penasaran

484 11 0
                                    

Assalamualaikum guys, kembali lagi bersama mbak author.

Jangan lupa follow, vote and comment ya.

Happy reading.

Saat aku keluar,sesudah mengambil mukena di dalam kamar. Tiba-tiba aku di kejutkan dengan deheman dari seseorang.

"Ekhemmm,kenapa belum ke musholla?!!!." tanyanya yang tiba tiba datang sambil bersidekap dada. Tatapanya tak garang, hanya saja menyebalkan.

"Ma-maaf saya baru habis ambil wudhu.." ucapku terbata,

"Yaudah buruan!!! "ucapnya dengan wajah dingin.

"Iya!! " Dia ketus, yaudah ketusin balik. Dia seakan gentayangan seperti hantu,di manapun ada.

Akupun bergegas ke musholla, untuk ikut sholat berjamaah. Sembari dengan membawa Al Qur'an kecil,yg di belikan bunda. Al Qur'an berwarna pink itu sudah menjadi Al Qur'an kesayanganku.

***

Setelah sholat selesai,aku pun melanjutkan membaca Al Qur'an.

Sembari membaca Al Qur'an,air mata tak terasa menetes. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menyentuhnya, mungkin sudah 3 tahun aku tak menyentuhnya.

Saat SMP kelas VII dan VIII aku masih sering membacanya, tapi semenjak aku masuk smk tak pernah lagi aku membacanya.

Penyesalan akibat lalai dalam menjalankan perintahnya, mulai saat ini aku bertekad untuk hijrah,kembali seperti hidupku semula. Kembali menjadi orang yang taat agama,dan menjalankan perintahnya.

***

Setelah membaca Al Qur'an,akupun memutuskan untuk kembali ke asrama,di asrama banyak yg sudah dari musholla,ada yang sedang baca buku, melipat baju dan lainya,karena ini memang sudah malam.

"Nia!!"panggil Aisyah

"Iya "jawabku biasa saja.

"Ambil makanan yuk,ntar takutnya nggak kebagian klo lama!"

"Emang gitu?" Tanyaku yang sedikit heran, kok bisa gak kebagian. Memangnya tidak di buat masing-masing.

"Iyah,ayo buruan." Jawabnya segera menarik tanganku.

"Yaudah ayo."jawabku,sembari mengimbangi langkahnya untuk mencapai ke tempatku menaruh wadah makan.

Aku dan Aisyah pun berjalan ke dapur umum,untuk mengambil makanan. Sesampainya di sana,ada tiga orang yang membagikan makanan. Di bagian nasi,lauk,dan kerupuk.

Memang begini ya kehidupan pesantren, makan pun harus serba ngantri. Mendingan beli online saja gasih.

Setelah di depanku sudah mengambil jatahnya, sekarang saatnya aku. Nasi dengan lauk bayam dan tahu goreng, serta kerupuk. Makanan seperti ini jika di rumah sudah lama aku buang. Tapi, jika makanan ini aku buang aku makan pakai apa. Karena kantin sudah tutup.

"Ekhem,boleh lanjut yang lain juga belum,..."ucap orang yg tadi menyuruh ku ke musholla,

"Astaghfirullah!!!" Ucapku yang sedikit geram dengan tingkah sok ngaturnya itu.

"Hey,saya bukan setan.."ucapnya dengan muka dingin seperti kutub itu.

"Maaf.."ucapku spontan.

"Yaudah buruan, jangan ngelamun.."ucapnya dingin.
Siapa sih dia sebenarnya?,dalam hati aku bertanya tanya penasaran.

***

"Ayo nia,"ajak Aisyah kembali menarik tanganku.

"Eh, Yaudah ayo Syah..."ucapku yang tak menyadari bahwa Aisyah telah selesai.

"Kamu kok ngelamun terus sih,tadi sampai di tegur sama ustadz Faiz lho." Ucapnya

"Hah!!!, ustadz."ucapku dengan ekspresi kaget,kenapa masih muda sekali.

"Iya Nia!!! Yang tadi!!! Itu namanya ustadz Faiz. Dia terkenal dengan kekiler an nya dan gapernah negur. Sekalinya negur kalau santri ada buat salah. "Ucapnya dengan wajah bete.

"Yang nyuruh aku maju tadi. " Jawabku masih cengo, terlalu muda sekali masalahnya.

"Iya,dia ustadz Faiz, dia salah satu ustadz yang killer banget. Pokoknya dengan tatapan dinginya, semua santri pasti langsung ngeri." Ucap Aisyah.

"Tapi masih muda banget ya." Ucapku

"Iya, dia..."

"kak ais, tunggu!!!."belum sudah Aisyah berbicara tentang ustadz Faiz,tiba tiba ada seorang santriwati yang datang dan memanggilnya. Haduh Aisyah bikin penasaran aja.

"Yaudah ayo,ingat ya za jangan lupa ucap salam. Jangan biasakan teriak." ucap Aisyah menasehati Kunti bogel ini.

"Eh..iya assalamualaikum,maaf kak Ais." Agak Laen emng agaknya santriwati yang satu ini.

"Wa Alaikum salam,udah telat!!"ucap Aisyah

"Maaf, eh kak Ais sama siapa cantik bgt!!!"
Aku hanya tersenyum, menanggapi ucapan ya

"O iya za, ini namanya kak Nia. Salah satu santri baru dia pindahan,bru kemarin dia masuk"ucap Aisyah memperkenalkan aku

"Kenalin kak namaku khaniza,..."ucap nya yang baru ku ketahui namanya khaniza

"Khaniza kelas berapa?"tanyaku

"Kelas 8 Mts kak."ucapnya

"Hmmm..."balasku dengan deheman

"Yaudah, assalamualaikum. Daaaa kak Nia dan kak Ais, Khaniza duluan ya!!!" Khaniza berlalu dari hadapanku dan Ais.

"Iya "jawab kami berbarengan.
Lalu,kami pun masuk ke kamar dan melanjutkan makan malam. Sebelum sholat isya dan lanjut setor hafalan, kami semua di anjurkan untuk makan malam terlebih dahulu. Meskipun makanannya tak sebanyak di rumah,tapi rasanya nikmat. Aku juga menikmati makanan yang tadi ku bawa.

***

Adzan isya berkumandang, kami semua siap siap untuk menjalankan sholat isya secara berjamaah. Aku pun bergegas ke musholla,ayat Al Qur'an di melantun merdu di masjid.

Suara indah nan mengalun merdu, mengiringi senja yang akan segera naik menuju malam. Suara yang begitu indah dengan bacaannya yang sangat fasih. Siapakah yang membaca Al Qur'an?

Suara indah nan memecah kebisingan senja menuju malam, keindahan yang hanya mampu dirasakan oleh hati yang telah diberikan sebuah hidayah.

Jika sebelum ini aku biasa saja rasanya mendengar bacaan Al Quran, namun tidak dengan hari ini. Aku mulai merasakan getaranya.

Hollaa guys, maaf ya kalau masih banyak typo nya. Author bakalan janji buat segera revisi kok.

Nextt part ya.

O iya, jangan lupa ya baca karya author yang lain. Karna ada juga karya lanjutan dari ustadzku cinta pertamaku ini Lo.






Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang