47

1.4K 129 15
                                    

Saat ini jira sudah di bawa ke kamarnya, dan juga tadi sudah di periksa oleh dokter pribadi keluarganya. Tidak ada masalah serius, hanya saja perut nya sedikit tegang karna tadi terlalu terkejut sehingga mengakibatkan kram di bagian perutnya. Tapi kondisi kandungannya sekarang baik-baik saja.

Dia saat ini belum sadar karna tadi dokter suzzi  menyuntikannya obat penenang sehingga membuatnya saat ini tertidur.

Nyonya kim sedari tadi terlihat sangat cemas dan khawatir akan kondisi jira, dia takut bahkan sangat takut jika terjadi sesuatu pada putri dan calon cucunya itu. Tuan kim juga sudah ada di rumah karna tadi mendapatkan telpon dari istrinya dan mengatakan bahwa jira pingsan saat itu sehingga membuatnya langsung pulang saat itu juga, padahal dia sedang melakukan miting penting bersama clien nya dari luar negeri tapi dia tinggalkan begitu saja karna sangat khawatir dgn kondisi sang anak.

Tuan kim menghampiri istrinya yg saat ini tengah duduk di sisi ranjang jira dgn kedua tangannya terus menggenggam erat kedua tangan putrinya itu.

“ yeobo ” panggil nya seraya memegang pundak sang istri

Nyonya kim mendongak dan menatap suaminya sendu, kedua pipinya masih basah karna sedari tadi tidak berhenti menangis

“ ini salahku hiks, jira seperti ini salahku ” ucapnya terisak

Tuan kim menunduk dan merengkuh bahu sang istri lalu mengecup kepalanya lembut

“ tidak yeobo, ini bukan salahmu. Kamu melakukan hal yg benar, wajar jika jira sampai seperti ini karna sakin terkejutnya. Tapi kamu tenang saja, bukankah dokter bae sudah mengatakan kalau jira baik-baik saja dan begitu juga dgn bayi nya ” ujar tuan kim

“ hiks tapi tetap saja aku salah karna telah menyembunyikan hal penting ini darinya selama ini, jika saja dulu aku sudah mengatakannya jira tidak mungkin akan sampai seperti ini ”

“ berhentilah untuk menyalahkan dirimu sendiri, ini bukan salahmu. Putri kita baik-baik saja ” tuan kim mengelus punggung sang istri lembut untuk menenangkannya

“ e-eomma... Ap-appa... ” panggil jira lirih seraya masih berusaha untuk membuka matanya

Keduanya pun spontan langsung menoleh menatap jira yg saat ini baru saja membuka matanya itu

“ jira?! Sayang ” panggil ibunya lalu melepaskan pelukannya dari sang suami dan kedua tangannya menangkup wajah jira

“ kamu sudah sadar? Ada yg sakit? Perutmu sakit? Atau kepalamu? Katakan pada eomma dimana yg sakit eum? ” ucap ibunya dgn deretan pertanyaan menunjukan betapa khawatirnya dia dgn putrinya itu

Jira menggeleng lemah “ tidak ada yg sakit eomma, aku baik-baik saja ” jawabnya lirih

“ syukurlah, maafkan eomma sayang ”

“ eomma kenapa menangis? ” jira menghapus air mata di kedua pipi ibunya dgn punggung tangannya

“ maafkan eomma ” ucap ibunya lagi

“ berhentilah meminta maaf eomma, eomma tidak melakukan kesalahan apapun jadi tidak perlu minta maaf lagi pada jira. Aku tau eomma, dan aku juga mengerti kenapa eomma menyembunyikan kehamilan ku ini itu karna eomma punya alasan kan? ” ujar jira

“ hiks maaf kan eomma jira-ya, eomma hanya takut jika kamu mengetahui bahwa kamu hamil dan itu adalah anak dari jungkook mantan suami itu. Kamu tidak akan menerima anak ini, eomma takut kamu akan meminta menggugurkan kandunganmu hiks maaf ”

Jira tersenyum “ tadi dokter bae bilang sama aku kalau bayi yg ada di dalam perut ku sehat dan sangat kuat, dan aku sangat senang mendengarnya. Itu artinya selama ini eomma berhasil menjaga bayiku dan juga aku, pasti sulit yah melakukan nya dgn sembunyi². Harusnya dari awal eomma bilang dan jujur saja pada jira, aku tentu saja akan menerima anak ini karna dia adalah darah dagingku eomma. Dan dia juga mempunya ayah yg jelas jadi mengapa aku harus menggugurkannya, walaupun aku dan jungkook sudah tidak bersama bukan berarti kami berdua bukanlah orang tua dari anak kami. Eomma nya tetap aku dan appa nya tetaplah jungkook ” jira menjeda ucapannya lalu menghapus air mata yg mengalir di ekor matanya

TERLUKA tapi tak BERDARAH - [Jjk] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang