Kesepakatan

349 33 2
                                    

Lisa yg terus terdiam duduk di kursi sebelah ranjang pasien tepat di sebelah Ruto yg masih memejamkan matanya.
Operasi telah selesai dan pagi inipun Ruto sudah sadar, hanya saja setelah minum obat, dia bilang mengantuk dan kembali tertidur.
Dokter bilang ini keajaiban....melihat betapa kencang nya mobil itu menabrak tubuh Ruto dari rekaman CCTV tapi luka yg dialami Ruto tidak sampai parah, hanya gagar otak ringan dan patah tulang di lengan kiri dan di patah tulang di punggung.
Semuanya berkumpul disini termasuk orang tua dan adik Ruto.
Lisa sengaja menyewa satu lantai rumah sakit untuk menjaga privasi.

"Lisa, beristirahatlah...kamu terus terjaga dari semalam, bisa bisa nanti Ruto sembuh malah kamu yg gantian sakit" ucap mama Ruto khawatir.

"Iya tante.....nanti Lisa istirahat" lirih Lisa.

🦋🦋🦋

Lisa yg datang ke rumah sakit bersama ambulance yg membawa Ruto yg sudah tak sadarkan diri dan bersimbah darah.
Tak henti nya menangis dan melafalkan doa agar Ruto selamat.
Hingga tiga jam proses operasi dan dokter bilang operasi Ruto berhasil, hanya menunggu dia siuman dan Ruto bisa dipindah ke ruang perawatan.
Polisi yg datang untuk meminta pernyataan para saksi malah seolah menangguhkan pernyataan dari saksi dan seolah pelakunya tidak bisa ditemukan.
Alih alih mencari pelakunya, Lisa sekarang justru sedang berada di rumah keluarga Hwang.

"Wow...sepertinya hari ini hari istimewaku, aku kedatangan tamu agung. Putri YG nan angkuh Lalisa" cibir Hwang tertawa.

"Jangan ganggu dia lagi" lirih Lisa.

"Apa? Aku tidak mendengarnya?"

"Jangan....ganggu dia lagi, yg kamu benci itu aku, dan dia tidak ada sangkut pautnya dengan semua ini" lirih Lisa.

"Dia...yg mana? Bukankah kau bilang itu Kim Hanbin?"

"Aku bilang jangan ganggu dia lagi, kau tau jelas siapa maksutku" lirih Lisa.

"Dimana Lisa yg kemarin dengan angkuhnya berkata akan melindunginya dengan tanganmu sendiri?"
"Aku baru menggertakmu, kau sudah takut?
Kau takut dia mati?" ucap Hwang dengan smirknya dan tertawa.
"Sekarang kau percaya kalau kau tidak bisa melindunginya dariku hmm?" bisik Hwang.

"Memohonlah padaku Lalisa....berlututlah seperti yg pernah ibumu perintahkan padaku"
"Kau harus tau seberapa angkuh dan kejamnya ibumu"

"Cukup hukum aku, lakukan apapun padaku dan lepaskan dia" ucap Lisa yg masih berdiri tegap.

"Aku...bilang...ber-lu-tut-lah"

Lisa yg mulai berlutut di hadapan Hwang.
"Aku...mohon...lepaskan...dia..." lirih Lisa terisak.

"Wow....apa ini? Putri YG nan terhormat rela berlutut dan memohon untuk seorang bocah?" Hwang tertawa keras dan bertepuk tangan.
"Tapi aku tidak bisa melepaskannya begitu saja, dia mainan yg begitu menyenangkan bagiku" Hwang tertawa.

"Apalagi maumu brengsek" teriak Lisa.
"Cukup hancurkan aku, aku yg kau benci, ibuku yg menyakitimu tidak ada hubungannya dengan dia" teriak Lisa.

"Tepat...kau benar, aku membenci ibumu beserta semua yg dia sayangi, dan itu berlaku juga untuk putrinya, akan sangat menyenangkan melihat kehancuran mu melalui kehancuran orang yg sangat kau cintai. Dan aku tau menyakitinya sama dengan menyakitimu berkali lipat, bukankah aku bisa menghemat tenaga?" Hwang terkekeh.
"Ingin rasanya aku menghabisimu dengan tanganku sendiri saat ini juga, tapi sayang... Putraku menginginkanmu"
"Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?"

Secret Message (Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang