aib yang ku simpan

165 10 1
                                    

*mencintai dirimu itu antara dua pilihan,yaitu pilihan di sakiti atau tersakiti,.....*
"Nia arwinda"

***

Rapat sudah ku tutup sejak tadi,kami semua akhirnya Keluar dari aula setelah kami semua menyetujui salah satu saran dari santri tadi.

Ustadz musa yang tadi ketahuan olehku sedang melamun kini hanya diam saja.
Entahlah apa yang sedang di pikirkan olehnya,mungkin dia sedang memikirkan bagaimana supaya acara ini berjalan dengan lancar.

Setelah keluar dari aula,aku pun memutuskan untuk segera ke kamar.
Aku pun segera membuka kunci dan masuk ke dalamnya.
Kini aku di kamar sendirian karena aku dia angkat menjadi salah satu pengurus,karena aku yang paling akhir di angkat maka aku sendiri yang tinggal di sini.

Setelah masuk ke kamar,aku segera mendudujan tubuhku di ranjang kecil yang memang di sediakan.
Aku mengambil  mushaf dari dalam saku gamisku,mushaf  yang telah lama menemaniku,mushaf kecil berwarna merah muda itu selalu menemaniku ke manapun diriku pergi. Meskipun aku masih belum tau siapakah yang memberikan mushaf ini.namun,aku sangatlah menyukainya.

Aku pun mengulang kembali beberapa surah yang menurutku masih perlu untuk ku ulang.
Karena besok pagi adalah hari terakhir aku menyetorkan semua hafalanku,di mulai dari juz 1 sampai dengan juz 30 hari ini aku harus murojaah juz 15 sampai 29,jadi besok pagi aku akan murojaah juz 30.
Besok pagi pula kedua orang tuaku kemari untuk melihat seberapa keras anak nakalnya ini berjuang untuk hijrah.

***
Setelah murojaah,aku memutuskan untuk istirahat sebentar sembari menunggu waktu Dzuhur.
Akupun merebahkan diri di ranjang,sembari mengambil handphone yang sudah sangat lama tidak ku pegang.
Saat aku mengambilnya,ternyata baterai nya low dan hanya tersisa 9%.
Aku pun langsung mengambil charger untuk kembali mengisi data baterai hp ku.
Karena gabut,aku pun mengambil salah satu buku dan membawanya ke teras,untuk di baca.

Sembari membaca buku,aku pun melihat beberapa santri lalu lalang,ada yang membawa baju,ada juga yang membawa Al Qur'an mereka untuk ziyadah.
Pandanganku tak sengaja mengarah ke arah ndalem,di sana ada seseorang yang tak asing menurutku.
Aku pun menajamkan penglihatan ku,dan benar dia adalah ini beserta gus Ikrom.
Ada apa mereka kemari?,tanyaku dalam hati.
Apakah mereka ingin kembali mempermalukan ku di hadapan umi dan Abi,apakah mereka belum puas setelah membatalkan pertunangan dan juga memperlakukanku di Al Husna.

Saat aku sedang memikirkan semuanya,tiba tiba ada salah satu santriwati yang datang memanggilku

"Assalamualaikum kak Nia,...."

"Wa Alaikum salam,...." Jawabku

"Kakak di timbali bunyai di suruh ke ndalem,....." Suruh santriwati  tersebut kepadaku

"Syukron,saya akan segera ke sana,....." Jawabku lagi

"Afwan mbak,ana pamit assalamualaikum,......"
Santriwati itu pun pergi undur diri

"Wa Alaikum salam,....." Jawabku.

Aku pun segera berjalan menuju ndalem,entah apa keputusan Abah dan umi nanti aku akan menyetujuinya.

Ustadzku cinta pertama ku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang