Prince Of The Dark

69.7K 2.9K 36
                                    

Langkahnya terhenti didepan sekolah besar "Damitri High School " tidak menyangka dia bisa menginjakkan kaki bahkan bersekolah di sekolah impiannya.

Tapi...

"Sial" celetuknya geram saat melihat seragam baru yang ia kenakan masih basah kuyup dan kotor.
Bagaimana bisa hari pertama dia sekolah malah berawal tragis?

Benar, nasib sialnya dimulai dari sebuah mobil lamborgini putih yang telah mengacaukan dandanannya dijalan tadi pagi, cipratan air sukses melayang pada seragam putih abu abu yang dia kenakan.

- flashback

" Hei kauuuu!" Teriaknya kesal saat mobil keren nan mewah itu hampir membuatnya celaka setelah sukses menyerempet dan membuatnya harus terjatuh ke jalan berlubang yang digenangi air.

Dan...

Crrrrrttttttttt

" Dia.." Beberapa detik tatapannya terpaku, ketika sosok pemuda keluar dari dalam bangku kemudi.
" Perfect... ternyata malaikat benar benar ada." Gumamnya terpesona

Pada Awalnya saja-----

Pemuda itu melangkah kearahnya, tinggi, putih, tampan, kaya... apa yang kurang darinya?


"Mungkinkah dia mau minta maaf??" Senang gadis itu merapikan rambutnya lalu mencoba berdiri.
Namun.........

180% salah..
Pemuda itu berdiri dengan angkuh dihadapannya, mengangkat rahangnya tegas dan berujar...

" Beraninya kau membentakku?" Tatapannya benar benar dingin

"Eh???

" Cepat minta maaf !!" Bentaknya lagi.
(Mata itu... mata yang indah... sosok yang begitu dingin dan angkuh )

"Apa?? Aku??? Lihat apa yang kau lakukan padaku!" Teriak gadis itu kesal

" Memangnya apa peduliku , minta maaf atau... !!" Dia benar benar menakutkan

" Aku tidak mau !!"

Pemuda itu mengepalkan jari jarinya. Menatap lekat kearah gadis itu lalu tersenyum sinis

" Kau memakai seragam Damitri, apa kau tidak tau siapa aku hah?" Mata pemuda itu memerah

" Kalau iya kenapa hah? Apa pentingnya tau siapa kamu! " Balas gadis itu tak kalah sengit

" Siapa namamu ?"

"MIRA ERIKA, kenapa?? Jawab gadis itu berkacak pinggang

" Kau akan menyesal !"

Pemuda itu kemudian memutar langkah, berbalik dan melangkah pergi begitu saja

" Heeeii songong!! Mau kemana?? Kamu belum meminta maaf!" Teriak Mira. Pemuda itu tak mendengarkan, ia hanya menoleh sekilas sebelum memasuki mobil mewahnya lalu kembali melaju kencang


-----flasback off



"SIAL... brengsek... percuma tampan percuma juga kaya, amit amit deh kalau dia jadi jodohku, dasar penjilat, belum tau dia siapa Mira Erika, kalau sampai aku nelihatnya lagi aku bantai dia." Gerutu Mira jengkel

Namun....

Baru saja sumpah serapah ia ucapkan, tiba tiba...

"Eh...?" Mira tertegun, ia baru memasuki gerbang saat segerombol gadis tampak berlarian menyambut dan mengerumuni seorang pemuda.

Dia??? Pemuda yang dia benci.. sepopuler itu kah???

Pemuda itupun menatap mira tajam dari balik sudut matanya. "Mengerikan " bulu kuduk Mira serasa berdiri.
Sorot mata yang seolah penuh intimidasi dan ancaman.

Siapa dia sebenarnya??

Jauh dalam lamunannya...

" Hei .. kamu murid baru ya?"
Mira hampir terlonjak kaget saat seseorang tiba tiba memegang pundaknya hangat. Seorang gadis berambut sepinggang dengan senyum manis yang menawan

" Kamu Mira Erika kan? Yang diterima disekolah ini karna prestasi dibidang matematika dan bahasa asing?" Senyumnya ramah .

"Ii iya... " Mira tertunduk malu, lihat keadaannya bagai kucing yang baru kecebur got. Sementara gadis didepannya terlihat seperti dari kalangan berada, sangat cantik dan anggun

" Aku Seli, Selina anastasha, salam kenal.. aku pengagum prestasimu, aku mengikuti blogmu dan juga sering membaca berita prestasimu."  Gadis itu mengulurkan tangannya manis. MIRA tersenyum kecut

( Cantik, bersih.. gadis ini pasti bukan dari kalangan biasa. Tentu saja karna sekolah ini memang hanya menetima kaum elit kelas atas, Mira beruntung... ya dia hanya gadis miskin yang hidup bersama ibu tirinya, masuk kesekolah itu karna prestasinya sungguh luar biasa )

" Hei kok bengong... mau berteman denganku?"Sapa Seli .

"Eh iyya." Mira menjabat tangan gadis itu kikuk

"Kondisimu kenapa? Kamu terjatuh?" Tanya Seli dengan senyum manisnya

Dia sahabat pertamaku, sahabat yang berharga bagiku..
Tapi... entah waktu akan menjadikan persahabatan ini seperti apa nanti..

"Ini semua gara gara dia!" Mira menunjuk kesal kearah pemuda yang tampak baru memasuki ruangan salah satu kelas.

" Di... dia, maksudmu pemuda yang memakai lamborgini putih itu??" Wajah Seli berubah pucat.

Pasti ada yang tidak beres. Pikir Mira

"Iya dia hampir mencelakaiku  dijalan, kurang ajar, bukannya minta maaf malah marah marah. Aku sungguh membencinya." Tutur Mira dengan wajah memerah

Seli menatap Mira getir

"Maaf mira, kau justru akan celaka kalau berurusan dengannya lagi... sebaiknya kamu mengalah dan minta maaf, percayalah, dia bukan seseorang yang bisa meminta maaf atau di ancam." Ucapan Seli membuat Mira mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Memangnya dia siapa?"

" Dia itu Erick Mira, putra tunggal Stevan alvaro, dan kau tau itu artinya apa kan, sekolah ini miliknya, miliknya Mira." Jawab Seli penuh penekanan

Jrengggg..

Kaki Mira serasa lunglai.. Darahnya berdesir cepat.

Namun....

" Aku tidak akan meminta maaf."  Mira mempertahankan egonya. Entah itu Ego atau gila, perbedaannya sangat tipis

"Apa kau gila?"

" Dengar Seli, dia masih pewaris bukan pemilik. Jadi aku tidak perlu takut padanya kan? " Tegas Mira lalu melangkah mendahului, meninggalkan Selina yang masih tercengang akan sikapnya

"Gadis pintar memang berbeda ternyata." Celetuknya kagum lalu berlari menyusul Mira

Aku Mira, dengan ini menyatakan perang dengannya. Aku tahu kehidupanku setelah ini akan sulit tapi aku adalah Mira. Dan ini adalah tantangan buatku

Dia pasti akan

Meminta maaf

***

Tapi kenyataannya...


Baru saja Mira hendak memasuki ruang kelas tiba tiba sebuah pengumuman tampak disiarkan melalui pengeras suara. Bahkan Mira belum sempat meletakkan tasnya di bangku

"Mira Erika.. harap menghadap Ruangan Direktur Sekolah!! Sekali lagi Mira Erika segera menghadap Directur sekolah!!"

Mira tersenyum kecut, menarik napas panjang, lalu bergumam :

"Sudah dimulai "


----- Stay Tune ya

Mr. Elegant ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang