WAR IS OVER

1K 192 50
                                    

CHAPTER 29
WAR IS OVER

Peperangan sesengit apapun akan berakhir. Tim Holy Night berhasil menggapai ending yang cukup baik.

Tsukishima Kei, dan Futakuchi Kenji merupakan korban dalam insiden kala itu. Kematian keduanya tidak dapat dihindari.

Meskipun begitu, Tim Holy Night berhasil meminimalisir jumlah korban.

Luka adalah tanda abadi bahwa seseorang telah berjuang sekuat tenaga untuk menggapai kemenangan. Juga, memastikan keselamatan diri sendiri maupun orang yang tengah mereka lindungi.

Semi Eita mengakhiri penelusurannya terhadap ingatan milik Kageyama dan Tsukishima. Semuanya sudah selesai, dan ia tidak ingin menghabiskan waktu untuk melihat lebih jauh kebusukan-kebusukan yang dilakukan oleh dua orang itu.

Para pelaku kejahatan, sudah mendapatkan balasannya masing-masing.

Entah arwahnya sudah pulang atau belum, tapi Semi dan yang lainnya tidak berniat untuk menelusuri kemana arwah milik Tsukishima. Kemungkinan besar, hanya ialah satu-satunya orang yang kini menjadi tawanan di hutan belantara itu.

Sakusa juga sudah dilenyapkan. Ia tidak akan pernah muncul kembali, mengganggu manusia-manusia yang masih hidup di dunia.

Atas tindakannya, Kageyama dijebloskan kedalam penjara karena kasus pembunuhan. Futakuchi mendapatkan keadilan atas kematiannya.

Semua berharap semoga Futakuchi beristirahat dengan tenang. Meskipun, Kageyama berujar bahwa Futakuchi adalah tumbal atau pengganti nyawa ketika Kageyama terbunuh oleh pelatuk yang ditarik oleh Akaashi di hari itu.

"We wish you a merry christmas..." Alunan lagu natal bergema, mengiringi sebuah nada yang keluar dari senar gitar akustik itu.

Di atas sebuah panggung, masih dengan sebuah gelang salib melingkar manis di pergelangan tangannya. Mirip, seperti miliknya yang dulu.

"We wish you a merry christmas..." Semi bergumam kembali, kali ini matanya terbuka. Ia memandang luas orang-orang yang duduk begitu rapi di hadapan meja, didalam sebuah kedai kopi.

"We wish you a merry christmas..." Mata semi bergerak, hingga pandangannya terkunci kepada dua orang yang duduk di kursi paling depan.

"And a happy new year."

Di sebuah pesta malam tahun baru.

"Ah, sejak kapan kalian ada disini?" Setelah menyanyikan judul lagu terakhir, Semi turun dari panggung. Ia menyapa Oikawa dan Iwaizumi yang masih duduk disana sembari menyerupit kopi mereka.

"Walah, Sem... Apa ketampanan gue ini ga keliatan dari atas sana?" Oikawa tak habis pikir. Ia sibuk menggeleng, dan tangannya menunjuk panggung yang tadi digunakan oleh Semi.

Dilihat dari cara pergerakan pergelangan tangan Oikawa yang kaku. Semi jadi ingat, kalau kecacatan temannya itu terjadi akibat ulahnya.

"Lo sehat, kan? Makan teratur, kan?" Semi langsung melontarkan pertanyaan itu kepada Oikawa.

Sontak, Oikawa langsung kembali duduk di kursinya. Salah satu tangannya menopang kepala, kemudian ia mendengus cukup keras.

"Hufttt... Udah cukup Iwa yang cosplay jadi kayak emak gue. Elo jangan ikut-ikutan dong, Sem." Atas ujaran itu, Oikawa sukses mendapatkan jitakan di kepalanya. Ia-pun meringis sesekali, memohon ampun kepada Iwaizumi.

Mereka bertiga duduk bersama di hadapan meja itu. Semi senang, ia menepati janjinya kepada Iwaizumi.

"Lo tau? Belakangan ini Oikawa mulai main volly lagi." Iwaizumi membocorkan sedikit kegiatan Oikawa. Hampir setiap hari, mereka berdua makan siang bersama. Oikawa mendapatkan modal, dan membuka toko alat tulis di dekat sekolah tempat Iwaizumi mengajar.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang