"Ruto...kado dari gw buat lo" ucap Yoshi memberikan sebuah carry bag berwarna hitam.
"Apa ini hyung?" tanya Ruto penasaran karena dia tau Yoshi suka melukis dan ini adalah carry bag sebuah lukisan, tapi lukisan apa.
"Hyung?" Ruto menatap Yoshi dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan nangis sendirian lagi, adik kecil gw" Yoshi tersenyum menepuk pundak Ruto.
"Terima kasih" lirih Ruto memeluk hyung nya.
"Gw emang nggak tau gimana awal cerita lo sama sajangnim, tapi mungkin lo lupa kalau kita barengan terus dari awal kita jadi trainee di Jepang. Gw selalu memperhatikan lo, perkembangan lo, kalau boleh jujur gw iri lo bisa berkembang pesat dalam waktu singkat. Tapi setelah gw tau semua semangat berlatih lo selama ini karna nuna, gw harap setelah nuna nggak ada disamping lo bukan berarti semua semangat lo menghilang".
🦋🦋🦋
"Hallo dengan Kudo dari Honda corporation, ada yg bisa saya bantu?"
"Hallo, aku....Haruto,
apa kita bisa bertemu?""Ah baiklah....saya akan kesana,
kapan anda ada waktu?""Akhir pekan ini,
nanti aku kirimkan lokasi nya"...
"Anda berubah fikiran?" tanya Kudo saat bertemu dengan Haruto di dekat apartment tempat Treasure tinggal.
"Apa....Honda corporation bisa membantuku mencari seseorang?" lirih Ruto.
"Anda meragukan kemampuan Honda corps? Wah......anda benar-benar..." kesal Kudo.
"Bahkan Honda corps bisa membeli 10 agency mu dengan mudah" kesal Kudo."Kalau begitu bantu aku mencari dimana keberadaan sajangnim ku, CEO YG Entertainment".
"Dengan kata lain anda menyetujui untuk memimpin Honda corps?" tanya Kudo.
"Apa yg bisa aku lakukan untuk perusahaan kalian?" tanya Ruto.
"Penuhi wasiat kakek, tuan Honda. Dan perusahaan akan membantu apapun yg anda inginkan"
"Jadi kapan anda akan ikut Saya kembali ke Jepang?"🦋🦋🦋
Hari ini semua member Treasure berkumpul di gedung YG. Hari ini adalah hari pembaruan kontrak antara Treasure dengan YG ent.
Hampir semua member sudah membubuhkan tanda tangan nya di surat kontrak baru mereka, kecuali.....Haruto.
Haruto yg sedari tadi hanya diam memegang penanya, membuat member lain menatap nya.
"Ruto?" tanya Hyunsuk selaku leader Treasure.
"Maaf....." lirih Ruto, semua member menatap Ruto tak percaya bahkan Jeongwoo selaku sohib Ruto sampai mengkerutkan alisnya.
"Ruto....lo bercanda doang kan? Ini nggak serius kan?" tanya Jeongwoo dengan nada tinggi.
"To, kenapa diem? Lo tega ninggalin kita semua hah?"
"Karna lo udah terkenal sendirian makanya lo mau ninggalin kita, gitu?" marah Jeongwoo."Woo, jangan gitu, hargai keputusan Ruto" ucap Hyunsuk meredam emosi Jeongwoo.
"Ok fine, nggak perlu kenal gw lagi" marah Jeongwoo dan pergi meninggalkan ruangan.
"To, apapun keputusan lo gw yakin lo udah fikirin semuanya mateng mateng, dan gw hargai semua keputusan lo" ucap Jihoon.
"Dan untuk member yg lain semoga bisa menerima keputusan Ruto, meski itu berat untuk kita""Hyung, maaf.." Ruto terisak memeluk Jihoon.
"It's ok, it's ok. Yg penting diri lo baik baik saja hmm...." ucap Jihoon.
"Soal Jeongwoo nanti biar gw yg ngomong sama dia" ucap Jihoon.🦋🦋🦋
Lisa yg kini sedang duduk di halaman belakang rumah nya menatap tanaman bunga nya yg sudah mulai bermekaran. Berkebun adalah satu satunya kegiatan yg bisa Lisa lakukan.
Kris melarang Lisa mengenal dunia luar, tidak ada ponsel dan koneksi internet, tidak ada televisi, tidak ada ijin meninggalkan rumah. Rumah yg begitu besar ini benar-benar seperti penjara bagi Lisa.
Hanya dari map evaluasi yg sebulan sekali Kris berikan pada Lisa untuk Lisa tanda tangani adalah satu satunya cara Lisa bisa mengetahui kabar Haruto."Sajangnim, tuan Kris meminta saya untuk menyerahkan ini pada sajangnim" ucap assistance Kris menyerahkan sebuah map yg Lisa yakini itu map hasil evaluasi kinerja artis dibawah naungan YG dalam satu bulan ini.
Lisa perlahan membuka map dengan sampul berwarna biru. Mulai membaca satu persatu kinerja artis YG dimulai dari yg paling senior hingga...ke Treasure.
Lisa yg membolak balikkan 3 lembar terakhir hingga kelembar paling akhir, dan mengulanginya lagi beberapa kali.
"Seharusnya setelah Doyoung dan sebelum Jeongwoo itu..Haruto, tapi dimana dia?" lirih Lisa yg mulai panik karna nyatanya di dalam map yg saat ini ada di hadapan nya berisi lembar setelah Doyoung langsung Jeongwoo kemudian yg terakhir Junghwan.
"Mencari siapa?" tanya Kris yg sudah berdiri di belakang Lisa dengan tangan disilangkan di depan dada dan tatapan tidak bersahabatnya.
Lisa yg mendengarnya hanya diam dan menghentikan gerakan nya."Aku....tanya...kamu....mencari....siapa?" bisik Kris yg saat ini berdiri tepat di sebelah Lisa.
"Nyari siapa?" teriak Kris membuat Lisa menutup matanya.
"Kalau aku tanya itu.....jawab" teriak Kris menjambak rambut Lisa.
"Aku...tidak...melakukan...apapun" rintih Lisa menahan sakit.
"Kamu fikir aku bodoh? Kamu fikir aku tidak melihat nya hah?"
"Kamu nyari bajingan itu kan?" teriak Kris yg semakin memperkuat cengkeraman nya dirambut Lisa dan melempar tubuh Lisa hingga tersungkur ke lantai."Dua tahun kamu hidup sama aku Li, hanya denganku. Berani beraninya kamu masih nyari bajingan itu" teriak Kris yg mulai mencambuk tubuh Lisa dengan ikat pinggang nya.
Cttttaaarrr.....satu cambukan mendarat di punggung Lisa
"Asal kamu tau, dia udah pergi...." ucap Kris diiringi dengan cambukan kedua dipunggung Lisa.
"Dia menyudahi kontrak nya dengan YG" diiringi dengan cambukan ketiga di punggung Lisa.
"Dia udah lupain kamu, tapi kenapa kamu masih mencarinya?" teriak Kris mencambuk Lisa membabi buta dan entah sudah berapa cambukan kali ini. Kris benar-benar sudah hilang kendali meski Lisa sudah bersimpuh di kaki Kris dan memohon ampun."Seperti nya perlu satu hantaman di kepalamu agar kamu bisa melupakan nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Message (Haruto Lalisa)
Фанфик"Aku akan langsung mengenalimu ketika kita bertemu nanti." Lalisa "Nyatanya kamu tetap tidak mengenaliku meski aku tepat dihadapan mu" Haruto.