"Brakk....!
Kana membanting pintu ruangan mew membuat mew terperanjat, namun mew tetap diam dikursinya, sambil membaca berkas yang ada di atas mejanya.Kana duduk disofa dengan wajahnya yang memerah.
Melihat itu mewpun akhirnya bangkit dari kursinya."Dia sudah kau usir, lalu apalagi! Kenapa matamu yang berkaca2"
"Aku mau nangis! Jangan halangi aku"
"Nangis kenapa? Kau tidak kalah darinya"
"Aku kesal kau tau tidak! Ini semua gara kau! Dari mana kau mengenal wanita itu? Dia berani datang pasti dari awal kau memberi harapan padanya"
"Dia awalnya sekertarisku! Dia keluar karena saat itu dia harus melahirkan"
"Aku curiga jangan2 anak itu anakmu"
"Ish jangan berprasangka sejauh itu, aku tidak pernah menghianatimu, aku berani bersumpah"
"Lalu dimana laki2 yang menghamilinya?
"Aku tidak tau, bukan urusanku! Aku juga tidak pernah tertarik padanya jadi aku tidak pernah bertanya apapun padanya"
"Aku tidak percaya padamu, tidak mungkin kau tiba2 dekat dengannya kalau tidak ada sebab akibat, kau tau saat kau sedang bersama wanita itu, aku dipulau itu sedang menangisimu dan anakku"
Yang ditahan2 akhirnya air mata kanapun terjun bebas dari kelopak matanya."Sayang jangan bicara seperti itu!
Ucap mew sambil menghapus air mata yang menetes dipipi kana.
demi apapun aku hanya mencintaimu, jika aku berniat melupakanmu, pasti aku sudah menikah lagi, aku tidak melakukannya karena aku hanya ingin di hidupku hanya ada type dan kau""Type lagi type lagi!
Bukan berhenti nangis, tapi suara tangisan kana semakin kencang."Eh...maaf sayang aku tidak bermaksud seperti itu! Tapi sumpah demi tuhan aku mencintaimu! Kau harus percaya padaku"
Mew memeluk Kana dan mengusap rambutnya.
"Cup..cup..cup...
Kita makan siang diluar na! Kau ingin makan apa?"Jangan merayuku!
"Ya sudah jika tidak mau, tapi jangan menangis!
"Suka2 aku, aku mau nangis, guling2 juga bukan urusanmu"
"Bagaimana bisa bukan urusanku, kau kan istriku, lagi pula apa yang kau tangisi, kau langsung membalasnya"
"Aku kesal melihat kau begitu akrab dengan anaknya, segitu berpengaruhnya kau buat anak janda itu, kau menghianati win!
"Hahhh....mew hanya bisa menghela nafas panjang, setelah maminya lalu sekarang alasanya win, nanti entah siapa lagi yang akan dijadikan tameng cemburunya.
"Iya maaf sayang, aku tidak akan melakukannya lagi, kemarin aku melakukan itu hanya untuk rasa kemanusiaan saja"
"Diluar sana masih banyak janda2 yang memiliki banyak anak, kenapa tidak sekalian saja kau urus mereka!
"Aku sudah memiliki istri cantik anak yang tampan lalu untuk apa aku harus repot2 mengurus orang lain, sudahlah jangan marah2 terus, kau tidak perlu meragukanku"
Mew menarik kana membawa kana keatas pangkuannya.
Setelah kembalinya kana mew tidak pernah mengira akan serepot ini, mengurus win jauh lebih mudah dari pada harus selalu kasih pengertian untuk kana.
Namun mew sudah terlanjur mencintainya, apapun yang Kana lakukan terlihat cute dimata Mew, mew hanya harus banyak2 bersabar dalam menghadapi istrinya.1 jam berlalu, kana yang lelah menangis akhirnya tertidur dipangkuan mew dengan posisi saling berhadapan.
"Aku seperti punya bayi dua!
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sitter Kana [End]
Short StoryBrakk....!!! sebuah mobil berwarna hitam terjun bebas kedalam jurang. Type thiwat pasangan dari mew suppasit tewas ditempat. sedangkan mew koma.