Secreet

18.1K 955 39
                                    

" Ayah.. apa kau tau dimana Mira?" Cemas Erik siang itu.
Sejak kejadian di RS semalam. Dia sama sekali tidak melihat Mira, baik di Rumah atau dikantor. Ponselnya pun tidak aktif.

" Bukankah Mira bersamamu semalam?" Tanya Stevan dengan wajah cemas

" Ah ya tuhan.. harusnya aku tidak bersikap begitu di rumah sakit padanya." Erik mengacak rambutnya frustasi

" Ada apa nak, kenapa Mira?" Stevan memasang wajah pura pura cemasnya

" Maaf daddy. Nanti saja aku jelaskan, aku harus mencarinya dulu." Erik bergegas keluar dari rumahnya

Apa yang aku lakukan
Sang penguasa itu masih berkeliaran
Bagaimana jika hal buruk terjadi pada Mira
Aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri..



Stevan tersenyum kemudian menyalakan cerutunya.

" Anakku sayang.. tenang saja, istrimu masih baik baik saja." Gumamnya mengulas senyum.

Sementara disana..
Alice mulai membuka mata, Kondisinya sangat lemah dan pucat. Dia bahkan hampir tak bisa merasakan tubuhnya.

Melihat sekelilingnya tak ada siapapun. Entah kenapa tiba tiba air matanya meleleh turun.

" Vallen.." Ucapnya mengenang. Lalu tiba tiba...

"Ah kau sudah sadar rupanya, syukurlah."

Alice tersentak. Seseorang tersenyum padanya di ambang pintu.
Seorang pemuda dengan rambut gelap dan senyum yang manis. Bisa ditebak usianya sebaya dengan Alice

" Kau siapa?" Tanya Alice lemah

" Astaga.. kau melupakan aku, aku Aldy. Pengagummu disekolah, kau masih ingat.. aku mengajakmu makan siang dan kau memintaku untuk mendapatkan nomor ponsel mr. Raivan." Senyum ramah pemuda itu menjawab

Alice mengingat lalu kemudian, dia tersenyum pucat

" Aldi.. maaf aku tidak mengenalimu." Ucapnya pelan

" Hmm sudah kutebak.. kau lama tidak masuk sekolah. Aku kira kau pindah lagi. Tapi taqdir mempertemukan kita disini." Aldi mendekati Alice lalu duduk disisinya.

" Kenapa kau bisa ada disini?"

" Aku putra dr. Andrean, kemarin dia cerita dia menangani dua orang keluarga alvaro. Jadi aku datang kemari. Oiya aku baru tahu kalau dr. Raivan itu ayah tirimu!" Senyum Aldy polos.
Mendengar itu, wajah Alice berubah pucat.

Ayah tiri?
Ingin rasanya dia mengatakan kalau Mr. RAIVAN adalah kekasih tercintanya.
Yang sangat dia rindukan.

" Hei.. boleh kan.. aku menemanimu?"  Ujar Aldy.

Alice tersenyum kemudian mengangguk pelan

" Kau tau?

" Apa?"

" Walaupun sakit kau masih terlihat sangat cantik." Ucap pemuda itu tulus.

Mendengar itu Alice tersenyum..

" Apa kau tidak mau bilang apapun?" Tanya Aldy.

" Maksudmu?" Alice mengernyit

" Misalnya seperti, terimakasih aldy sudah memujiku.. atau.. Aldy kau juga tampan?" Canda Aldy. Alice tertawa mendengarnya.

" Kau ada ada saja." Ucap gadis itu pucat

Cantik..
Dia cantik sekali saat tersenyum
Aku janji Alice.. apapun yang merenggut senyummu..
Aku akan berusaha mengembalikan senyum itu dan mencuri hatimu - Batin Aldy.


Mr. Elegant ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang