MISSION FAILED

1.1K 228 36
                                    

CHAPTER 15
MISSION FAILED

"waktu gue liat ingatan Futa, rupanya si Kageyama udah ada didalem pos itu." Kata Semi. Situasinya sama seperti apa yang diduga oleh Yaku sebelumnya.

"Ini udah diluar kendali kita banget, sih. Kageyama sampe bisa nuker dirinya sendiri sama benda mati." Oikawa mendesis. Tentunya Semi dan Shinsuke paham betul apa yang dimaksud olehnya.

Kemungkinan, ilmu yang dimiliki Kageyama lebih hebat dibandingkan dengan mereka bertiga. Setelah beberapa hari berada di Akademi, pekerjaan mereka memiliki proses yang cenderung lambat.

"Kita harus ngancurin cermin-cermin itu lagi." Akaashi angkat bicara, kemudian meletakkan selembar kertas, yang mana ada sebuah illustrasi disana.

Semuanya mencondongkan tubuhnya kedepan, melihat sebuah denah bangunan yang merupakan bagian lantai satu sampai empat gedung sekolah.

Semuanya mencondongkan tubuhnya kedepan, melihat sebuah denah bangunan yang merupakan bagian lantai satu sampai empat gedung sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa ruangan yang diberi tanda dengan warna merah, hijau, dan juga kuning. Melihat hal itu membuat semuanya segera memandang Akaashi.

"Kita akan mulai dari ruangan-ruangan yang gue kasih tanda centang hijau." Akaashi menunjuk mulai dari lantai pertama. Tak lama kemudian, ia menunjukkan beberapa rekaman yang ia simpan di laptop.

"Oh, ini ruangan yang letak cerminnya udah pasti ada dimana." Kata Shinsuke setelah menyamakan tiap rekaman dengan ruangan yang diberi tanda berwarna hijau.

Akaashi mengangguk, lalu menaikkan kacamatanya sedikit. Raut wajahnya yang amat serius itu memiliki aura yang mampu mengunci fokus orang-orang dihadapannya.

"Lalu, tanda tanya warna kuning ini maksudnya apa? Kenapa ada beberapa ruangan yang diisi dengan warna merah penuh?" Seru Atsumu yang lanjut melontarkan pertanyaan. Mungkin yang lain sudah mengerti, tapi tidak dengannya.

"Tanda tanya kuning ini, memiliki arti bahwa cermin didalam ruangan itu belum diketahui letak pastinya." Akaashi menjelaskannya lebih sederhana. Ia menggunakan metode lampu lalu lintas ketika membuat tanda pada setiap ruangan itu.

"... Setiap tempat dengan tanda merah, adalah ruangan yang berbahaya. Ada banyak barang yang bisa saja membuat kita terluka." Sambung Akaashi kembali.

Merah artinya berbahaya. Sebagai contoh, ruangan tata boga, kantin, dan ruang makan. Disana ada banyak benda tajam seperti pisau. Jumlahnya tidak mungkin bisa dihitung dengan jari.

"Apalagi, Omi pernah nyerang kita langsung pakai properti dari ruangan teater." Shinsuke mengingatkan. Ia takjub karena Akaashi tidak hanya tinggal diam. Semuanya bisa langsung bergerak karena Akaashi menyusun perencanaan dengan cukup detail.

Setidaknya, Shinsuke lega. Walau ia juga tahu, kalau disetiap rencana yang sudah disusun rapi, pasti akan ada bencana yang tidak terduga.

"Jangan lupa soal mereka yang masih dikendalikan oleh Sakusa." Timpal Akaashi kemudian. Teman-temannya pasti sudah lebih tau, seberapa bahaya hal tersebut.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang