Part 39

2.9K 413 101
                                    

"Issshhhh....ganggu saja"

"Buka dulu pintunya phi"

"Ck,

Win tersenyum melihat bright yg sangat frustasi.

"Cup...
Bright mengecup pipi win dan beranjak dari atas tubuh win.
Sebelum bright membuka pintu, bright merapihkan dulu bajunya agar tidak terlalu berantakan.

"Ceklek!

"Ada apa pah?

"Sedang apa kau? Suruh bangunkan win kenapa lama sekali?

"Winnya yang susah dibangunkan"

"Lalu sekarang bagaimana?

"Sudah bangun, sebentar lagi kita keluar"

"Cepatlah, nanti keburu malam, antar win pulang"

"Iya pah! Tidak perlu kawatir seperti itu, win bukan anak gadis"

"Papa tau, takut nanti maminya khawatir"

"Aku tau pah, nanti sebentar lagi kita keluar"

"Baiklah!
Tul pergi meninggalkan kamar anaknya.

"Win ayo kita keluar, papa menyuruhmu makan dulu sebelum pulang"

Win pun turun dari ranjang mendekati bright yang masih berdiri didepan pintu.

"Kita makan dulu na?

"Hmm...
Win mengangguk sambil tersenyum.

"Kenapa wajahmu seperti itu?

"Kenapa?

"Majahmu merona, apa kau sedang malu?

"Tidak!

"Yakin?
Ucap bright sambil menarik win kedalam pelukananya.

"Ehem...ehem...
Suara deheman terdengar dari belakang bright.
Brightpun langsung melepaskan win.

"Iya pah, ini kami mau keruang makan"
Ucap bright sambil menggandeng tangan win.

Setelah makan, bright mengantar win pulang dengan menggunakan motor.

"Sayang aku tidak melihat win?

"Dia pergi kerumah phi max"

"Oh ya, tumben dia mau main"

"Mungkin dia sedang kalah"

"Kalah apa?

"Kalah mempertahankan egonya"

"Apa dia sedang jatuh cinta?

"Sepertinya begitu"

"Wanita atau pria yang dia suka?

"Sepertinya kita akan besanan dengan phi max"

"Win masih kecil sayang, jangan terlalu diumbar, dia baru saja masuk smester 2"

"Memangnya apa salahnya jika dia menyukai seseorang, suka itu hal yang normal, jatuh cinta tidak mengenal sts pendidikan dan juga umur"

"Aku paham, tapi aku takut itu mengganggu kuliahnya"

"Saat aku kuliah, aku hamil besar jika phi lupa, dan aku lulus walaupun hanya kuliah sampai S1"

"Lalu kau akan jadi contoh untuk anakmu?

"Kenapa tidak! Punya kekasih, hamil bahkan punya suami bukan halangan untuk terus bisa kuliah"

"Aku mengerti sayang!

"Stop tidak usah diperpanjang, kau orang kaya kan, sebenarnya untuk apa win kuliah tinggi2"

"Lalu siapa yang akan menggantikanku jika aku tua nanti, anakku harus punya bekal untuk melanjutkan usahaku"

Baby Sitter Kana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang