" Gaaaaakkk!!!ini gak mungkinn!!" Teriakannya masih tak percaya dengan kabar mengerikan yang barusaja ia terima.
Sementara, Erik hanya diam memalingkan wajah menyembunyikan bulir bening yang hampir menggenangi bola mata birunya. Dihadapan mereka, seorang pria tua yang masih berdiri tegap dengan jas hitamnya memeluk pundak Erik dari belakang "Menenangkan."
" Diamlah Mira! Kau berteriakpun tidak akan bisa mengembalikan ayah!" Teriak Erik frustasi
" Mulai sekarang kau tinggal saja bersamaku cucuku, rumahku cukup besar untuk kalian berdua. Aku sama sekali tidak menyangka akan kehilangan putraku lagi dengan cara seperti ini." Tutur orang itu yang tak lain adalah tuan Safir Alvaro kakek kandung Erik, ayah Stevan.
Erik melirik ke arah Mira yang tampak sangat terluka.
Ya, benar... kabar itu pasti membuat hatinya hancur berkeping keping.----- Flasback 3 hari yang lalu
" Aku harus mengurus perusahaan ayahku Alvaro's company yang di Eropa Mira, kau jagalah dirimu baik baik." Uluran tangan dan kecupan singkat dikening Mira waktu itu seolah masih terasa hangat. Stevan tersenyum manis dihadapannya untuk terakhir kalinya
" Kau akan kembali kan? Ingatlah.. aku menunggumu, selalu." Balas Miramanja. Bulir bening di matanya hampir menetes melihat senyum yang tak ia duga adalah senyum terakhir Stevan.
" Aku pasti akan kembali... tidak akan menghilang dari sisimu." Stevan kembali mengusap kening Mira kala itu.
--- Tapi..
Inilah yang diinginkan taqdir,
Jet pribadi yang ditumpangi Stevan Alvaro waktu itu tidak pernah membawanya sampai ketujuan. Ya, entah karna masalah apa, pesawat mewah itu terhuyung diudara sebelum akhirnya meledak tanpa sisa.
Akhir dari cinta yang baru dimulai
Dan takdir pahit yang harus Mira terima.
Tak ada lagi senyum malaikat kekasihnya, tak ada pula pelukan hangat yang selalu membuatnya tenang
Mira hancur, hatinya sakit, harapan satu satunya hilang.Namun, jauh dalam keterpurukannya yang tak mengenal waktu...
" Hei kau... mau sampai kapan kau begini hah? Kau bahkan terlihat lebih sedih dari pada aku anaknya!" Teriak Erick lagi.
Mira menatap Erik yang tampak masih mengenakan kemeja hitam, seolah tak berdaya untuk melawan suami anehnya itu. Itu membuat Erik frustasi, Mira tak melawan seakan akan justru Ericklah yang kalah" Mira .. kau dengar aku kan?" Tekan Erik sekali lagi. Mira hanya menatapnya sendu tanpa menjawab
" Aah sudahlah... aku mau bertemu Seli saja, bersenang senang dengannya dari pada melihat bangkai hidup sepertimu!" Erik melipat lengan kemejanya sampai siku dan hendak bergegas. Namun....
" Kau keterlaluan!" Celetuk Mira membuat langkahnya terhenti .
Akhirnya, dia bicara juga
Erick menoleh kearah Mira yang tampak menatapnya tajam.
" Ayahmu baru saja meninggal dan kau malah mau tidur dengan wanita lain?" Bentak Mira lagi
" Waw... ada apa ini? Biasanya kau tidak pernah protes begini?" Seringai Erik. Mira melangkah kearah Erik" Berhentilah bertingkah seperti ini Erik! Orang tuamu baru saja meninggal, aku tidak peduli kau mau tidur dengan wanita manapun bahkan walaupun disini... didepan mataku karna bagiku kau hanya sampah. Tapi setidaknya jangan sekarang, apa kau tidak punya hati hah?" Teriak Mira kesal menyeka air matanya
Erik tercekat, baru kali itu Mira bersikap sangat emosional. Erik bisa melihat dengan jelas betapa Mira menyukai sosok ayahnya. Bukan, tapi mencintainya."Sudahlah!! Apa kalian lupa kalau aku masih ada disini?" Celetuk Safir membuat Mira menundukkan wajahnya.
" Maafkan Mira kek... Mira hanya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Elegant ( REVISI )
Action( Warning!! 18+ ) " Awalnya, aku mengagumi dirinya. Pelan pelan rasa kagumku berubah menjadi kebencian. Pertengkaran, keegoisannya, sikap manis yang kadang hilang timbul, mungkin itu daya pikat yang ia miliki, suami rahasiaku adalah - Pria nomer 1 d...