ustadz bawel

191 10 0
                                    

"kamu itu mau niat kenalan gak sih,....."
Astaghfirullah,ucapku dalam hati ini ustadz bawel banget pikirku.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,......." Ucapku mengulang sekali lagi sesi perkenalanku.

"Wa Alaikum salam warahmatullahi wa barakatuh,......" Jawab mereka semua

"Perkenalkan nama saya Nia arwinda,saya anak tunggal,umur saya 17 tahun,pindahan dari pesantren Al Husna,hobi membaca,....."

"Sudah ustadz,....." Jawabku

"Suka baca apa,......" Tanya ustadz yang belum ku tahu namanya

"Baca perasaan tadz,atau baca isi hatimu,......" Jawabku,yang sontak mengundang tawa seisi kelas.

"Kawal sampe halal tadz,......"

"Wah kode keras ni tadz ,......"

"Ehemmm halalin aja tadz,....."
Dan banyak lagi,.....

"Diam!!!,yasudah kamu silahkan duduk di dekat Sarah,....." Jawabnya cuek,wah ni ustadz sok jual mahal,awas aja tadz ntar kalo jatuh cinta pikirku dalam hati

"Baik,makasih tadz,....." Jawabku

"Eh,tadz Sarah yang mana ya,....." Tanyaku

"Yang namanya Sarah mana ya,......" Tanya ustadz lagi, astaghfirullah ini ustadz kok kocak amat ya....

"Astaghfirullah tadz,sama adek sendiri lupa,....." Jawab seseorang yang tak ku tahu namanya

Kemudian yang namanya Sarah segera angkat tangan,aku pun segera duduk di tempat yang sudah di tunjukkan.

Pelajaran pun kembali berlangsung seperti semula,kami pun melanjutkan pelajaran hari ini.
Pelajaran bahasa Inggris yang di ajarkan oleh seorang ustadz yang tak ku tahu namanya itu.
Pelajaran bahasa Inggris sangatlah mudah bagiku,aku berhasil menjawab semua yang di tanyakan oleh ustadz tersebut,sampai seisi kelas melongo.
Mungkin,menurut mereka itu luar biasa,padahal jika di sekolah SMK ku itu biasa aja.

Pukul 09:30 kami semua selesai pelajaran,kemudian di lanjutkan semua disisi di giring ke musholla untuk menunaikan sholat Dhuha pagi ini. Kemudian,kami semua baru di perbolehkan untuk istirahat.

Aku dan Sarah pun berjalan ke kantin,karena memang hanyalah sarah dan Aulia yang baru ku kenal di sini.

"Eh boleh ana nanya sa?,......" Tanyaku

"Boleh mau nanya apa?,....."

"Bunyai apakah punya anak,?,....." Tanyaku to the point,karena memang aku sudah pemasaran tentang guz Faiz dari kemarin.

"Punya,bunyai cuma punya 1 orang anak,laki laki,sekarang lanjut kuliah,....." Jawabnya lagi

"Hah,kuliah emang umur berapa anak bunyai?,....." Tanyaku

"Dia umur 21,ganteng,dan didamkan semua santri,....." Jawab Sarah sekenanya.

(Apa,apakah dia benar guz Faiz,kayaknya bener deh,......)Pikirku dalam hati .

"Emmmm namanya siapa ya?,...."tanyaku lagi

"Namanya guz Al,kalo lengkapnya sih kurang tahu,tapi semua santri di sini manggilnya dengan sebutan guz Al,......"jawab Sarah lagi.

Apakah dia ustadz Faiz,ataukah bukan karena dari faktor nama dan usia nya saja berbeda.pikirku lagi.

"Afwan Nia,kenapa nanyain anak bunyai,jangn jangan ada hubungan ni,atau calon Ning tapi masih nyembunyiin identitas,......" Cerca Sarah.

"Nggak,bukan cuma ana bingung aja gitu,bunyai kemarin hilang katanya dia punya anak,tapi belum pulang.ana pikir anaknya cewek,ternyata cowok,......" Jawabku

"Oooo gitu ya,....."
Kami pun sampai di kantin,dan memutuskan untuk memesan salah satu menu.

"Kamu pesan apa sa,nanti ana uang bayarin,....." Tawarku.

"Gak usah,ana bayar sendiri saja,...." Jawabnya

"Anggap aja ini adalah rasa terima kasih ana sa,....." Jawabku lagi

"Baiklah,ana pesen mie rebus,sama es teh segelas deh,....." Jawabnya lagi

"Ok,yaudah kak samain ya,......" Pintaku kepada seorang pelayan kantin.

"Baik,tunggu sebentar,......."
Memang pesantren ini cukup elit jika di lihat,mulai dari kantin yang lebih cocok di sebut cafe,dan memiliki beberapa toko di dalam lingkungan pesantren.
Mulai dari alfamini, koperasi,kantin semua sudah bisa di bilang lengkap.

Aku masih memikirkan apakah sosok Gus Al yang di sebutkan oleh Sarah,apalah dia ustadz Faiz ataukah bukan.??

"Heh,kamu,....."tiba tiba ada yang ngeprak meja yang ku duduki.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang