Hai halo apa kabar? terima kasih sudah menemani saya sejauh ini, baca cerita pertama saya, saya masih tidak percaya kalian semua meluangkan waktu hari ini untuk memberikan buku ini kesempatan, jadi terima kasih kepada kalian semua, dari lubuk hati saya.
sebelum saya benar-benar mengakhiri cerita ini, inilah beberapa fakta tentang June dan cerita latar belakangnya!!
I. June awalnya terinspirasi oleh penyesalan saya ketika saya masih remaja dan juga crush saya haha (dia punya pacar waktu itu hfft). banyak inspirasi keluar dari percakapan kami berdua yang pernah kami lakukan sampai pagi hari, yaa artinya sebagian besar percakapan dan adegan antara June dan jimin telah terjadi di kehidupan nyata saya. Dan semua yang dialami dan dirasakan June, adalah wujud apa yang saya alami. (dan ya saya hampir ditabrak kereta api karena pikiran saya kacau saat itu haha.)
II. Saya tidak pernah berpikir saya akan bisa menulis buku fluff/romantis. semua yang pernah saya tulis adalah artikel, jawaban quora, essay ilmiah, dan beberapa "nerd things" lainnya, tapi hei! setelah beberapa bulan menulis yikes. akhirnya saya bisa juga kan nulis fluff?! ya walaupun kaku sih
III. awalnya, taehyung tidak seharusnya ada di seluruh cerita. Saya menginginkan sebuah cerita fluff/romantis, kisah kedewasaan antara seorang balerina dan penari lain, tetapi sepertinya itu terlalu klise dan berpikir bagaimana jadinya jika June memiliki masalah dengan kecemasan, depresi ?
TAPI sebelum kalian datang ke saya dan berkoar "memromantisasi penyakit mental" saya kasih tau bahwa ini tidak ada hubungannya dengan meromantisasi penyakit mental dalam bentuk apa pun. sebenarnya, buku ini sudah terlalu lama duduk di kepala saya karena seperti June, saya sendiri (dan saya yakin banyak dari kalian juga) telah berjuang dengan penyakit mental.
Saya masih mengalaminya, dan masih berjuang.
dan sebenarnya saya sangat takut untuk mempublikasikan ini, terutama karena saya pikir orang-orang tidak akan mengerti. Saya pikir mereka tidak akan menyukai ini jadi butuh banyak waktu bagi saya untuk akhirnya mulai menulis ini dengan serius. tetapi ini juga untuk mematahkan stigma orang yang menderita penyakit mental.
jika kalian sedang mengalami sesuatu sekarang, apakah itu penyakit, baik fisik dan mental, atau hanya hari yang buruk, ketahuilah bahwa saya sangat bangga dengan seberapa kuat kalian dan seberapa jauh kalian telah berjuang. jangan pernah menyerah pada diri sendiri.
IV. semua gif dalam buku ini benar-benar dibuat oleh penulis.
V. sebagai teman imajiner, taehyung juga merupakan tumpukan emosi June. dia adalah kesadarannya; kecemasan, kebahagiaan, pikiran, penyakit mental dan depresinya. maka dari itu dia selalu bersamanya, dan hanya dia, entah saat mengomel atau menunjukkan reaksi dari situasi tertentu. june adalah taehyung, dan taehyung adalah june. masuk akal?
VI. Saya telah memberikan petunjuk di seluruh buku bahwa taehyung hanya imajiner.
VII. buku ini juga terinspirasi oleh film "black swan", lihatlah saya rate 11/10, very recommended.
dan tentu saja oleh satu-satunya inspirasi terbesar saya; Park Jimin, saya gapernah suka Kpop sebelum dia, bahkan saya mengetahui BTS dan para member bukan dari hasil music video atau hal-hal yang berkeliaran di internet. Saya mengenal para member, terutama Jimin berdasarkan hasil riset dan hasil analisis saya pada sebuah projek yang pernah saya lakukan. Singkat cerita saya menyukai dia dan mengenal dia sebagai anak laki-laki yang bekerja sangat keras dan selalu menjadi kritikus terburuknya sendiri. anak laki-laki yang berbagi koneksi besar dengan saya, yang sangat saya kagumi.
VIII. cerita Sang Pangeran dan Sang Bulan adalah karya pure imajinasi saya; dan ini hanyalah fiktif. suatu hari saya dan teman saya pergi ke suatu tempat dimana bulan masih terlihat meskipun siang hari. kami melihat bulan itu seolah memiliki wajah dan betapa kerennya jika bulan benar-benar bisa berbicara haha. dan di situlah sebuah dongeng berasal.
IX. dan terimakasih untuk musik versi lo-fi bts yang diputar di latar belakang saat saya menulis.
X. chapter favorit untuk ditulis adalah dua yang pertama dan yang terakhir. saya menulisnya dalam waktu 10 menit, tidak ada kisah. sebagian besar chapter ditulis pada jam 4 pagi, ketika saya harus tidur tapi hei, setidaknya sesuatu yang baik keluar dari insomnia saya. ohya, chapter favorit kalian yang mana?
XI. sedikit penjelasan terhadap cerita ini:
- jimin tidak pernah melihat taehyung secara fisik. sebenarnya, taehyung tidak pernah berbicara dengan siapa pun selain June. chapter 7, taehyung dan june ada di toko, dan taehyung hanya berbicara dengannya. chapter 14, taehyung "bersembunyi" di lemari ketika jimin datang mengunjungi June. chapter 17, June tidak mencapai jembatan tepat waktu untuk bertemu taehyung pada kenyataannya taehyung tidak pernah ada di tempat itu.
- chapter 9, June sedang membaca majalah mode di ruang cuci, yang sama yang dia baca di bab 39, mungkin dari sana dia melihat wajah dan nama taehyung. & chapter 38, June sedang menonton kdrama hwarang.
- semakin banyak waktu yang dia habiskan dengan jimin, semakin June menyadari dia tidak membutuhkan taehyung (pikiran buruknya) lagi. (chapter 21)
- chapter 28, apel merah yang jimin lempar ke tas belanjaan June bersama dengan 10 apel hijau lainnya yang dia pilih adalah sebuah metafora - jimin adalah hal baru yang terjadi dalam hidupnya yang membawa perubahan (10 apel hijau tiba-tiba menjadi 11 dengan satu apel merah)
- jimin terus-menerus mendorong june pergi, berpikir bahwa dia tidak akan bisa mencintainya sebagai orang dengan banyak masalah baik mental maupun fisik. karena jimin berjuang dengan kecanduan.
- setelah pertengkaran kecil mereka di chapter 37, june mulai kehilangan pegangannya pada jimin, itu sebabnya taehyung muncul lagi - mekanisme koping.
- piring kotor di wastafel (chapter 21 & 38) adalah tanda depresi June.
- jembatan di chapter 16 dan chapter 41 adalah jembatan mapo yang juga dikenal sebagai bunuh diri jembatan yang melintasi sungai han di seol, selatan Korea.
- setelah overdosis, jimin berakhir di rumah sakit yang sama dengan jungkook
- untuk drama teater, saya tidak ingin hanya menulis tentang mereka menari, saya ingin sesuatu yang berbeda, sebuah drama nyata dalam sebuah buku, jadi chapter 46, 47 & 49 ditulis berbeda, semoga tidak mengecewakan atau membingungkan
- june dan jimin tidak pernah berakhir bersama. bukan karena mereka tidak saling mencintai; memang begitu, tetapi konsep cinta itu lebih dari sekadar dua orang yang bersatu. Buku ini tidak pernah dibuat untuk menceritakan tentang kisah cinta antara seseorang dan orang lain, buku ini selalu tentang June (tentang kalian sebagai pembaca) yang sedang dalam perjalanan menemukan diri mereka sendiri, menemukan hati dan suara mereka sebelum memberikan sepenuhnya kepada orang lain.
THE ENDING adalah akhir yang terbuka. dan kalian dapat melihatnya dalam dua cara:
- satu: kali ini taehyung adalah orang yang nyata, membawa awal yang baru, kehidupan baru dan kebahagiaan.
- yang kedua: taehyung tetap tidak nyata, dia kembali lagi, yang berarti bahwa penyakit mental bagi mereka yang menderita itu akan selalu menjadi bagian dari mereka. orang akan kambuh sekali atau dua kali dalam hidup mereka, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak akan mengalami hidup atau cinta lagi.
terserah kalian untuk memutuskan bagaimana June berakhir.
jika masih ada pertanyaan, silakan bertanya kepada saya di sini! mungkin beberapa orang meminta sekuel, bagian 2, tetapi kita akan lihat nanti. sementara itu, saya berencana menulis buku lainnya yang mungkin akan saya publish dalam waktu dekat. sampai jumpa di sana!
terima kasih sekali lagi, karena mengizinkan saya untuk berbagi cerita, menjadi bagian dari sesuatu yang begitu menakjubkan. dan saya sangat senang jika memiliki hak istimewa untuk mengenal ketakutan kalian, hal-hal yang membuat kalian bahagia, hal-hal yang berhubungan dengan kalian dan jika kalian membiarkan saya mengenal kalian.
Love,
Ann
KAMU SEDANG MEMBACA
June | PJM
Fanfiction"dia adalah separuh lainnya, tetapi terserah padanya untuk memutuskan apakah dia akan menjadi sisi yang lebih baik atau lebih buruk darinya." gadis itu memandangnya berdansa setiap malam, dalam diam. Satu yang ia tak tahu adalah, laki-laki itu menya...