"Ada apa Maro?" tanya Ayumi pada sang suami yang sejak tiba di restoran terus merenung terdiam dan menatap gelisah sekitar.
"Tidak ada, hanya..? Tidak kah kau merasa sedikit aneh dengan semua dekorasi ini? Ini terlalu mewah jika hanya untuk dekorasi pertunangan, apa lagi ini acara tertutup dan ini terlihat seperti dekorasi pernikahan" jawab Maro pelan dan Ayumi menatap Maro sejenak.
"Mungkin karena Kyuubi adalah anak serta cucu satu-satunya keluarga Senju, jadi mereka ingin semuanya terlihat mewah dan elegan" ujar Ayumi.
"Mungkin saja, yaa tapi tetap saja ini berlebihan. Apa lagi dengan semua dekorasi ini" kata Maro yang belum bisa menyetujui pernyataan sang istri.
Ayumi pun menatap jengah Maro "Ayolah jangan jadi manusia kuno, lagi pula siapa yang tahu jika keluarga besar Tuan Kurama itu adalah orang-orang berpengaruh di dunia dan bahkan diantara mereka ada yang memiliki darah biru, jadi itu hal yang wajar saja. Dan dengan ini kita akan mendapatkan keuntungan, dalam kesempatan mana lagi kita dapat bergabung dengan keturunan bangsawan?"
"Tapi insting ku berkata, ini akan menjadi awal kehancuran untuk kita, Ayumi-nee" sangkal Jiro yang sejak tadi menyimak percakapan pasangan suami istri itu.
"Aaa insting mu pasti salah Jiro.."
"Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan Kakak" Jiro memotong perkataan Ayumi.
"Tidak sopan memotong perkataan orang lain Jiro" kesal Ayumi.
"Maaf. Tapi yang aku katakan benar bukan?"
"Iya kau benar. Aaa sudahlah jangan fikirkan itu lagi, jangan membuat acara ini kacau karena kita" Ayumi menyudahi perbincangan itu dan setelahnya mereka menikmati alunan merdu dari piano yang dimainkan oleh Kyuubi.
.
Bagi orang awam mungkin alunan piano itu sangatlah merdu dan enak untuk didengar, namun bagi mereka yang seorang musisi berpengalaman tahu jika ada kekesalan dan kesedihan di dalam nada-nada itu.
"Minerva-chan apa kau merasakan nya?" ujar Aria tanpa menatap sang putri, karena matanya menatap Kyuubi dengan berkaca-kaca.
Minerva menatap Aria sejenak lalu menatap dalam Kyuubi kembali "Ya aku merasakan nya juga, ada nada menyesakkan disana"
Selain komentar serta reaksi dari kedua ibu dan anak itu, reaksi serupa juga terjadi pada Yuna, Yuna menatap Kyuubi dalam diam entah apa yang ada didalam fikirannya sekarang ini.
Sedangkan Kanari dan Menma, keduanya menatap kosong kearah Kyuubi. Begitu juga dengan Kurama, ia merasa sangat bersalah akan apa yang tengah ia rencanakan.
Guratan wajah Kurama terlihat bahagia, namun hati dan sorot matanya tidak dapat berbohong jika dia saat ini sedang terluka dalam.
'Kurama, semoga apa yang kau ambil ini benar' harapan Tsunade ketika menatap Kyuubi yang berada dibalik piano klasik itu.
Alunan nada piano pun telah usai yang berganti dengan suara tepuk tangan yang menggenggam diruangan itu.
Seulas senyum Kyuubi berika pada para penonton lalu membungkuk kan badannya dan Kurama pun menaiki platform kecil tempat di tempatkan nya piano itu lalu mengulurkan tangannya pada Kyuubi.
Kyuubi pun meraih uluran tangan sang ayah, lalu Kurama berjalan kearah platform lain yang tersedia disamping kanan dari platform tempat piano klasik itu dan Astra yang ikut berdiri untuk mengikuti Kurama, setelah mendapatkan kode dari sang ayah.
Sebelum acara puncak dimulai, Kurama menyampaikan sedikit kabar gembira dari keluarga besarnya yaitu, tentang ditemukannya salah satu keluarganya mereka yang dinyatakan hilang puluhan tahun lalu. Sontak saja, menimbulkan berbagai macam ekspresi dari para anggota keluarga dari pihaknya atau pun pihak besan.
Namun Kurama menyampaikan jika dia yang hilang telah pergi dan yang ada hanya anak-anak dari orang itu, Kurama pun menyerukan nama Kanari serta Menma, lampu pun menyorot pada keduanya dan karena tidak ingin memperpanjang acara ini Kurama pun menutupnya dengan senyum haru. Dirinya sengaja tidak menyebutkan nama Namikaze atau Uzumaki Naruto, karena itu sudah kesepakatan bersama.
Acara puncak pun akhirnya dimulai, diawali dengan sambutan dari Kurama dan Itachi, lalu disusul dengan pemasangan cincin dimasing-masing jari manis tangan kiri kedua calon suami-istri itu dan setelahnya mendapat tepuk tangan yang meriah dari para anggota keluarga yang hadir.
Lalu menentukan waktu pernikahan yang baik dan setelah beradu argumen, kedua belah pihak pun sepakat pernikahan akan diadakan sekitar 2 bulan dari sekarang, awalnya Kurama menetapkan pernikahan pada tahun depan tanggal 10 oktober dan itu disetujui oleh sebagian anggota keluarga yang hadir. Namun Fugaku menolak usulan tersebut dengan alasan "Tidak baik mengundur-undur niat mulia" dan keluarga Uchiha menyetujui hal itu.
Pihak Kurama sempat ada yang melontarkan sanggahan dan terjadilah adu argumen antar kedua lelah pihak dan tidak butuh waktu lama perdebatan pun berakhir dengan kemenangan dipihak Uchiha.
.
Hari pun semakin larut dan satu persatu anggota keluarga mulai meninggalkan restoran itu, entah itu karena lelah atau pun ada pekerjaan yang sudah menunggu mereka.
Tersisalah Kurama, Kanari, Hades, dan Persephone yang sekarang ini tengah berada di ruang vip restoran milik Aozora itu.
Cklek...
Aozora dan Shisui masuk dengan 2 pelayan yang membawa nampan berisi potongan buah-buahan dan air mineral.
Dengan apa yang dibawa oleh Aozora, Kurama ingin protes tapi kata-kata nya tertelan kembali ketika melihat tatapan tajam Aozora.
"Tidak baik mengkonsumsi kafein berlebihan, apa lagi ini sudah lewat dari jam tidur yang disarankan" sanggah Aozora lalu duduk disamping Shisui yang sudah terlebih dahulu duduk.
"Kami bukan anak-anak lagi" kali ini Hades yang protes.
"Tidak peduli anak-anak atau pun orang dewasa, kita diharuskan tidur yang cukup agar imun tubuh tetap terjaga" Persephone yang membalas perkataan sang suami dan Aozora tersenyum pongah akan kemenangannya tanpa harus turuntangan.
Hades pun menatap datar Aozora, dan Persephone sendiri meminum air mineral itu dengan gaya yang anggun, setelahnya memakan anggur hijau yang tersaji.
Tidak berselang lama setelah pertengkaran kecil itu, Tsunade memasuki ruangan dan duduk di samping Kurama.
Lalu memulai percakapan "Kau yakin dapat menanggung konsekuensi yang ada setelah ini Kurama?"
Kurama menatap sang bibi dari pihak ayahnya itu, dengan tegas Kurama mengiyakan perkataan Tsunade.
"Apa anda masih ragu akan rencana ini Tsunade-san?" tanya Persephone.
Tsunade hanya diam membisu dengan wajah yang tertunduk "Aku tahu apa yang Bibi khawatir kan, tapi percayalah cepat atau lambat Kyuubi pasti akan paham dengan semua yang kita lakukan" Aozona menyakinkan Tsunade.
"Ya aku tahu, tapi aku tidak bisa membayangkan sehancur apa hatinya jika dia tahu dirinya dimanfaatkan oleh Ayah serta keluarga besarnya untuk balas dendam" balas Tsunade dengan lirih.
Kedua tangan Kurama terkepal erat dan Kurama menghembuskan nafasnya untuk menenangkan dirinya "Kemungkinan terburuk, Kyuubi akan membenci kita semua, terutama diriku. Tapi aku tidak akan mundur karena rencana ini sudah berjalan delapan puluh persen"
"Dan lagi, kita sudah terlambat jika harus mundur sekarang" timpal Shisui menegaskan ulang.
"Jika kau ragu, lebih baik tidak perlu ikut dalam rencana ini. Keraguanmu hanya akan menghalangi rencana kami" sarkas Persephone "Jangan hanya memikirkan perasaan Kyuubi saja, jika rencana ini tidak dilakukan justru akan lebih membuat Kyuubi hancur dan itu bukan hanya perasaan nya saja, mental, serta tubuhnya pun ikut hancur" lanjut nya.
"Walaupun Astra terlihat tulus mencintai Kyuubi, tapi belum tentu dia bisa melindungi Kyuubi sepenuhnya dan jangan sampai ada lagi anak-anak yang akan menjadi korban dalam keluarga besar kita atau pun mereka" timpal Aozora dan setelahnya semua terdiam dalam angan-angannya masing-masing.
Tbc...
Jumat, 26 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Dream Family |END|
Fanfic"Tadaima" "O-okari Oka-kaachan" "Okaachan temani Nari tidur ya, untuk malam ini saja" . "Oh kau sudah pulang b*tc*" . "Hn silakan saja, lagi pula aku tidak percaya bahwa bocah dan bayi yang kau kandung itu adalah darah dagingku" . Sebuah mobil sedan...