--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- 26 -
Hari ini Suzy lebih sibuk dari hari sebelumnya, dia punya beberapa janji kemudian ada pasien baru juga. Lalu, ada pertemuan singkat di departemennya. Suzy sampai tidak sempat memeriksa ponsel pribadinya yang tertinggal di dalam tas yang tergantung di ruang kerja dalam mode getar. Ponsel yang ada di saku dokternya adalah ponsel lain yang biasa ia gunakan untuk bekerja.
Menggeliat singkat di kursi kerja, Suzy akhirnya melepaskan jas dokter. Sudah waktunya pulang. Sembari bersiap-siap untuk pulang kerja, Suzy memikirkan menu apa yang cocok untuk makan malam. Dia lapar dan ingin makan makanan berkuah.
Hari ini pun Suzy tidak membawa mobil. Dia tidak terlalu nyaman menyetir sendiri, karenanya kalau bisa dia akan menggunakan taksi saja.
Memasuki taksi dan menyebutkan alamat salah satu tempat makan, Suzy akhirnya merogoh isi tas dan mengeluarkan ponsel pribadi saat taksi itu mulai bergerak membawanya ke tempat yang ia maksud. Ada beberapa notifikasi, salah satunya berasal dari nomor baru.
Tidak ada panggilan dari nomor itu, hanya ada satu pesan.
-oOo-
Kim Myungsoo menghela napas sembari menatap ponselnya yang tidak menampilkan notifikasi apapun. Dia mengirim pesan singkat pada Suzy siang tadi, namun sampai sekarang masih belum ada balasan. Bahkan Suzy tidak membaca pesan darinya.
"Tentu saja, dia pasti sibuk." Pria itu kembali menghela napas, kali ini jauh lebih berat. Dia berencana mengajak Suzy makan siang, tapi sepertinya Suzy terlalu sibuk untuk menerima ajakannya.
"Apa aku kirim pesan lagi ya?" dia bicara sendiri, berencana ingin mengirimi Suzy pesan lagi. Namun― pucuk dicinta ulam tiba, nama Suzy muncul di layar sebagai pemanggil. Tidak ingin berlama-lama, Myungsoo langsung mengangkat panggilan.
-oOo-
Suzy tidak menunggu sampai Myungsoo datang untuk memulai acara makannya. Dia terlalu lapar dan tidak bisa menunggu pria Kim itu datang ke tempat ia berada. Alhasil, dia makan sendiri.
"Maaf, aku membuatmu menunggu." Pria itu tampak terengah ketika dia sampai. Duduk di hadapan Suzy sembari memperhatikan sekitar. Suzy hampir selesai makan.
"Tidak apa. Aku tau tempat ini jauh dari daerah tempat kerjamu." Suzy menyeruput air minum, "sudah makan malam? Kau bisa pesan kalau mau."
Myungsoo menggeleng.
"Aku sudah makan."
Suzy mengangguk singkat.
"Aku baru membaca pesanmu, maaf terlambat memberi respon."
"Tidak apa-apa. Aku tau kau sibuk."
Suzy menatap Myungsoo lekat-lekat, "kenapa baru menghubungiku?" yang dibalas Myungsoo dengan tatapan agak sendu. Mungkin merasa bersalan. Entahlah, Suzy tidak yakin.
"Aku menunggu pesan darimu, tapi kau tidak kunjung menghubungiku." Ada senyuman ketir di sudut bibir wanita itu, "tapi aku tidak marah. Mungkin karena sudah terbiasa." Dia menarik lebih ke atas sudut bibir, masih menatap lekat Myungsoo yang kini tidak bisa menatap matanya.
"Jadi..." Suzy mengambil jeda yang cukup lama hingga Myungsoo menatap ke arahnya, "jika tidak ada yang ingin kau bicarakan, aku harus kembali." Suzy sudah bersiap-siap meletakkan tali tas di bahunya saat Myungsoo memotong dengan kata, "maaf."