GEDUNG SEKOLAH

1.4K 264 140
                                    

CHAPTER 6
"GEDUNG SEKOLAH"

Cahaya rembulan selalu menyegarkan mata, bak sebuah lampu yang tergantung tanpa tiang. Sinarnya terkadang tertutupi oleh awan kelabu.

Disela-sela lamunannya, ada asap yang terkepul disana. Atsumu menjentikkan tangannya, membuat abu rokok yang rapuh itu terpecah- lalu terbang. Dihempas oleh angin.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Atsumu mematikan rokoknya. Ia menghela napasnya pelan, membuang sisa-sisa bau tembakau yang mungkin masih bersarang disekitar rongga mulutnya.

"Oh, bandel ya sekarang... Gue aduin ke Shinsuke loh!" Suara itu berasal dari Oikawa yang sudah berdiri diambang pintu. Ia sudah mencari Atsumu kemana-mana, tapi rupanya yang dicari malah sedang asyik merokok.

"Gue ngerokok dari zaman SMA. Osamu juga tau, kok." Mata Atsumu melirik pada sebuah figura yang ada diatas meja. Bingkai yang terbuat dari kayu itu sudah rapuh, bahkan lembar fotonya sebagian hancur digerogoti oleh rayap. "... Emh, tapi jangan kasih tau Kak Shinsuke." Serunya setelah sekian lama diam.

Benar, sedaritadi Atsumu berdiam diri didalam kamar asrama tempatnya dan Osamu menghabiskan waktu. Kurang lebih satu setengah tahun lamanya.

Kumuh? Tentu saja. Atsumu bahkan masih bisa melihat dengan jelas noda darah didekat pintu, yang tak lain ialah milik Suna.

"Kita gaboleh keliling sembarangan. Ayo balik..." Ajak Oikawa. Ia mengecek ponsel, dan mendapati pesan dari Shinsuke yang menanyakan dimana keberadaan dirinya dan Atsumu.

Dengan sedikit ancang-ancang, Atsumu bangkit dari tempatnya bersandar. Ia mengekori Oikawa, dan keluar dari gedung asrama bersama-sama.

"Heee... Yaku keberatan kalau kita semua bermalam di tenda." Gumam Oikawa. Matanya masih terpaku pada layar ponsel.

"Alesannya apaan tuh?" Tanya Atsumu.

"Takut kita masuk angin katanya." Kekeh Oikawa begitu memberitahukan alasan Yaku melarang mereka bermalam diluar bangunan.

"Yehhh..." Atsumu ikut tertawa. "... Eh, eh... Kak Shin tuh...!" Celetuk Atsumu begitu ia mendapati Shinsuke yang sudah berdiri diujung pintu gerbang asrama. Tangannya dengan cepat mendorong Oikawa, agar berjalan lebih dulu didepannya.

"Yeh, curang Lo!" Protes Oikawa. Karena yang sampai ketempat Shinsuke berdiri, pastinya akan lebih dulu ditanya- darimana ia pergi.

"Sekali-kali jadi tameng gue, gapapa lah, Kak." Seru Atsumu, lalu bersiul-siul kecil. Sebelum sampai, Atsumu memastikan kembali apakah rokok itu masih mengintimidasi aroma mulutnya.

Masih terasa sedikit aromanya, tapi menurut Atsumu- Shinsuke tidak akan seprotektif itu. Ia tidak mungkin memarahi seorang pria dewasa yang memutuskan untuk merokok.

Meskipun Atsumu memang takut dimarahi, sih.

"Atsumu..."

Sepasang kaki Atsumu mengerem begitu saja, tepat setelah suara yang sangat ia kenal itu memanggil namanya.

"Atsumu..." Panggil suara itu lagi.

"Suaranya Osamu...?" Batin Atsumu berkata demikian.

"Atsumu..."

"Atsumu..."

"Atsumu..."

Panggilan yang datang bertubi-tubi itu masuk dan berdengung keras didalam kepala Atsumu. Tangannya terangkat, dan segera bertengger pada tempurung kepala.

Atsumu tak henti-hentinya menarik rambutnya sendiri.

TEP!

Tepukan itu mendarat dipundak Atsumu, dan suara-suara yang ia dengar tadi langsung lenyap.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang