Jealous part 2

543 41 25
                                    

"Nuna sudah bangun?" tanya Ruto dengan deep voice nya.

"Aku sudah berdiri disini berarti sudah bangun" ucap Lisa geleng geleng dan melanjutkan memasak nya.

"Galak banget sih istri aku" bisik Ruto memeluk Lisa dari belakang.

"Belum sah, jangan ngaku ngaku" cibir Lisa.

"Nuna, nanti kalau kita udah menikah, ikut aku tinggal di Jepang ya"
"Seoul terlalu banyak memberiku luka" lirih Ruto meletakkan kepalanya di pundak Lisa.

"Emang kamu yakin hari itu akan datang?" lirih Lisa pesimis.

"Kenapa jadi pesimis gitu hmm?"

"Dimana istrimu?" tanya Lisa.

"Aku sudah menceraikan nya nuna....."

"Aku tanya dimana dia? Kamu tidak melakukan hal buruk ke dia kan?"

"Hanya memberinya sedikit pelajaran nuna" lirih Ruto.

"Berperilaku seperti Kris yg menghalalkan segala cara huh?"

"Kok disamain sama iblis itu sih" kesal Ruto.

"Lalu?" tanya Lisa dengan tatapan penuh selidik.

"Dia mengancamku akan melukaimu nuna...."
"Dia bahkan mengancam akan mengadukan mu pada Kris"

"Lalu?"

"Aku hanya mengadakan kesepakatan dengan nya"

"Kesepakatan? Kamu tidak pernah menceritakan apapun padaku".

"Aku takut nuna akan marah" cicit Ruto.

"Marah? kesepakatan apa yg akan membuatku marah?"

"Nuna.....jangan paksa aku, aku tidak bisa mengatakan apapun pada nuna" mohon Ruto menghentakan kakinya.

"Oke, lupakan...." ucap Lisa melepaskan tangan Ruto dari pinggangnya.

"Iihhhhh.....iya iya aku bilang, jangan pergi dulu tapi" kesal Ruto.

"Katakan...."

"Jangan marah dan jangan ngambek"

"Ka-ta-kan"

"Dia menginginkanku seutuhnya, tapi tidak langsung aku iyakan nuna"

"Lalu?"

"Dia ingin aku memperlakukannya sama persis seperti memperlakukanmu"

"Sama-persis? Bisa lebih spesifik?"

"Dia tau kita pernah bercinta di penthouseku"

"Lalu?"
"Kalian juga melakukannya di tempat yg sama?" Lisa mulai mengepalkan tangannya.

"Nggak nuna.....sumpah, meski dia sempet naburin obat perangsang di minuman ku"

"Obat perangsang?" Lisa mulai menginggikan suaranya.
"Dan kamu seorang malaikat yg bisa kabur dari  ruangan dimana hanya ada kamu, berdua dengan seorang wanita dan dibawah pengaruh obat perangsang?"
"Wow.....kamu pikir aku anak kecil huh?" ucap Lisa mendorong tubuh Ruto untuk menjauh darinya.

"Tu kan malah ngambek.....susah jelasin nya nuna, yg jelas aku tidak melakukan nya dengan dia. Percaya sama aku".

"Ngomong sama tembok" marah Lisa.

"Iya oke oke.......nyaris.....tapi serius nggak jadi karna dia keburu teler duluan efek dari obat tidur yg aku kasih ke dia"
"Tapi untung nya dia sempet menandatangani surat cerai kami sebelum benar benar nggak sadarkan diri"

"Obat tidur?" Lisa mengernyitkan dahinya.

"Dari awal aku sudah membawa obat tidur untuk nya agar dia mau menandatangani surat cerai kami"
"Nuna tau kan peraturan di Jepang tidak akan mensahkan perceraian tanpa tandatangan kedua belah pihak, karna alasan apapun"
"Dan aku fikir dia tidak akan pernah menandatangani nya dalam keadaan sadar"

Secret Message (Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang