaan rumah penjaga panti, seperti― mencuci, membersihkan fasilitas serta membantu pekerjaan kasar di dapur. Ada banyak hal yang perlu dikerjakan meski ada sukarelawan lain di sana.

Duduk di kursi kayu tidak jauh dari tempat ia menjemur banyak selimut dan sprei, Myungsoo mengatur napas. Area panti asuhan itu cukup besar, meski ada lumayan banyak penghuni, suasananya tetap tenang. Myungsoo senang melakukan pekerjaannya, meski dia merasa seperti baru selesai melakukan olahraga berat.

Asik dengan kegiatannya mengatur napas, Myungsoo tidak menyadari sosok seorang wanita yang mendekat. "Kau cukup bekerja keras." Indera penglihatan Myungsoo pertama kali menangkap jus buah kemasan; bergambar apel segar.

Mengambil jus kotak yang disondor, mata Myungsoo agak membulat ketika dia akhirnya bertemu tatap dengan sosok itu. "Kenapa kau terkejut begitu? Seperti melihat hantu."

Myungsoo mengedipkan matanya berulang, kenapa Bae Suzy ada di sini?

Duduk di sebelah Myungsoo, Suzy mengayunkan kakinya dengan tenang. Mata wanita itu menatap ke arah sepatu yang ia kenakan, setelahnya ia melirik ke samping. Kim Myungsoo masih menatap tanpa kata.

"Kau tidak suka jus apel?"

Myungsoo menatap jus kotak di tangannya, "biasa saja." Bicara seperti dia yang biasa. Alih-alih menggunakan sedotan yang tersedia, dia malah membuka jalur lain lewat samping kotak jus tersebut. Suzy memperhatikan ketika pria itu minum.

"Area di sini sangat besar dan juga punya banyak penghuni, makanya banyak pekerjaan yang harus di lakukan." Suara tenang wanita itu kembali terdengar. "Kau ke sini karena kejadian terakhir kali?"

Myungsoo mengangguk sembari meletak kotak jus yang sudah kosong di samping tubuhnya. "Dan kau?" dia melirik Suzy, namun wanita itu tidak menjawab. "Untuk memperindah portofolio?" Kalimat tambahan Myungsoo membuat Suzy melepaskan senyuman tipis.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang