31

1.8K 136 2
                                    

Jimin memberhentikan mobilnya di depan restoran langganannya yg letaknya tidak jauh dari kantornya, karna saat ini dia harus bolos ke kantor untuk beberapa jam sebab dia sudah janji akan menemani jira jalan-jalan, sekalian untuk melanjutkan obrolannya yg semalam tidak sempat dia bicarakan pada jira. Dia menoleh ke samping menatap jira yg duduk di kursi samping dgn wajah yg kelihatan bete.
Selama di perjalanan jira hanya diam dan membuang wajahnya keluar jendela, jimin sedikit tidak nyaman dgn sikap jira yg hanya mendiaminya sedari tadi.

“ turun yuk, kita makan dulu, bukankah kamu belum sempat sarapan tadi? ” tanya jimin membuka ucapan lebih dulu dgn hati-hati

Jira hanya mengangguk menyetujui ajakan jimin, mood nya benar² sedang buruk sejak semalam, dia tidak suka jalan² seperti ini, tubuhnya belakangan ini terasa sangat malas untuk di ajak bergerak kemana-mana, dia hanya ingin terus makan dan bermalas-malasan saja di rumah. Sebenarnya itu bukan sikap jira biasanya yg selalu rajin untuk mengerjakan pekerjaan apapun dan menggerakkan tubuhnya, tapi akhir² ini entahlah, dia seperti bukan menjadi dirinya sendiri. Mood nya sering berubah-ubah.

“ ayo ” ajak jimin lalu keluar dari mobil lebih dulu dan di ikuti oleh jira

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam restoran bersama dan langsung di sambut hangat oleh pelayan yg biasa melayani jimin jika makan di sini.

“ eoh! jimin-si silahkan ” ucap pelayan itu sopan seraya mengarahkan mereka berdua untuk duduk di meja pinggir kaca tempat biasa jimin duduk

Jimin dan jira pun duduk berhadapan dgn di halangi oleh meja di tengah mereka

“ ini buku menunya ” ucap pelayan itu sambil memberikan buku menu pada mereka berdua

“ terimakasih ” balas jira ramah

Di saat mereka berdua terlihat sedang sibuk memilih-milih makanan apa yg ingin mereka pesan, sementara pelayan wanita itu terlihat seperti mengulum senyumnya menatap mereka berdua saat ini.

“ lama tidak pernah datang kesini, dan sekarang sudah ganti pacar baru saja ” ujar pelayan itu yg memang sudah akrab dgn jimin, karna jimin memang sudah sangat sering datang kesini sehingga membuatnya akrab dgn pemilik restoran dan bahkan dgn seluruh kariawannya

Jira membelalakkan matanya setelah mendengar ucapan pelayan itu barusan,
Sementara jimin juga terlihat sama terkejutnya dgn jira atas ucapan sang pelayan yg bernama seoyon itu.

“ seoyon-na sepertinya kamu salah faham, kita berdua hanya temanan ” ujar jimin berusaha menjelaskan

“ benarkah? Wah~ sayang sekali jimin-ah, padahal kalau di lihat-lihat kamu lebih serasi sama yg ini dari pada pacarmu yg sering kamu bawa kesini dulu ” balasnya santai sambil tersenyum menatap jira

Jira pun ikut tersenyum membalas senyuman seoyon padanya walaupun terpaksa, karna jujur saja jira sangat tidak suka dgn perkataan seoyon barusan, Moodnya semangkin buruk sekarang.

“ ekhem, saya sudah selesai memutuskan untuk memesan makanan saya, bagaimana dgn mu jira-ya ? ” tanya jimin berusaha untuk mengubah topik dan mencairkan suasana

“ eoh! I-iya, saya juga sudah selesai memutuskan ” jawab jira yg sedikit canggung menatap jimin kini

“ ini pesanan kami berdua ” ucap jimin seraya menyerahkan buku menunya pada seoyon

“ baiklah, mohon di tunggu ” balas seoyon sambil terus tersenyum menatap keduanya lalu berlalu pergi meninggalkan meja mereka

Jimin menatap jira yg saat ini terlihat sedang gelisah dan sepertinya mulai tidak nyaman di kursinya

“ jira-ya...

“ aku permisi ke toilet dulu ” ucap jira tiba-tiba memotong ucapan jimin

Jimin hanya menganggukkan kepalanya “ eum silahkan ” balas jimin

TERLUKA tapi tak BERDARAH - [Jjk] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang