You don't know about myself

16.7K 833 45
                                    

Sepanjang perjalanan menyetir Vallen sama sekali tidak menatap wajah Alice.
Pria itu terus saja menatap jalan dari balik kacamatanya.
Wajah seriusnya sangat manis dipadu dengan kaos hitam berlengan pendek yang kontras dengan kulit putihnya.
Dia tidak mau mengingat kejadian di kamar mandi tadi. Itu benar benar membuatnya malu

" Jadi serius ni.. gak mau ngomong sama pacarnya?"  Senyum Alice menyenggol lengan Vallen yang hanya mendorongnya menjauh dari bangku stir
Vallen bergeming dengan wajah kesalnya yang membuat Alice tergelitik

" Kosa kata minim banget ya kak." Godanya lagi. Vallen hanya meliriknya tajam lalu menarik napas

" Sayangku...." Tekan Alice

Dan...

" Ciiittttzzz.." Vallen memarkirkan mobilnya disisi jalan. Ditatapnya wajah Alice lekat.

" Pacar apaan hah, sudahlah jangan macam macam lagi, kau mau aku mati muda?"  Tekan Vallen memerah

" Duh ganteng banget sih kalau marah. Memangnya kamu masih muda?" Alice malah tertawa

" Sinting." Kecam Vallen serba salah

" Pokoknya kamu sekarang pacarku, sinting, sinting deh." Gadis itu menidurkan kepalanya di lengan Vallen

" Itu karna kau menjebakku huft." Vallen benar benar tertekan karna ulah Alice.

" Ya.. terserah..pokoknya kamu pacarku sekarang, ayo cepat stir mobilnya.. aku tidak sabar untuk menjenguk calon anakku." Senyum Alice centil.
Vallen meradang. Dia yakin andaikan dirinya tokoh kartun pasti akan keluar asap dari kepalanya.

" Calon anak apaan.. dia itu adikmu!" Kesal Vallen

" Ya sudah... jangan marah.. ntar tambah keliatan perbedaan umurnya." Tawa Alice membelai pundak Vallen mesra

Ah ya ampunn.. tuhann andai saja aku bisa menjahit mulutnya.. anak ini benar benar membuatku afhdnhefdhkd

- flasback

Vallen terdorong kebathub itu spontan, bajunya basah. Ia menatap Alice kesal.
Gadis kecil itu melangkah kearahnya lalu...

" Hei.. apa yang kau lakukan?" Teriak Vallen saat Alice hendak membuka handuknya.

" Mandi bareng kamu.. kasian kamunya basah gitu, biar gak kedinginan." Ujar Alice iseng.

" Jangan macam macam Alice!" Teriak Vallen pucat. Alice tak mendengarkan.. dia melangkahkan kaki jenjangnya memasuki bathub dan..

" Alice....eee!!" Vallen menahan tahan Alice.
Gadis itu benar benar nekat. Apa yang ada diotaknya?
Alice tersenyum

" Bilang dulu.. mau jadi pacarku atau gak??" Paksanya

" Gak." 

" Kalau begitu ya sudah.. ayo kita mandi bareng .. ..

Alice benar benar akan membuka handuknya.

Sial.. gadis kecil ini menjebakku..

" Ok fine.. jangan lakukan itu!" Ucap Vallen penuh penyesalan dan tingkat kepasrahan tinggi

" Fine apa ?"

" Aku mau !" Teriak Vallen kesal.

" Bilang dulu yang jelas." Goda Alice

" Kau benar benar menakutkan.. apa seperti ini caramu jika menginginkan sesuatu hah?"

" Jangan ceramah deh ah.. kamu bukan guruku lagi.. jadi gimana.. kamu pacarku sekarang?" Alice berkacak pinggang

Mr. Elegant ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang