Sepanjang dimeja makan Mira sama sekali tidak melihat Vallen menatapnya. Dia hanya sibuk menyantap hidangan didepannya sambil sesekali melihat layar hpnya, entah memang menghindar, atau dia masih marah.
" Kalian pergi sekolah bersamaku ya." Ajak Vallen kemudian berdiri mengenakan jas kerjanya yang sudah disiapkan di badan kursi
" Aku mau bersama daddy!" Tolak Alice menatap Erik yang tersenyum manis padanya.
" Kau ikutlah bersamanya, daddy masih ada pekerjaan." Tuturnya pada Alice.
" Ya.. pekerjaan yang berat !!" Sindir Vallen. Kemudian berdiri merapikan tasnya lalu memegang tangan Aby dan Alice agar mengikutinya.
Mira menarik nafas panjang..." Hmm ini yang aku takutkan." Gumamnya lalu mengejar Vallen. Erik menatap mereka kesal.
" Vall... !" Panggil Mira. Vallen tak mendengarkan malah memasukkan anak anak kemobil.
" Valleeee..n !" Mira membalik punggung Vallen menghadapnya.
" Hmmm??"
" Hmmm??? Hanya itu??" Mira berkacak pinggang.
" Kalau tidak ada keperluan aku harus bergegas." Timpal Vallen berpaling
" Kau cemburu ya??" Mira tersenyum
" Apa? Aku?? Siapa aku?" Vallen mengangkat sebelah alisnya.
" Ini bagian dari rencana kita Vallen...
" Mira dengar, aku hanya sahabatmu dan sampai kapanpun akan selalu begitu. Aku tidak berhak merasakan apapun antara kau dan dia, apalagi dia masih suamimu ." Tutur Vallen lalu memakai kacamatanya
" Kau pernah bilang kau mencintaiku kan?" Mira meminta penjelasan.
Namun...
" Come on daddyyyy.. aku hampir telat. Kalau daddy gak mau berangkat biar aku sendiri yang berangkat bersama Alice !" Teriak Aby dari dalam menggedor jendela mobilnya kesal
" Apa? Kau mau berangkat sendiri?? Siapa yang akan menyetir. Memangnya kamu punya nyawa 9 seperti kucing??" Gerutu Vallen jengkel. Ia sepertinya memang masih marah sama Mira
" Tidak.. Alice yang akan menyetir." Jawab Aby menunjuk kearah Alice yang langsung cegukan
" Tapi aku tidak bisa menyetir." Jawab Alice setengah berbisik tapi dengan suara agak keras
" Aahhh kau ini, aku kan cuma pura pura, biar daddy cepat berangkat." Aby manyun.
Mira tersenyum melihat wajah Vallen yang cemberut.
" Come on daddddyyy!!!!!!!" Teriak aby lagi.
" Okay okay.. huft !!" Vallen masuk kedalam mobilnya lalu melaju pergi.
Aku terjebak..
Dan aku baru menyadarinya..
Aku tidak bisa memilih..
Keduanya terlihat sama bagiku
Aku tidak ingin kehilangan suami
Dan
Ayah dari anakku....-----
" Nona dia sepertinya shock, tidak berhenti menangis sejak tadi malam !!" Tutur seseorang yang diperintahkan untuk menjaga selina saat Mira datang.
Mira tersenyum mendengarnya
" itu wajib! Aku akan membuatnya lebih menderita dari pada mati." Senyumnya dingin
Mira kemudian masuk kedalam mobil berukuran besar itu ( hampir mirip seperti rumah berjalan) menatap selina yang masih menangis terisak dengan tampilan berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Elegant ( REVISI )
Action( Warning!! 18+ ) " Awalnya, aku mengagumi dirinya. Pelan pelan rasa kagumku berubah menjadi kebencian. Pertengkaran, keegoisannya, sikap manis yang kadang hilang timbul, mungkin itu daya pikat yang ia miliki, suami rahasiaku adalah - Pria nomer 1 d...