" Turun!" Tekannya dengan pandangan lurus kedepan
Mira masih tercengang mendengar perintah sosok yang tiba tiba saja menghentikan laju mobil yang membawa mereka pagi itu. Ya mereka sedang dalam mobil lamborgini milik Erik.
Dan helloooo.... Erik si hati iblis itu memintanya turun ditengah jalan, bahkan tanpa menatap kearahnya membuat Mira merasa menjadi tikus yang seakan akan kehadirannya akan mengotori mobil mewah itu.
" Kenapa bengong? Ayo turun! Aku tidak mau siapapun melihat kita bersama! Apa kau mengerti?" Imbuhnya dengan kibasan tangan bernada " huss " di wajah Mira yang mulai merah padam.
" Tidak perlu disuruh, aku juga tidak sudi satu mobil denganmu!" Balas gadis itu tak kalah berang
Dan.
"BrakKkk " Mira keluar kemudian menutup pintu mobil itu kasar.
" Heh benalu kamu kira mobilku ini angkutan umum apa! Awas saja kalau ada yang lecet. Harga pintunya bahkan lebih mahal dari kepalamu!" Teriak Erik menurunkan kaca mobilnya kesal.
" Owh ya? Mau tau pendapatku? Wha te ver!!" Cibir Mira. Dan...
" Brug." Mira justru kembali menendang Mobil itu dari luar.
Melihat itu, Erik yang geram bergegas keluar dari mobilnya dan meremas kasar pergelangan tangan Mira
" Jangan main main denganku!" Tekannya emosi
" Kenapa? Kamu pikir aku takut? Aku gak takut tuh!" Mira memalingkan wajahnya tak peduli. Erik hampir saja mengangkat tangannya menampar Mira. Namunnn..." Alexsander Erik! Mira Erika! Apa yang sedang kalian lakukan?" Teriak suara tegas yang baru saja memarkir mobilnya disisi jalan.
Senyum tersungging dibibir mungil Mira saat melihat kepala Stevan menyembul dari balik kaca jendela mobilnya.
" Tidak apa apa paman!" Ujarnya manis
" Dihh dasar murahan .. cih!" Erik membuang muka
" Erik... apalagi yang kamu inginkan? Ayo masuk kemobilmu dan berangkat kesekolah atau kau akan terlambat!" Tekan Stevan lebih seperti perintah.
" Kau mau tau apa mauku? Aku mau mengadakan upacara pemakaman, tapi kau belum meninggal!" Balas Erik kasar pada Stevan kemudian melangkah memasuki mobilnya.
" Paman apa anda tidak apa apa? Tu anak memang tak tau diri." Kesal Mira mendekati mobil Stevan yang hanya menggeleng seraya tersenyum. Lagi lagi membuat hati Mira serasa tersirami es
" Kamu masuklah!"
" Eh??"
" Ayo berangkat bersamaku saja... mari." Ajak Stevan.Tentu saja Mira sangat senang. Dia langsung saja masuk kedalam mobil ferrari merah itu.
Erik mendengus kesal melihat sikap ayahnya dan Mira. Pemuda itu memukul kemudi stirnya geram.
" Shit dasar murahan." Kecamnya kemudian menyalakan mesin mobil dan melaju cepat bahkan menyalip mobil mewah Stevan yang hanya bisa menggeleng pelan." Dia benar benar tidak tau sopan santun." Kesal Mira menatap mobil Erick yang tampak sudah mulai menjauh.
Stevan tersenyum melirik kearahnya sekilas" Kenapa kalian bisa bersama?" Tanyanya seketika membuat Mira pasi
" Emmm itu... Anu kak.. eh paman.. "
Mendengar itu Stevan tertawa
" Panggil saja paman.. jangan kakak.. apa erik mengganggumu lagi?" Tanyanya menatap Mira" Emmm dia memang selalu mengganggu orang kok." Jawab Mira gamblang.
" Ha ha ha tolong maafkan dia ya, dia memang nakal tapi pada dasarnya dia baik kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Elegant ( REVISI )
Action( Warning!! 18+ ) " Awalnya, aku mengagumi dirinya. Pelan pelan rasa kagumku berubah menjadi kebencian. Pertengkaran, keegoisannya, sikap manis yang kadang hilang timbul, mungkin itu daya pikat yang ia miliki, suami rahasiaku adalah - Pria nomer 1 d...