DATANG KEMBALI

1.4K 271 163
                                    

CHAPTER 5
"DATANG KEMBALI"

"Gak! Pokoknya jangan kasih tau Iwa." Perintah Oikawa sembari mengemas barang-barangnya kedalam tas. Sementara Semi yang tengah duduk diranjangnya hanya mendelik mata.

Bertubi-tubi penolakan dilontarkan oleh Oikawa. Ia juga kerap membentak tiap semi memohon izin untuk memberikan kabar kepada Iwaizumi.

"Dengan keadaan elo sama Atsumu yang kayak gini?" Pertanyaan Semi diabaikan oleh Oikawa. "... Oikawa, Lo tau kan risikonya apa?" Seru Semi lagi. Ia kesal dengan sikap acuh tak acuh dari orang dihadapannya.

Oikawa yang semula menjinjing tas miliknya dipundak, kini ia menghempaskannya kembali diatas kursi.

"Apa? Kita bakal mati? Iya?" Tanya Oikawa dengan nada bicaranya yang sedikit menantang. "... Kita udah sering, Sem... Nanganin kasus kayak gini. Ini kerjaan kita, jadi lo gausah banyak ceramah seolah gue yang paling lemah diantara semuanya!" Celetuk Oikawa kemudian.

Kematian Semi didalam mimpi terkadang masih berputar-putar didalam kepala Oikawa. Mundur bukanlah pilihan yang akan diambil oleh Oikawa.

Terus maju dan membuktikan kalau kesadarannya tak akan lagi mudah dirampas, adalah hal yang sangat ingin dilakukan Oikawa.

"Tolong, Sem... Jangan libatin Iwa. Gue gak mau kehilangan temen terbaik kayak dia." Kala suasana sempat hening, kalimat Oikawa membuyarkannya. Ia menyambar kembali tas yang ada diatas kursi, kemudian pergi berlalu keluar kamarnya.

Karena Oikawa tak ingin mengganggu kesibukan Iwaizumi. Oikawa tak ingin Iwaizumi terus-menerus mengkhawatirkannya.

Ini adalah saat-saat, dimana Iwaizumi harus berhenti bersikap layaknya seorang ibu kepada Oikawa.

"Ya... Ya... Ya..." Gerutu Semi.

"Eh, tenda udah dirapihin semua, kan?" Tanya Oikawa yang kembali muncul diambang pintu.

Semi mengangguk mantap.

"Udah gue taro di bagasi." Seru Semi, kemudian mengacungkan jempol.

••••••••••

"Huaaaa, Akaashi gaboleh ikuttttt!" Rengek Bokuto yang tak henti-hentinya memeluk salah satu kaki Akaashi. Percayalah, kalau Bokuto sudah mematung didepan pintu apartemen mereka sejak pukul empat pagi.

Akaashi tahu itu, tapi ia tetap membukakan pintunya ketika jam menunjukkan pukul enam.

"Loh, Akaashi mau ikut?" Semi yang baru saja keluar dari kamar mendadak terkejut mendengar kalimat Bokuto barusan.

Akaashi tersenyum tipis, sembari memeluk erat laptopnya.

"Agak bosan terus-menerus didalam apartemen. Jadi mau cari suasana baru, sekalian bantu-bantu kalian disana." Jelas Akaashi. Ia berjongkok, lalu membantu Bokuto untuk berdiri.

Semi mengangguk. Ia tidak keberatan apabila Akaashi ikut serta.

"Jadi, Kak Bokuto..." Akaashi merogoh saku celananya, mengeluarkan beberapa kunci- lalu meletakkannya tepat diatas telapak tangan Bokuto yang tertadah. "... Tolong jaga apartemen sampai kami semua kembali." Pinta Akaashi kemudian.

"Yakin? Awas ya sampe berantakan." Celetuk Oikawa, sedikit mengancam.

"Gue siram kamar lo pake bensin ntar!" Balas Bokuto kemudian. Si bodoh itu tidak berpikir, kalau ia melakukannya- mungkin yang terbakar bukan hanya kamar Oikawa, tapi seluruh gedung itu.

Bukan Bokuto jika jangka pikirannya tidak pendek.

"Dah... Dah... Kak Bokuto, kami mau berangkat sekarang. Di kulkas ada stock camilan, enjoy~~" Ucap Akaashi, menghentikan sebelum perdebatan itu menjadi semakin panjang.

Bloody Mary : Unpleasant Reunion [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang