part 41

5.4K 504 74
                                    

"Sayang...

"Kau keluar atau aku yang keluar!

"Aku minta maaf!
Mew mendekati kana dan menarik kana kedalam pelukannya, namun kana menghindar menjauh dari mew.
Mereka benar2 lupa jika umur mereka sudah semakin tua, jiwa mereka benar2 tidak pernah tua.

"Keluar mew!

"Kana..

"Keluar!

Mew mengalah, akhirnya dia kekuar dari ruangan pawat.
Sementara pawat masih bingung kenapa maminya semarah itu.

"Daddy, mami sangat marah!

"Daddy tidak tau akan jadi seperti ini, semua kejutan yang ingin daddy berikan pada mamimu selalu berakhir daddy yang terkejut"
Mew mendudukan dirinya dikursi panjang depan ruangan pawat.

"Terus bagaimana cara kita meminta maaf pada mami, win takut"

"Kita tunggu sampai amarah mamimu mereda, mudah2an marahnya tidak berkepanjangan"

2 jam mew dan win masih duduk di bangku depan ruangan pawat.
Tidak lama kana keluar karena ingin membeli makan untuk sarapannya.

Mew dan win mendongak kearah kana, dengan tatapan memelas namun kemudian mereka menunduk kembali tidak berani menatap kana lama2.
Kana tidak perduli dengan 3 orang yang duduk didepan pintu ruangan pawat, kana mengunci pintu dari luar dan pergi kekantin rumah sakit.

"Dad, daddy tidak pergi bekerja"

"Dalam keadaan seperti ini kita akan semakin salah jika sampai pergi dari sini, mami akan semakin berfikir kalau daddy tidak perduli padanya"

"Apa win juga harus disini"

"Mamimu tidak akan bisa marah padamu, dia sangat menyayangimu, kalau daddy salah sedikit bisa di blander"

"Lalu win harus bagaimana?

"Pergi saja kuliah, biar daddy yang menemani mamimu"

"Ya sudah, win pergi kuliah saja! Jika win ada disini win takut mami menerkam win"
Win beranjak dari kursinya bersama bright, namun saat win ingin pergi kana datang dari kantin.

"Berikan ponselmu!
Win terdiam.

"Berikan ponselmu!

Dengan rasa takut, win memberikan ponselnya pada kana.

"Prakkk....!
Kana membanting ponsel win hingga hancur berkeping2.

"Mulai sekarang, tidak perlu menggunakan ponsel, percuma ada ponsel tidak bisa digunakan dengan baik"

Tentu saja perbuatan kana membuat mew dan win terkejut, diluar expetasi mew, kana bisa marah pada win.
Kana membuka pintu ruangan pawat dan masuk kedalam dengan mengunci pintu ruangannya.
Sementara win menatap bright dengan mata yang berkaca2, hidungnya memerah ingin sekali menangis.
Bukan karena ponselnya yang hancur tapi ini baru pertama kalinya dibentak maminya.

"Tidak apa2, mamimu sedang marah! Nanti aku belikan ponsel yang baru"
Ucap bright sambil mengelus2 pundak win.

Sementara mew semakin frustasi menghadapi istrinya.

3 hari berlalu, dan pawatpun keluar dari rumah sakit.
Mew selalu datang menemani kana, namun tidak pernah disapa oleh kana.

"Mam, mami masih marah pada daddy"

"Jangan tanyakan itu, bagaimana kalau kita pulang kerumah nenek"

"Rumah nenek kan jauh, pawat masih pusing jika melakukan perjalanan jauh"

Baby Sitter Kana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang