PROLOG

4.1K 374 49
                                    

⚠️⚠️

- Silahkan baca fanfic "Bloody Mary" sebelum membaca "Bloody Mary : Unpleasant Reunion"

- akan dijabarkan hal-hal yang lumayan sensitif, dimohon tidak lanjut membaca apabila kurang nyaman.

- Character death, Of course.

- Fanfiction panjang. Diperkirakan akan selesai dalam 2/3 bulan.

- Seluruh art atau illustrasi didalam fanfiction ini buatan Author.

- Silahkan follow, dan jangan lupa memberikan vote serta komentar agar Author bisa berinteraksi lebih banyak dengan kalian.

Terimakasih.

••••••••••


PROLOG

"Oikawa..."

"Oikawa..."

"Oikawa, bangun!"

"Gue bakal pukul kepala elo berkali-kali, kalo elo gabangun-bangun juga!"

Ah, itu Iwaizumi. Naluri Oikawa berkata demikian.

Entah sudah berapa lama, tapi ia tahu kalau dirinya tengah terkapar diatas sebuah ranjang rumah sakit.

Samar-samar, Oikawa bisa mendengar suara-suara orang yang mengunjunginya. Iwaizumi seringkali menangis, sembari berharap-harap kalau Oikawa membuka matanya kembali.

Ini aneh. Pertamakalinya Oikawa merasa seperti sedang koma. Ia sudah sadar tapi otaknya seakan menolak untuk bekerja.

Oikawa hanya hidup didalam pikirannya sendiri. Terkunci, dan tidak dapat sadar maupun pergi dari tubuhnya dalam bentuk roh.

Biarpun begitu, Oikawa tetap memaksakan dirinya untuk bangun. Seolah tengah menjerit kuat, memaksa seluruh energi yang ia punya untuk sekadar mengangkat kelopak matanya.

"I... Iwaizumi...?" Suara itu masuk kedalam Indra pendengaran Iwaizumi. Ia yang semula tertunduk, kini menahan isaknya. Iwaizumi melihat kalau bibir Oikawa bergerak, menyebut namanya.

"Oi, Lo udah sadar?!" Getaran suara itu menandakan kalau Iwaizumi kalut dalam emosinya. Ia masih menangis, tapi senyum tak henti menghiasi wajahnya.

Perlahan-lahan, Iwaizumi menyaksikan kedua kelopak mata Oikawa terbuka sempurna.

"Malam, Iwaizumi." Sapa Oikawa khas dengan gelakkan konyolnya, meski ia masih terlihat begitu lemas.

"Bego Lo!" Bentak Iwaizumi, tapi kemudian ikut tertawa. "... Kelamaan tidur jadi gabisa bedain siang sama malem, hah?" Ledeknya sembari menunjuk teriknya cahaya matahari diluar jendela.

Salah satu kelopak mata Oikawa tertutup, sedetik setelah ia membelokkan pandangannya kearah jendela. Iwaizumi tidak bisa diajak bercanda sekarang.

"Semi dan--"

"Apa Lo gabisa cari pekerjaan lain?" Iwaizumi memotong kalimat Oikawa. Ia sudah tahu, kalau akhirnya Oikawa akan mempertanyakan dimana keberadaan teman-temannya.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang