Yours

439 34 7
                                    

"Mau pesan wine nggak? Biar badan nya anget" tanya Lisa.

"Nuna aja.....aku nggak" ucap Ruto.

"Yakin nggak kedinginan?"

"Dingin sih, tapi....terakhir aku minum wine, aku membuat kesalahan fatal yg aku sesali sampai sekarang, aku nggak mau itu terjadi lagi" lirih Ruto.

......

"Jangan terlalu banyak minum, nanti nuna mabuk" ucap Ruto menarik gelas kesekian yg akan Lisa minum.

"Jangan mengaturku, sekali aja....biarkan aku melupakan semuanya, semua sakit" lirih Lisa.

"Tapi ini sudah botol ke 5 yg nuna minum sendirian, yg ada nanti nuna malah jadi sakit" kesal Ruto.

"Ssstttt....." bentak Lisa setengah sadar dengan jari telunjuk menempel di bibir memberi mode Ruto untuk diam.

"Nuna......ayo pulang, nuna sudah teler"

"Aku nggak mabuk kok, buktinya ini aku masih bisa berdiri" ucap Lisa dan berusaha berdiri tegap nyatanya hampir aja Lisa terjatuh kalau Ruto tidak dengan sigap menangkap tubuh Lisa.
"Sudah ku bilang aku tidak mabuk, dan aku masih ingin jalan jalan, kenapa malah pulang sih, menyebalkan...." rancau Lisa.

"Nuna hampir tersungkur ke lantai kalau aku tidak cepat menangkap nuna, masih bilang kalau nggak mabuk?" kesal Ruto yg berjalan memapah Lisa kembali ke penginapan.

"Aku tidak ingin pulang dan tidur....aku tidak ingin ini semua cepat berakhir" lirih random Lisa membuat Ruto menoleh.

"Aku ingin bisa lebih lama berjalan dengan menggenggam tangan mu tanpa harus takut apapun" lirih Lisa lagi.

"Aku disini nuna, aku tidak akan meninggalkan mu sendirian lagi" lirih Ruto.

"Kamu tau nggak kenapa aku sangat menyukaimu?" celoteh random Lisa di sepanjang perjalanan.

"Aku tidak tau....kenapa?"

"Hmm..aku juga tidak tau, pokoknya suka ya suka, tidak semua harus ada alasan nya kan" ucap Lisa tersenyum menatap Ruto.

Tiba-tiba langkah Lisa terhenti dan berbalik menghadap Ruto menarik kerah mantel Ruto untuk mendekat kearahnya dan berkata.
"Aku akan menciummu di hadapan istrimu agar istrimu marah dan meminta cerai darimu" Bisik Lisa, Ruto terkekeh mendengar nya.

"Bagaimana kalau kembali ku isi di dalam perut nuna ini, agar suami nuna marah dan menceraikan nuna" bisik Ruto dengan smirknya mengusap perut rata Lisa.

"Jangan disini....ini masih di jalan" bisik Lisa.

"Lalu harus dimana?" bisik balik Ruto memeluk posesif pinggang Lisa.

"Haruskah aku yg menentukan tempat?" bisik Lisa.

"Sebutkan aja....aku bisa melakukannya dimanapun nuna mau" bisik Ruto dengan smirknya.

"Tapi aku tidak bermain dengan bocah" bisik Lisa mulai mengecup kecil telinga Ruto saat mereka berdua sudah kembali ke penginapan dan masuk ke kamar.

"Tapi bocah ini pernah membuat bocah di dalam perutmu nuna" bisik Ruto mengecup kecil telinga Lisa dan mulai turun ke area leher

Secret Message (Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang