Mabuk

662 62 4
                                    

"Yah....beneran ilang deh gw" kesal Ruto saat melihat ponselnya mati karena kehabisan battery.
"Sepi banget sih disini, gw mesti nanya kesiapa coba" gerutu Ruto yg sudah tidak kuat lagi berjalan dan lebih memilih duduk di pinggir jalan. Uda mirip banget gelandangan pinggir jalan, mungkin kalau ada teume yg bertemu dengan nya saat ini, mereka tidak akan percaya kalau dia Haruto.

Berbekal gambar terakhir yg kata Hyunsuk dikirim Ruto yg merupakan posisi terakhir dia berada, Lisa mencoba mencarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbekal gambar terakhir yg kata Hyunsuk dikirim Ruto yg merupakan posisi terakhir dia berada, Lisa mencoba mencarinya.

"Untung gw sering diajak Dara eonni ke Filipina, jadi lumayan hafal tempat tempat kalau cuma di daerah Manila doang sih." gumam Lisa yg matanya masih mencari kesana kemari.

"Ngapain jongkok disitu?" tanya Lisa mengulurkan tanganya saat menemukan Haruto yg sedang berjongkok di pinggir jalan.

"Nuna...."

"Mau pulang atau mau tetep bengong disitu?" ketus Lisa yg kembali menarik tangan yg tadi sempat dia ulurkan kearah Haruto dan berjalan menjauh dari Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pulang atau mau tetep bengong disitu?" ketus Lisa yg kembali menarik tangan yg tadi sempat dia ulurkan kearah Haruto dan berjalan menjauh dari Haruto.

"Nuna tunggu...." teriak Haruto yg berlari mengejar Lisa.

"Aku fikir aku beneran akan hilang dan tidak akan ada yg menemukan" ucap Ruto mencoba mencairkan suasana.

"Ya bagus"

"Bagus kalau aku hilang? Jahat banget....nanti pasti banyak yg kehilangan aku loh"
"Ups....gw salah ngomong" rutuk Ruto.

"Banyak ya?"

"Nah kan bener....gw salah ngomong"gerutu Ruto
"Nuna di luar angin nya kencang, kenapa nggak pakai jaket?"

"Nggak sempet" jawab singkat Lisa tapi entah kenapa sangat dalam maknanya untuk Ruto.

"Ngapain keluar sendirian malem malem? Ada janji lagi?"

"Aku laper nuna, tapi Jeongwoo nggak mau nemenin keluar nyari makan"

"Udah dapet?"

"Apanya nuna?"

"Makanya, katanya laper"

"Belum, keburu nyasar, jadi lebih panik nyari jalan pulang"

"Hanya ini tempat makan yg jam segini masih buka, mau?" tanya Lisa, Haruto masih berfikir apakah harus masuk atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya ini tempat makan yg jam segini masih buka, mau?" tanya Lisa, Haruto masih berfikir apakah harus masuk atau tidak.

"Nuna ngapain?" teriak Haruto ketika melihat Lisa membuka kaos nya dan hanya menyisakan crow top hitamnya.

"Nggak akan diijinkan masuk kalau aku pakai kaos kedodoran yg tadi, udah jangan kebanyakan bengong, masuk....makan..trus pulang" ucap Lisa dan Haruto hanya bisa mengekori Lisa karna ini pertama kalinya dia masuk ke bar.

"Nuna nggak makan?" tanya Ruto ketika makanan pesanan nya sudah tersaji di meja dan Lisa hanya menggeleng.
"Kalau nggak makan kenapa malah pesan minuman kayak gitu?" protes Ruto.

"Ini bir, bukan minuman kayak gitu, dan aku sudah legal, jadi dimana masalah nya?" protes Lisa.

"Tapi nuna sudah menghabiskan 3botol"

"Stttt selesaikan makanmu dan berhentilah berisik" kesal Lisa.

"Kenapa nuna jadi seperti ini, kalau marah padaku, marahi aja aku, tapi jangan seperti ini"

"Kenapa jadi seperti ini? Aku memang seperti ini, kenapa? Kaget? Menyesal pernah dekat denganku?" teriak Lisa mulai menumpahkan rasa kesalnya.

"Nuna..bukan seperti itu maksudku" lirih Ruto.

"Ayo pulang" ucap Lisa berdiri dari duduk nya.

Berjalan sempoyongan sampai ke hotel tempat mereka menginap, dan Haruto yg sedari tadi mengekori dari belakang dan tiba-tiba bruk, Lisa terjatuh tepat di depan kamarnya.

"Jangan pergi" ucap Lisa menahan lengan Haruto sesaat setelah Haruto merebahkan nya di tempat tidur.

"Nuna....kamu sedang mabuk" lirih Ruto.

"Aku tidak mabuk" ucap Lisa yg tiba-tiba mendudukan dirinya dan membuka matanya.

"Kalau aku bilang jangan pergi apa kamu akan tetap pergi?" tanya Lisa.

"Hmm?" Haruto bingung.

"Aku bilang jangan pergi, kamu akan tetap pergi atau tidak?" tanya Lisa lagi.

"Nuna aku...."

"Hanya jawab tetap pergi atau tidak?" teriak Lisa dan Haruto hanya diam tidak menjawab.
"Okey...aku mengerti, pergilah"

"Nuna....nuna mabuk saat ini, aku hanya tidak ingin nuna menyesal saat sudah sadar nanti"

"Aku bilang aku tidak mabuk" teriak Lisa.
"Dan pergilah, keluar dari kamarku, kamu menyakitiku, jadi cepat keluar" ucap Lisa yg sudah membuka pintu kamarnya.
"Aku bilang keluar dari kamarku....sekarang" ucap Lisa penuh penekanan.

"Nuna yg menyuruhku untuk tetap tinggal, jadi jangan nyesel ya dengan apa yg akan aku lakukan" bisik Ruto yg langsung mencium bibir Lisa dan menahan tengkuk Lisa untuk memperdalam ciuman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nuna yg menyuruhku untuk tetap tinggal, jadi jangan nyesel ya dengan apa yg akan aku lakukan" bisik Ruto yg langsung mencium bibir Lisa dan menahan tengkuk Lisa untuk memperdalam ciuman nya.
Kaki nya yg mendorong pintu agar kembali tertutup dan merebahkan tubuh Lisa ke ranjang.

"Aku tidak menjawab bukan karna aku ingin pergi, tapi karna aku sedang menahan diriku untuk tidak menerkam mu malam ini." bisik Ruto dengan deep voice nya.
"Tapi nuna malah memaksaku untuk tetap tinggal, kuharap nuna tidak akan marah padaku untuk apa yg akan aku lakukan pada nuna malam ini" ucap Ruto yg mulai menindih tubuh Lisa dan kembali melumat bibir Lisa.

"Kenapa kamu menyakitiku" lirih Lisa disela ciuman nya.

"Nuna salah faham, sungguh...aku tidak pernah berpaling, hanya nuna yg aku Cinta" ucap Ruto yg melepaskan tautan bibir mereka.

"Jangan berhenti....aku menginginkan mu" bisik Lisa yg menarik kerah jaket Ruto untuk kembali dekat dengan nya.

"Aku lebih menginginkan mu, nuna" bisik Ruto yg kembali melumat bibir Lisa dan kini mulai turun ke area leher dan membuat Lisa mulai menggeliat.

"Kamu..nggak..merasa..panas..memakai..jaket
..didalam...ruangan?" tanya Lisa terbata.

"Nuna ingin aku melepasnya?" tanya Ruto menatap Lisa dan Lisa mengangguk.
"Yg mana yg harus ku buka?" bisik Ruto.

"Haruskah aku yg membantu membukanya?" bisik Lisa dengan tatapan menggodanya.

"Bukalah, baby....."

Secret Message (Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang