"Kenapa nuna tidak datang?" ucap Ruto yg pagi pagi sudah masuk ke ruang kerja Lisa di kantor YG dan duduk tepat di depan Lisa.
"Apa?" jawab singkat Lisa tanpa menoleh kearah Ruto.
"Aku menunggu nuna semalaman di penthouse ku"
"Dan aku tidak pernah mengiyakan" jawab dingin Lisa.
"Ini perintah..." ucap Ruto.
"Dan aku tidak suka diperintah" Lisa menatap tajam Ruto.
"Lalu apa yg membuatmu merasa berbeda dari Kris? Kalian sama dimataku"
"Tidak.....kamu justru lebih parah, setidaknya Kris tidak pernah bermain di belakang ku atau berselingkuh dariku""Aku juga tidak pernah bermain di belakang nuna ataupun selingkuh dari nuna" Ruto tidak terima.
"Iya.....tapi menjadikanku selingkuhanmu dan menyimpan ku di belakang istrimu"
"Kamu fikir aku bahagia? Level ku bahkan jauh diatas istrimu" marah Lisa.
"Pergilah dan jangan pernah temui aku lagi, aku muak dengan laki-laki plinplan sepertimu"
"Nuna membenciku?" lirih Ruto.
"Sangat......" Lisa mengepalkan tangan nya.
"Setelah semua yg aku lakukan untukmu" Lisa menjeda kalimatnya sejenak."Setidaknya saat aku disiksa Kris aku masih merasa terhormat karna aku bertahta di hatimu, tapi kenyataannya?" Lisa menatap tajam kearah Ruto.
"Kenyataannya kamu malah menjadikan assistance ku sainganku, tidak justru assistance ku yg jadi permaisuri dan aku selirnya" cibir Lisa dengan smirknya
"Apa? Mau bilang kalau hanya aku yg kamu cintai? Bahkan kamu tidak bisa menjawab ketika aku bilang ingin bertemu adikmu. Kenapa? Takut adikmu akan membenciku karna aku sudah menjadi selingkuhan kakaknya?"
"Atau malah sudah membenciku makanya tidak mungkin untuk aku menemuinya?""Dunia nggak perlu jawaban siapa yg lebih kamu cintai, yg dunia tau kenyataannya dia yg legal menurut negara sebagai istrimu. Dan memposisikan aku sebagai....perempuan rendahan yg mau jadi selingkuhanmu" lirih Lisa.
"Sudah ku bilang aku membencinya, siapapun itu asal bukan dia, tapi....kamu malah membawanya tepat dihadapanku"
"Aku.....benar-benar terluka" lirih Lisa."Kelak jika aku bisa lepas dari Kris pun, aku tidak akan berjalan kearahmu" ucap dingin Lisa dan berjalan keluar ruangan nya.
"Nuna.....aku akan menceraikan nya, segera" ucap Ruto mencekal lengan Lisa.
"Ngomong sama tembok" Lisa menarik tangan nya dari genggaman Ruto.
🦋🦋🦋
Pagi pagi sudah dibuat naik darah oleh makhluk yg tiba-tiba masuk ke ruangan nya tanpa ijin.
"Sayang nya masih pagi, night club belum ada yg buka" cicit Lisa menatap night club dihadapannya masih bertuliskan tutup.
Berakhirlah Lisa di sebuah berjalan sendirian di sebuah mall, menghabiskan waktu untuk me time bukan hal yg buruk fikir Lisa.
Masih harus dikelilingi beberapa bodyguard meski kali ini orang orangnya sudah berganti menjadi orang dari Honda corps.
Bagi Lisa orang-orang dari Kris ataupun orang-orang dari Honda corps keduanya sama.Saat perjalanan pulang, dari jauh Lisa menatap seseorang yg dia kenal sedang berjalan kearah nya, iya seseorang yg Lisa kenal tapi tidak berani untuk Lisa temui.
Sebisa mungkin Lisa menghindar agar tidak bertemu mereka secara langsung."Lisa...." lirih seseorang memanggil mama Lisa dari arah belakang.
Lisa memejamkan mata, sungguh tidak berani menunjukan wajahnya untuk saat ini."Lisa....benar itu kamu nak?" sapa ulang seseorang itu....mama Ruto.
Lisa membeku di tempat sesaat, tidak bisa berlari tapi juga tidak mungkin berbalik dan balik menyapa.
Kembali teringat ucapan Eunseo padanya semalam.Flashback on
"Jadi eonni....." ucap Eunseo tiba-tiba memotong langkah Lisa saat baru keluar dari gedung YG dan hendak pulang.
"Jadi eonni yg selama ini jadi selingkuhan suamiku" ucap Eunseo menohok Lisa."Aku fikir eonni wanita bermartabat tinggi tapi mau maunya hanya dijadikan selingkuhan pemuas nafsu laki-laki beristri"
"Apa katamu?" Lisa naik pitam.
"Lalu apa namanya? Perempuan bersuami bermalam dengan laki-laki beristri di sebuah penthouse kalau tidak untuk bercinta dan saling melampiaskan nafsu?"
"Jangan sembarangan berbicara kalau tidak memiliki bukti" marah Lisa.
"Aku memasang GPS di ponsel suamiku, malam itu dia tidak pulang karna bermalam di penthouse nya"
"Dan ini....anting eonni kan?"
"Aku menemukan nya menempel di kemeja kerja suamiku. Jadi.....mau menyangkal seperti apa lagi......bitch"Lisa mengepalkan kuat tangan nya, sungguh kalau itu tidak di depan kantor nya, Lisa akan langsung mencekik perempuan yg kini ada di hadapan nya hingga menghembuskan nafas yg terakhir.
Flashback off
"Siapapun yg membenciku atau memandangku rendah, aku tidak peduli. Asal jangan beliau"
"Aku belum siap duniaku kiamat saat seorang ibu menganggap ku rendah" lirih Lisa miris yg masih membeku di tempat nya tanpa berani menoleh.
"Lisa....." lirih mama Ruto yg kini sudah berada tepat di hadapan nya dan grep....tiba-tiba memeluknya erat.
"Maaf....saya minta maaf atas nama Haruto" lirih mama Ruto terisak. Runtuhlah pertahanan Lisa.
Dia sangat merindukan ini....pelukan dari seorang mama ketika Lisa sakit dan terluka.
Tidak tau apa yg mesti dia ucapkan yg pasti dia hanya ingin pelukan yg seperti ini."Tolong jangan dilepas....tolong peluk Lisa seperti ini" ucap Lisa terbata disela tangisan nya.
"Li..sa...sa..kit...ma...Lisa sakit selama ini" lirih Lisa sesegukan membuat mama Ruto semakin erat memeluk nya.Pelukan itu bukan sebagai mama dari seorang Haruto, tapi sebagai seorang ibu yg juga memiliki seorang putri. Ibu manapun tidak akan terima jika putrinya diperlakukan seperti itu, tidak itu dari Kris ataupun dari Haruto.
"Kenapa harus berkorban sebesar itu Lisa..."
"Kenapa harus berfikir kalau Ruto pantas mendapatkan pengorbanan dari kamu" lirih mama Ruto masih memeluk Lisa."Carilah kebahagiaan mu sendiri Lisa, tanpa harus memikirkan orang lain. Lisa berhak bahagia. Jangan seperti ini terus hmm?"
"Tinggalkan Kris dan Ruto, hiduplah bahagia dengan laki-laki yg tidak pernah menyakitimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Message (Haruto Lalisa)
Fanfiction"Aku akan langsung mengenalimu ketika kita bertemu nanti." Lalisa "Nyatanya kamu tetap tidak mengenaliku meski aku tepat dihadapan mu" Haruto.