pertemuan singkat yang membawa luka

178 8 0
                                    

Setelah aku bosan bermain handphone,aku pun memutuskan untuk keluar hanya untuk sekedar berjalan jalan.

Aku memutuskan untuk memakai mobil untuk membeli gamis.
Aku pun segera mengeluarkan mobilku dari bagasi,selama aku mondok mobil ini tak pernah ku pakai.

Setelah mobil berhasil ku keluarkan,aku pun segera membawa mobil tersebut untuk ke sebuah butik.

Aku mengendarai mobil dengan kecepatan rata rata,membelah jalanan kota Palembang siang ini.
Hari ini aku tidak bersama bunda,karena bunda tadi tidak ada di rumah.
Sembari menghilangkan gabut,aku memutar sholawat,untuk menemani perjalananku.

***
Sesampainya di butik ayu,aku pun segera memarkirkan mobil di parkiran,kemudian memutuskan untuk keluar dan menuju ke dalam butik.
Sesampainya di dalam butik,tidak banyak orang yang aku temui,hanya ada beberapa saja.

"Assalamualaikum,......" Sapaku,karena memang di butik Bu ayu ini,setiap yang masuk di haruskan muslim dan muslimah.
Karena di sini menjual berbagai macam peralatan muslimah,mulai dari gamis hingga peralatan ibadah.

Tatapan mereka semua jatuh tertuju padaku,
"Wa Alaikum salam,......" Jawab mereka berbarengan.
Setelah mereka menjawab salamku,aku pun segera masuk,dan duduk di salah satu kursi.

Aku duduk sembari murojaah hafalanku.
Karena di rumah tadi,aku hanya memainkan ponsel.

Setelah butik agak sepi,aku memutuskan menemui mbak ayu,karena di sini memang hanya ada satu karyawan.
Jadi aku pun memasuki ruangan mbak ayu

"Assalamualaikum mbak ayu,......" Sapaku

"Wa Alaikum salam,..eh Nia,......" Ternyata dia tak lupa kepadaku.

"Iya mbak,....."

"Ayo mari duduk,......" Dia mempersilahkanku duduk di sebuah kursi.
Aku pun segera duduk,ternyata mbak ayu sedang membuat Payet untuk sebuah baju pengantin beserta jas nya,baju pengantin itu sangat cantik dengan nuansa biru laut.
Sungguh indah pikirku.

Aku pun segera mengutarakan niatku...
"Mbak aku mau pesan gamis warna pink,beserta niqab senada,......" Kataku

"Baiklah Nia,nanti ya kamu mau jemput kapan?,..." Tanya nya

"Kalo bisa lusa saya jemput mbak,......" Jawabku

"Bisa Nia,gamisnya polos atau bagaimana,....." Tanyanya

"Polos aja mbak,...." Jawabku.

"Yaudah sayaau pulang mabak, assalamualaikum,....." Aku pun berdiri dari kursi,saat melihat ke belakang

"Assalamualaikum,....."
dia,gus Ikrom dan Ning famira,apakah baju pengantin tadi milik mereka berdua,tanyaku dalam hati.

"Wa Alaikum salam,....." Kami yang berada di dalam ruangan itu menjawab salam dari mereka berdua.
Ada rasa sakit yang masih tersimpan.
Aku pun akhirnya keluar melewati mereka berdua,tampak Gus Ikrom memandangiku dengan rasa iba.

Aku pun segera keluar,dan masih mendengar sedikit percakapan mbak ayu dan Ning famira.
Ternyata benar,itu adalah baju pengantin milik gus ikrom.

***
Aku memutuskan untuk segera pulang,tadinya aku membeli gamis untuk menenangkan hati,ternyata malah memanaskan hati.
Sebenarnya aku sudah berusaha mengikhlaskannya,namun, hatiku belum mampu.
Waktu 2 tahun bukanlah singkat untuk melupakan semua kenangan yang sudah kami ukir.

Aku berkendara sembari menahan sakit yang semakin merajalela di dalam dada.
Tuhan,....apakah aku salah jika berharap kepada Tuhan agar pernikahan mereka di batalkan.

Astaghfirullah,....aku segera mengusap wajah sembari fokus ke stir.

Tak lama kemudian aku berhenti di sebuah masjid,aku pun segera mengambil mukena dan mutuskan turun untuk sholat Dzuhur.

Aku mengambil wudhu,lalu melanjutkan sholat Dzuhur,sembari berdoa kepada Allah,bagaimana baiknya diriku.

Jika jodohku adalah dia maka dekatkanlah,jika bukan maka aku hanya memohon kepada Allah agar segera hatiku bisa mengikhlaskannya.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang