GOODBYE OMI

1.1K 224 69
                                    

CHAPTER 21
GOODBYE OMI

Sang kakek kembali, ia menemukan Shinsuke terduduk lesu sembari bersandar disisi tembok.

Tak jauh dari posisinya, ada sosok Mary yang masih bersemayam didalam tubuh Atsumu.

"Rasanya sudah pernah aku katakan... Jangan pernah berani kau menyentuh cucuku, atau kau akan rasakan lagi akibatnya seperti dulu!" Mata sang kakek melotot. Ia mengacungkan sebuah keris kearah Mary.

Shinsuke yang nyaris tak sanggup lagi berdiri, kini harus memaksakan kakinya untuk kuat menopang tubuhnya sendiri.

Ia tak seharusnya membiarkan kakek melihat kondisinya yang sedang kepayahan itu.

"Kakek, aku masih bisa mengatasinya." Kata Shinsuke sembari menyapu darah yang ada ditepi bibirnya.

Mungkin, jika hanya ada sosok Mary disana- Shinsuke tidak akan menghalangi apa yang ingin dilakukan oleh sang kakek. Sayangnya, Mary menggunakan tubuh Atsumu sebagai wadah.

Shinsuke sendiri enggan membuat Atsumu terluka.

"Shinsuke, dengarlah... Semi menyampaikan sesuatu kepadaku." Bisik sang kakek.

"Apa itu?" Shinsuke sedikit menoleh.

"Jasad Sakusa Kiyoomi, ada didalam kamar si kembar." Yang dikatakan oleh sang kakek adalah salah satu informasi yang paling ditunggu-tunggu oleh Shinsuke.

Semi memang sangat bisa diandalkan. Ia sudah paham tentang apa yang harus dicari lebih dulu.

Sembari melirik kearah Mary, Shinsuke masih sibuk berpikir.

"Kamar si kembar?" Jika diingat kembali, Atsumu sudah masuk kedalam ruangan itu sebanyak dua kali.

Pertama, ketika dirinya disusul oleh Oikawa. Shinsuke tahu meskipun Atsumu tak mengatakan apapun padanya.

Kedua, saat Shinsuke sendiri datang menyusulnya.

"Oh-!!" Shinsuke kemudian terpekik.

Ruangan asrama lantai dua. Posisinya begitu dekat dengan tangga, dan ada bercak merah yang begitu banyak dibagian muka pintu.

Harus Shinsuke akui, kalau ia terkecoh dengan isi barang-barang yang ada didalam ruangan itu.

Bahkan Atsumu sendiri kemungkinan tidak sadar kalau ruangan itu bukanlah kamarnya yang pernah ia tempati bersama Osamu.

"Miya Atsumu..." Shinsuke memejamkan matanya sejenak. Ia berkonsentrasi secara penuh, lalu memanggil nama Atsumu.

"Ikutin suara gue, dan rebut kembali tubuh Lo itu." Gumam Shinsuke lagi, yang kemudian membuka kembali kelopak matanya.

"Hihihi, gak mau nyerah ya?" Mary tertawa keras, kemudian melotot kepada Shinsuke.

Benar saja, ada tarikan kuat seolah-olah Atsumu ingin mengambil alih kembali tubuhnya.

Sang kakek hendak menghabisi sosok Mary, tapi Shinsuke langsung menghalangi dengan membentangkan tangannya.

"Biar aku saja." Kata Shinsuke. Salah satu tangannya kini memegang sebuah pisau kecil.

"Wah... Wah... Apa kau akan membunuh orang ini?" Tanya Mary yang merasa sedikit terancam. Pasalnya, Sakusa berkata bahwa Atsumu adalah satu-satunya orang yang tidak boleh terbunuh.

"Iya. Kalo Atsumu mati, pihak kami gak bakal dapet kerugian apapun kok." Senyum Shinsuke sedikit miring. Ia masih belum bergerak dari tempatnya berdiri.

Mary kemudian tertawa lagi.

"Tidak, tidak... Kau tidak mungkin tega melakukannya." Sanggah Mary. Ia sudah sering mendengar dari Sakusa, kalau Shinsuke adalah orang yang punya rasa kepedulian tinggi terhadap Kembar Miya.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang