Gadis itu melangkah anggun dengan drees berwarna cream diatas lutut yang membungkus tubuhnya.
Kacamata hitam bertengger manis dihidung mancungnya dengan lipstik berwarna merah menantang senada dengan tas hermes yang dia kenakan.Setiap langkahnya membuat mata setiap karyawan terpana.
Dia bagaikan bidadari tanpa sayap yang turun kebumi." Apa tuanmu ada?" Tanyanya pada resepcionist yang sedang menerima telfon
" Ada nona.. beliau sedang diruangannya. Tapi maaf apakah anda sudah membuat janji ??"
" Katakan.. Mira ingin bertemu!" Senyumnya datar.
Erik tengah kacau, pemuda 24 tahun itu memijit pelipisnya yang terasa nyilu. Sejak kejadian dipesta minggu lalu dia bahkan sulit sekali tertidur.
Mira benar benar mengincarnya seperti seekor singa mengincar anak domba.
Apa sebenarnya yang membuat Mira begitu marah, apakah karna adegannya dengan Selina?Lalu kenapa harus Vallen?
Kenapa harus Alfa's group??
Kenapa harus musuhnya...
Memikirkan semua itu membuatnya pusing. Apalagi perusahaan Mira kini berkembang pesat.Jauh dalam lamunnya.. tiba tiba..
" klek" pintu dibuka.
" Aku tidak memanggilmu dania." Teriak Erik kesal.
" Maaf tuan.. nona Mira dari Alfa's group ingin bertemu."
"Deg"
Erik terdiam menatap dia...
Mata birunya seolah nanar melihat sosok Mira berdiri dengan anggunnya-------
Jujur... aku sangat merindukannya.. tapi saat aku mengingat, dia telah melahirkan anak dari bajingan itu...
Aku benar benar kesal dan muak.." Selamat siang Erik ." Mira melepas kacamatanya.
" Mau apa kau kemari??" Erik memalingkan wajahnya.
" Saya adalah perwakilan dari Alfa's group sekaligus directur utama disana. Sepertinya media telah salah menilai kedatanganmu dipesta putraku. Akibatnya banyak donatur dan kantor yang menginvestasi padamu lari pda kami. Saya datang kesini untuk memperjelas kalau kita tidak bekerja sama. Silahkan tanda tangani dokument ini." Sinis Mira melemparkan beberapa lembar kertas kemeja Erik.
" Kenapa... apa kau benar benar ingin menghancurkanku ??"
" Beberapa anak perusahaan anda hampir mengalami pailit.. saham anda pasti turun dalam waktu dekat. Dan anda tau.. kami tidak ingin merugi jika reputasi kami disamakan dengan anda!" Senyum Mira dingin. Erik mengepal erat. Giginya terkatup rapat... matanya nyalang menatap Mira.
Aku seolah tak mengenalnya lagi.
" Congrats.. kau mengalahkanku, tapi jika kau pikir aku mudah dikalahkan kau salah Mira.. kau mengambil sebagian besar investor di Alvaro's group.. kau sengaja melakukan ini disaat aku lengah.. " Tandas Erik
" Lengah... apa orang seperti anda bisa lengah ??" Mira tersenyum mengejek. Erik menatapnya dalam.
" Ya, aku lengah...... aku lengah karna memikirkanmu.. aku mencarimu kesana kemari hingga aku tak peduli apapun.. dan aku menyesal, aku sangat menyesal telah memikirkanmu selama ini ". Erik memerah..
Apa ini??
Erik menangis??
Ah tidak.. lagi lagi dia mencoba membohongiku...Erik melangkah mendekati Mira. Menatap wanita itu lekat.
" Kenapa harus dia Mira.. kenapa harus padanya kau menjual harga dirimu?" Tanya Erik dengan mata berkaca kaca.
" Jaga ucapanmu, Ingat dengan siapa kamu bicara tuan ERICK ALVARO !" Mira melangkah mundur. Erick merengkuh bahunya erat, menatap kedalam bola matanya lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Elegant ( REVISI )
Action( Warning!! 18+ ) " Awalnya, aku mengagumi dirinya. Pelan pelan rasa kagumku berubah menjadi kebencian. Pertengkaran, keegoisannya, sikap manis yang kadang hilang timbul, mungkin itu daya pikat yang ia miliki, suami rahasiaku adalah - Pria nomer 1 d...