19 | Menjauh

459 140 30
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- 19 -

Suzy menatap salep luka yang tiba-tiba ada di atas meja belajarnya. Sebelum dia ke kamar mandi, benda itu tidak ada di sana. Sepertinya sang ibu meletakkan benda tersebut ketika ia masih di dalam kamar mandi.

Duduk di pinggiran ranjang, Suzy menatap salep luka tersebut. Menunduk― ia masih dapat merasakan rasa nyeri di kedua betisnya yang masih merah. Meski tidak semerah sebelumnya. Saat memejamkan mata, Suzy meringis. Rasa sakit dari pukulan itu masih tersimpan dengan sangat jelas dalam ingatannya, meski beberapa jam sudah berlalu.

Tidak mungkin bicara yang sejujurnya, Suzy mengatakan bahwa dia tidur di Sauna dua puluh empat jam dan memenangkan diri. Tae Ran bertanya dengan siapa, dan Suzy menjawab sendiri. Meski dicerca dengan pertanyaan yang serupa bersamaan dengan pukulan di betis, Suzy terus menjawab hal yang sama meski dia tau sang ibu tidak percaya.

Pada akhirnya, dia mendapatkan pukulan berulang sampai sang ibu; seperti di masa lalu― saat dia membuat kesalahan.

Ponselnya kini di sita. Suzy tidak khawatir, dia sudah mengapus semua jejak Myungsoo di dalam sana. Serta, sebelum mereka benar-benar berpisah, Suzy meminta pria itu untuk tidak menghubungi terlebih dahulu. Entah kenapa, Suzy yakin Myungsoo akan mengikuti ucapannya. Jadi tidak ada yang ia khawatirkan.

Tidak ingin mengkhawatirkan hal-hal lain, Suzy meraih salep di atas meja kemudian mulai mengoleskan salep tersebut pada luka di betisnya. Ini bukan apa-apa, Suzy malah berpikir ibunya akan melakukan sesuatu yang lebih gila. Tapi untunglah tidak seburuk itu.

-oOo-

Keesokan harinya Suzy bersikap biasa, begitu juga dengan sang ibu. Keduanya tidak saling bicara, hanya sesekali membuka suara saat benar-benar penting.

Musim panas sedang berada di puncak, namun Suzy tetap memakai celana panjang guna menutupi luka di betisnya. Dia tetap harus menghadiri kelas musim panas.

Suzy tidak mengeluh, dia akan belajar seperti biasa dan melupakan apa yang terjadi sebelumnya. Entah itu hal yang baik atau buruk.

Setelah apa yang terjadi― dia melarikan diri dan tidur di luar sebagai bentuk kekesalan, sang ibu masih tidak membicarakan tentang perceraian. Suzy pun tidak ingin mengungkitnya, mungkin memang lebih baik demikian.

-oOo-

Liburan musim panas berakhir.

Selama itu, Suzy dan Myungsoo tidak saling berkomunikasi. Suzy masih belum mendapatkan ponselnya, sedangkan Myungsoo tidak bisa menghubungi terlebih dahulu. Alhasil, keduanya benar-benar putus komunikasi setelah perpisahan mereka di stasiun Gangwon.

Hari pertama kembali ke sekolah jatuh pada minggu kedua bulan Agustus. Sehari sebelum masuk sekolah setelah liburan panjang musim panas, Suzy mendapatkan kembali ponselnya; untuk kepentingan informasi jadwal.

Suzy melewatkan banyak hal di grup sekolah. Berbaring di tempat tidur, Suzy mulai membaca percakapan ringan dan lucu dari teman-temannya yang berbagi tentang kegiatan saat liburan musim panas. Bohong jika dia bilang tidak iri, meski demikian, dia tersenyum.

Mengesampingkan ponsel, Suzy menatap langit-langit kamar. Besok dia akan kembali ke sekolah, kemudian― bertemu dengan Myungsoo. Suzy tidak bisa melupakan kejadian terakhir sebelum mereka berpisah di Gangwon, saat dia dengan sendirinya memeluk teman sebangkunya itu.

Crossing The Line [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang