SEGELINTIR MIMPI YANG MENJADI KENYATAAN

1.3K 234 125
                                    

CHAPTER 13
SEGELINTIR MIMPI YANG MENJADI KENYATAAN

"SEMII!!!" Seringai yang ada diwajah Oikawa mendadak luntur begitu saja. Ia berhasil mengambil alih kembali tubuhnya tepat disaat-saat terakhir.

Sayangnya, Oikawa terlambat.

Jauh dihadapannya, sosok Semi yang sudah habis babak-belur malah tergelincir dari bagian lorong gedung yang hancur.

Dengan tatapan lega, Semi sempat bergumam sesuatu.

"Selesai... Iwaizumi, gue nepatin janji, kan?" Seru Semi yang kemudian menutup matanya.

Dalam hitungan detik, tubuh Semi ditarik oleh gravitasi. Kepalanya mendarat lebih dulu, membuatnya mati disaat itu juga.

"SEMI?!" Oikawa berteriak lagi. Bedanya, kali ini Oikawa melihat Atsumu dihadapannya- dengan tangan yang memegang sebuah botol.

Pikiran Oikawa sempat membeku sejenak, tapi kini tangannya meraba-raba bagian wajah dan bajunya yang basah.

Sudah pasti Atsumu yang melakukannya. Ia menyiram wajah Oikawa yang tengah terlelap dengan sebotol air.

Hal yang wajar ketika kita sulit membangunkan seseorang.

"Kak Semi sama Kak Yaku lagi pergi. Lo mimpi apaan lagi kali ini?" Atsumu menyambar handuk, lalu melemparkannya tepat ke arah wajah Oikawa.

Masih sibuk mengeringkan wajahnya, Oikawa memejamkan matanya begitu erat. Bagian pelipisnya terasa sakit, berdenyut dengan intonasi seperti hitungan mundur sebuah bom waktu.

Mungkin kepalanya akan meledak jika Oikawa terus-menerus dihantui oleh mimpi buruk.

"Yang waktu itu." Jawab Oikawa singkat.

Atsumu menghela napas kasar. Ini kali kedua Oikawa mengatakan tentang mimpinya itu. Iya, mimpi dimana Okawa dan Atsumu membunuh Semi dan Shinsuke.

Hanya itu yang Atsumu tahu.

"Cuci muka, gih... Akaashi katanya tadi beli sarapan." Atsumu merangkak keluar dari dalam tenda. Tak lama kemudian, ia berbalik dengan raut wajah meledek. "... Gausah cuci muka, kan udah gue siram air. Hahaha..." Gelak Atsumu yang kemudian berlalu dari sana.

Oikawa bisa mendengar suaranya yang riang. Sepertinya, Akaashi sudah kembali usai membeli sarapan.

Atsumu hanya ingin menghiburnya, Oikawa tahu itu. Tapi, ia tidak bisa tertawa meskipun disuguhi oleh ribuan kata-kata konyol.

Kekhawatiran menghantui Oikawa sejak ia menyaksikan sendiri satu-persatu mimpinya yang menjadi nyata.

Biasanya, orang akan bahagia apabila mimpinya bisa direalisasikan. Iya, itu kalau mimpi dengan konteks yang baik.

Tapi, untuk kali ini- semua yang Oikawa terjadi berasal dari mimpi buruk.

Oh, bukan mimpi. Tapi sesuatu yang terjadi dimasa depan itu terkadang lewat tanpa permisi didalam pengelihatan, atau kepala Oikawa.

Iya, Oikawa kerap mendapatkan pengelihatan tentang sesuatu yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Itulah mengapa belakangan ini, Oikawa lebih banyak diam. Ia sudah tahu apa yang kemungkinan akan terjadi.

"Boleh gak sih mimpinya diceritain?" Oikawa menarik-narik rambutnya sendiri. Beberapa helai mulai rontok, dan Oikawa tetap tak memperdulikannya.

"Gue capek ngebatin sendirian..." Gumam Oikawa lagi. Ia mengerang pelan, lalu mengatupkan bibirnya cepat-cepat. Tak ingin apabila Akaashi dan Atsumu memergokinya sedang terisak.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang