Aku menatapnya manis..
Dia memang sangat tampan..
Aku memegang tangannya lembut. Kejadian kemaren membuatku takut
Dan rasa takut itu menyadarkan aku..
Semakin aku berada disisinya semakin aku takut..
Takut kehilangannya.Alice memegang tangan Vallen di ruang rawat.
Ditatapnya wajah Elok sang pangeran yang masih tertidur.Perlahan mata indah itu terbuka. Indah, sangat indah.
" Vallen kau sudah bangun?" Senyum Alice senang. Vallen mengernyit.
" Apa yang terjadi?" Tanyanya pucat
" Sudahlah lupakan, semua itu hanya mimpi buruk. Yang terpenting kamu sudah kembali." Alice mencium tangan Vallen lembut.
" Aku senang Vall, kamu waktu itu memilih untuk melindungiku." Senyum Alice ramah
" Jangan salah artikan itu Alice. Aku hanya merasa bertanggung jawab atasmu." Vallen memalingkan wajah
Alice tersenyum
" Sayangku kak Vallen, mr. Elegantku, aku tahu kau hanya mencintai ibuku. Karna itu aku datang untuk mengucapkan terimakasih padamu."
Vallen menatap Alice lekat, keningnya mengernyit. Benar.. gadis itu tampak sudah rapi.
" Kau lihat pria yang menungguku diluar, dia Aldy. Anak dr. Andre. Aku memutuskan untuk ikut dengannya ke Australia dan meneruskan pendidikanku disana." Senyum Alice dengan mata berkaca kaca.
Vallen menolehkan wajahnya berusaha melihat pria yang tampak menunggu Alice diluar.
" Alice kau." Vallen tertahan
" Aku akan pergi kak, dan mencoba lupakan semuanya." Alice memejamkan mata, menyeka air matanya, lalu kembali berusaha tersenyum
" Kau bercanda kan?" Entah kenapa hati Vallen terasa.. sakit
Alice tersenyum membelai wajah Vallen lekat. Lalu mencium bibir pria itu pelan
" Aku sangat mencintaimu, terimakasih untuk kenangan waktu itu.. kau membuatku merasa berharga." Bisik Alice kemudian memegang bibir Vallen.
" Alice.. " Vallen terbata
" Aku akan bahagia jika kau bahagia Kak.. selamat tinggal, tolong jangan lupakan aku."
Dan itulah hari terakhir dimana Vallen bisa melihat wajah ceria Alice. Sejanak, matanya terpejam
Entah kenapa bulir bening menetes dimata ambernya.
Apa yang sudah dia lakukan pada Alice?
Tapi gadis itu selalu tulus menerima.Namun hatiku..
Tidak mampu berbohong.Vallen memalingkan wajahnya. Menyeka air matanya yang hampir jatuh. Dia berusaha memejamkan matanya, entah kenapa nafasnya seolah bertambah berat saat melihat Alice pergi.
" Klek."
Tatapannya kembali kearah pintu.. senyum mengembang saat melihat siapa yang datang.
" Mira." Ucapnya pelan
Mira melangkah kearah Vallen lalu duduk disisinya" Apakah Alice sudah berpamitan padamu?"
Vallen mengangguk
" Bagaimana keadaanmu Mira?" Tanya Vallen tulus
" Aku baik baik saja. Tapi Erik, dia sangat terluka.. sejak kejadian itu dia mengurung diri dirumah." Tutur Mira sedih.
Vallen tersenyum menatap Mira
Tuhan..
Terimakasih
Akhirnya Vallenku kembaliMira bahagia menatap senyum manis diwajah Vallen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Elegant ( REVISI )
Action( Warning!! 18+ ) " Awalnya, aku mengagumi dirinya. Pelan pelan rasa kagumku berubah menjadi kebencian. Pertengkaran, keegoisannya, sikap manis yang kadang hilang timbul, mungkin itu daya pikat yang ia miliki, suami rahasiaku adalah - Pria nomer 1 d...