Miscarriage

356 27 6
                                    

"Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai....apakah itu masih sakit?" tanya seorang teume pada Haruto saat fansign Treasure.

"Hmm?" Ruto yg bingung menoleh kearahnya.

"Apakah lukamu masih sakit?" tanya teume itu dengan suara paraunya.

"Ah...ini sudah mulai membaik" jawab Ruto.

"Kami sangat khawatir mendengar kecelakaanmu, kami takut tidak bisa melihatmu lagi, tolong jaga diri baik-baik, dan beristirahatlah, jangan memaksakan diri. Kamu yg terhebat" lirih teume tersebut tulus.

"Ah....terima kasih" ucap Haruto dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa aku masih melihat bayangan nya dimana-mana, kenapa sesesak ini" lirih Ruto menahan sesak di dadanya.
"Nuna, apa benar kamu lebih bahagia disana? Meski aku disini terluka, tapi sungguh aku berharap kamu bahagia disana" lirih Ruto.

🦋🦋🦋

"Aku....sudah berakhir" tangis Lisa terisak memukul mukul tubuhnya sendiri dibawah guyuran shower kamar mandinya.

...

"Tuan Kris...." panggil Bibi Han dengan berlari tergopoh.

"Ada apa bi?"

"Tuan...nona Lisa, darah tuan, banyak darah, darah dimana mana, tolong nona tuan" panik bibi Han, dan segera Kris berlari kearah kamar Lisa.

"Lisa" teriak Kris melihat Lisa sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamar mandi dengan bersimbah darah.
Bukan, Lisa bukan bunuh diri meski Lisa sangat ingin tapi sayang Lisa tidak bisa menemukan senjata tajam yg bisa dia gunakan
untuk mengiris nadinya.
Darah ini bukan keluar dari pergelangan tangan Lisa.

"Dokter tolong istri saya" teriak Kris membopong Lisa ke IGD sebuah rumah sakit di US yg langsung diterima team medis membawa Lisa keruang operasi.

"Kalian pengantin baru?" tanya Dokter yg menangani Lisa, saat operasi Lisa sudah selesai dan Lisa sudah dipindahkan keruang perawatan.

"Iya dok, jadi istri saya kenapa?"

"Istri anda keguguran, diakibatkan dari kalian terlalu keras dalam berhuhungan badan, membuat janin yg masih rentan, tidak kuat menahan goncangan dan akhirnya gugur"
Otak Kris masih loading.
"Atau mungkin kalian belum sadar kalau nyonya sedang hamil, makanya terlalu anarkis, wajar sih untuk pasangan muda seperti kalian, masih suka mencoba Hal baru, sesuatu yg esktrim mungkin. Tapi saran saya next kalau nyonya hamil lagi, tolong dijaga, dan jangan terlalu ekstrim saat berhubungan badan"

Sesaat setelah dokter keluar dari ruangan Lisa, Kris berbalik badan menatap Lisa yg shock.

"Ke...gu...gu...ran?" Kris masih mencoba mencerna kalimat dokter tadi.
"Kita baru melakukan nya semalam, tidak mungkin langsung hamil kan"
"Wait, jangan bilang kamu.....hamil anak bajingan itu dan sekarang keguguran?" teriak Kris.
"Woaaaahhh..apakah aku harus merayakan nya?" ucap Kris tertawa.
"Ada apa dengan ekspresimu itu? Jangan bilang kamu juga baru mengetahuinya?"
"Jadi bajingan itu juga tidak tau? Hahahahaha apa aku harus memberitahu nya secara langsung bahwa bayinya telah aku bunuh, woah aku merasa terhormat sekali bukan kah itu akan menjadi triple kill" ucal Kris menatap Lisa dengan smirknya.

"Berani kamu menyentuhnya, kupastikan kamu akan melihat jenazahku di depan matamu" teriak Lisa.

"Kamu fikir aku takut?" bisik Kris dengan smirknya dan keluar dari ruangan Lisa.

"Aaaaarrrrgggkhhhh......." Lisa berteriak histeris memukul mukul dirinya sendiri berkali-kali dan baru bisa tenang saat team medis memberikannya suntikan agar dia tertidur.

🦋🦋🦋

"Nuna..."

"Hmm?"

"Aku terlalu sering mengeluarkan nya di dalam akhir akhir ini, bagaimana kalo hidup seorang bayi di perutmu?"

"Ya tinggal aku lahirin trus aku rawat sampai gede"
"Emang mana bayi nya? Ngobrol nya uda sejauh itu"

"Kalau benar terjadi?"

"Yaudah tinggal terjadi, aku nggak pernah menyesalinya karna itu denganmu"


"Nuna kenapa?".

"Mual.."

"Nuna sakit?"
"Aku buatkan teh hangat ya, tunggu"
"Merasa lebih baik?"
"Apa ini karna semalam aku terlalu kasar?"

"Entahlah, tapi dari kemarin aku sudah tidak enak badan"
"Lemas dan mual terus"

Kalimat itu terus berulang ulang di mimpi Lisa, membuat Lisa sesak, nafasnya tercekat peluh membanjiri tubuhya.
"Ibu macam apa gw yg nggak menyadari kehadiran bayinya sendiri" lirih Lisa sesaat setelah terbangun dari tidurnya menatap sebuah pisau buah diatas nakas.

"Aku kehilangan mama, kehilangan papa, meninggalkan Haruto, dan sekarang aku sudah melewatkan kesempatan memiliki bayi dari Haruto, lalu untuk apa lagi gw hidup" lirih Lisa bersamaan dengan sebuah pisau yg bergerak mengiris nadi di pergelangan tangannya.

🦋🦋🦋

Jangan anggap ucapan Kris tentang akan memberi tahu Haruto bahwa dia sudah membunuh bayinya dengan mulutnya sendiri hanya isapan jempol, Kris benar benar akan melakukan nya, saat ini dia sudah berada di Airport menunggu jet pribadi YG sedang di prepare.

"Aaarghkh..sial, gimana gw bisa lupa sih" maki Kris terhadap dirinya sendiri yg saat ini sedang memandangi foto member Treasure yg berasal dari Jepang.

"Sial banget, yg mana orang nya gw nggak inget..gw cuma liat sekilas waktu nabrak dia"
"Dan namanya.....mama cuma menyebutnya bocah Jepang"
"Kenapa ternyata ada 4 bocah Jepang disini"
Belum selesai Kris memaki dirinya sendiri.
Kris mendapat satu panggilan telfon dari rumah sakit.

"Hallo Tuan Kris, ini dari rumah sakit. Bisa tuan ke rumah sakit sekarang, ini tentang istri anda"

"Ada apa dengan istri saya?"

"Maaf kami tidak bisa menyampaikan nya melalui telfon, kami harap tuan segera kemari"

Secret Message (Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang