Sudah seminggu jira tinggal bersama kedua orang tuanya, selama seminggu ini dia benar² tidak pernah mendengar kabar tentang jungkook sedikitpun, yg ada di pikirannya sekarang bahwa jungkook mungkin sudah merasa bahagia karna sekarang hubungannya dgn hana tidak lagi ada penghalang.
Selama seminggu ini bohong jika dia mengatakan kalau dia sama sekali tidak teringat atau bahkan tidak merasa rindu sedikitpun pada jungkook, buktinya setiap kali dia mengurung diri di kamar dan selalu duduk termenung di pinggir jendela kamar semua pikirannya terus-terusan di penuhi oleh jungkook semua, mulai dari sedang apa dia? Sudah makan apa belum? Apa dia bahagia setelah mereka berpisah?, semua pertanyaan itu terus berputar-putar di dalam otaknya.
Seperti sekarang, saat ini jira sedang melamun menatap taman kecil yg ada di halaman mansion nya dari balkon kamarnya, dgn di temani segelas jus mangga di tangannya.
Pikirannya saat ini menerawang jauh, memikirkan bagaimana nasibnya ke depan? Mungkinkah masih ada laki² yg mau menerimanya yg sudah bekas dari laki² lain ini.
Jira memejamkan matanya dan menghirup kuat udara pagi yg sangat menyegarkan menerpa wajahnya saat ini, hingga tiba² dia merasa aneh di perutnya dan seketika merasa ingin muntah.
“ hueemphh.. ”
Jira segera menutup mulutnya dgn sebelah tangannya lalu dia bergegas berlari kembali masuk ke dalam kamarnya, dia meletakkan gelas jus yg dia pegang itu di atas nakas samping ranjangnya lalu setelah itu dia langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi untuk memuntahkan semua isi di dalam perutnya itu.
“ hueekk.. ”
Jira membasuh wajahnya dan mengelap di sekitaran bibirnya, semua makanan yg dia makan pagi tadi semuanya keluar semua sehingga membuat tubuhnya menjadi lemas sekarang.
“ ha~ kepalaku ” gumamnya lalu menarik beberapa tissu dan mengelap wajahnya, setelah itu dia keluar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya.
“ astaga, apa aku salah makan? ” gumamnya seraya memijat pangkal hidungnya karna terasa sedikit pening
Tok tok tok!
Jira membuka matanya perlahan dan menatap ke arah pintu kamarnya yg di ketuk seseorang dari luar
“ iya sebentar... ” teriaknya seraya berusaha untuk bangun dari kasur dan berjalan lesuh menuju pintu
Ceklek!
“ eoh! Appa?! Ada apa? ” tanya jira yg sedikit terkejut saat melihat ayahnya lah yg mengetuk pintu kamarnya
“ ikut keruangan appa sekarang ” ucap tuan kim lalu berjalan lebih dulu meninggalkan jira
Jira yg merasa bingung pun hanya menurut dan mengikuti langkah ayahnya menuju keruangan kerja ayahnya
Jira duduk di kursi depan meja ayahnya, dan di depan sana ayahnya terlihat sedang membuka amplop berwarna coklat
“ ada apa appa mengajakku kesini? ” tanya jira penasaran
Tuan kim tidak menjawab pertanyaan jira, lalu dia mengeluarkan selembar kertas dan dia sodorkan pada jira seraya berkata
“ ini surat ceraimu dgn jungkook, sekarang kamu tanda tangani di sini ” ujar tuan kim sambil menunjuk tempat yg harus jira tanda tangani di kertas itu
Deg!
Jira menundukkan wajahnya dan memejamkan matanya sejenak, kedua tangannya meremas ujung daster yg di atas pahanya, hatinya seakan perih setelah mendengar ucapan ayahnya barusan.
Benarkah ini akhirnya?
Apa ini benar² keputusan yg tepat?“ jira-ya ” panggil tuan kim karna dia melihat jira yg hanya diam dgn wajah tertunduk
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLUKA tapi tak BERDARAH - [Jjk] END✔
FanfictionPernikahan yg di dasarkan perjodohan tanpa ada rasa cinta di antara keduanya hanya akan membuat salah satu dari mereka akan terluka dan sengsara dalam menghadapi rumah tangga mereka. Kim jira, wanita muda ini harus rela menghabiskan masa remajanya h...